Friday, September 21, 2018

KISAH NABI ADAM AS. - Asal Mula Wanita Pertama (Hawa)

Adam tercipta seorang diri dari tanah liat oleh Allah Ta’ala. Dialah manusia laki-laki pertama yang diciptakan. Kemudian Allah memberikan tempat tinggal bagi Nabi Adam yaitu di surga. Di surga, Adam merasa kesepian karena tidak memiliki kawan atau pasangan. Padahal, binatang-binatang di surga hidup berpasangan. Rasa sepi dan sedih membuatnya letih. Adam tertidur pulas di bawah pohon. Allah SWT  Maha Tahu. Allah SWT mengetahui isi hati Adam yaitu ingin memiliki teman. Saat Adam tidur, Allah SWT menciptakan manusia lagi yang terbuat dari tulang rusuk Adam. Manusia itu lain jenisnya dari Adam, dia seorang wanita, namanya adalah Hawa.

Ketika Adam telah bangun, ia terkejut. Adam mengusap-usap kedua matanya seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk di sampingnya. Wanita itu cantik, indah, dan menakjubkan. Dialah wanita yang akan menghilangkan rasa kesepian pada diri Adam, wanita yang memiliki perasaan lemah lembut, kasih sayang, dan mampu memberi ketenangan dan semangat bagi laki-laki. Dia yang akan memenuhi kebutuhan manusia untuk memperoleh keturunan yang terus berkembang biak. Wanita sebagai ibu yang akan merawat generasi penerusnya agar menggantikan posisi generasi sebelumnya dalam berjuang di kehidupan ini.

“Siapakah engkau? Kenapa engkau di sini?” tanya Adam.

Dengan tersenyum Hawa menjawab, “Aku adalah Hawa yang diciptakan untuk menjadi teman hidupmu.”

Adam hatinya gembira mendengar jawaban itu, begitu juga Hawa gembira saat bertemu Adam. Adam memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan keinginannya sehingga Adam tidak kesepian lagi. Hawa telah ditakdirkan menjadi isteri Adam.

Riwayat yang menceritakan tersebut adalah bahwa As Saddiy mengisahkan dari Abu Shalih dan Abu Malik, dari Ibnu Abbas dari Murrah dan Ibnu Mas’ud dan sekelompok sahabat, bahwa mereka mengatakan, “Allah Ta’ala mengeluarkan iblis dari surga dan memerintahkan Adam untuk tinggal di surga. Maka Adam pun berjalan sendirian di surga tanpa isteri yang menemaninya. Kemudian ia tidur sejenak lantas terbangun. Tiba-tiba di dekat kepalanya duduk seorang wanita yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuknya. Adam bertanya kepadanya, ‘Siapakah engkau?’ Wanita itu menjawab, ‘Aku adalah seorang wanita’. Adam bertanya lagi, ‘Untuk apa engkau diciptakan?’ Wanita tadi menjawab, ‘Agar engkau merasa tenang denganku’. Maka para malaikat bertanya kepada Adam karena mereka mengetahui kadar keilmuannya, ‘Siapakah namanya wahai Adam?’. Adam menjawab, ‘Namanya Hawa’. ‘Kenapa dinamakan Hawa?’ ‘Karena diciptakan dari sesuatu yang hidup’”.

Muhammad bin Ishaq menyebutkan dari Ibnu Abbas bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang paling pendek sebelah kiri ketika Adam sedang tidur lalu dibungkus dengan daging.

Keduanya bersuka ria di surga sepanjang hari. Tempat tinggal berupa surga yang indah adalah pemberian dari Allah untuk mereka. Di sana terdapat banyak sungai yang airnya terus mengalir serta pepohonan hijau yang tak akan mati. Di surga juga terdapat mata air abadi yang tidak pernah panas dan dingin serta rasanya nikmat. Angin pun bertiup lembut dan segar, menyejukkan badan. Saat seseorang menghirup udara surga, dia akan merasa bahagia. Mereka bersenang-senang sepuas hati.

Sungguh bahagia perasaan mereka berdua. Allah telah menciptakan mereka dengan kekuasaan-Nya dan mencukupi kebutuhan mereka. Para malaikat mencintai mereka, karena Allah menciptakan dan mencintai mereka. Adam dan Hawa berjalan-jalan di dalam indahnya taman. Di tepi sungai terdapat banyak batu-batu yang indah berkilauan. Airnya bersih dan segar. Ada juga sungai madu dan susu. Burung-burung beterbangan dan bunga-bunga bermekaran memancarkan keindahannya.

Mereka boleh memakan dan meminum apa saja yang ada di surga. Makanan, minuman, dan buah-buahan surga tersedia bagi mereka. Hidangan di surga tampilannya bagus, warnanya menggoda, aromanya harum, dan tentunya rasanya lezat. Mereka pun bisa berteduh dan beristirahat di bawah rindangnya pepohonan surga. Tetapi ada satu buah yang dilarang Allah SWT bagi mereka, yaitu buah Khuldi. Mereka memang selalu melewati pohon buah itu, namun hanya melihatnya saja, karena Allah telah mencegah mereka untuk mendekatinya dan memakan buahnya. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Surat Al-Baqarah ayat 35:

وَقُلۡنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ  ٣٥

35.  Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

Surat Al-A’raaf ayat 19:

وَيَٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ فَكُلَا مِنۡ حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ  ١٩

19.  (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".

Buah itulah yang akan digunakan sebagai sarana oleh Iblis untuk menjerumuskan Adam dan Hawa supaya mereka tidak merasakan kebahagiaan hidup di surga lagi.

Persembahan dari



(Benteng Terpadu Raya)

Referensi:
·        AR., MB. Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
·        As Sayyid, Kamal dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·        Katsir, Ibnu dan Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
·        mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001 (PDF)

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts