Monday, September 24, 2018

KISAH NABI ADAM AS. - Pembunuhan Pertama di Bumi


Waktu terus berjalan. Sejak Nabi Adam dan Hawa bertemu kembali, mereka mulai membangun kehidupan yang lebih baik dan mengisi bumi ini dengan keturunan mereka. Hawa telah melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dinamakan Qabil, anak perempuan dinamakan Iqlima. Pada periode berikutnya lahir lagi sepasang anak kembar, anak laki-laki bernama Habil, anak perempuan bernama Labuda. Nabi Adam dan Hawa berharap dari anak-anak mereka akan menurunkan anak cucu yang berkembang biak mengisi bumi Allah SWT.

Di bawah asuhan Nabi Adam dan Hawa yang penuh kasih sayang, anak-anak mereka tumbuh dan berkembang. Nabi Adam dan Hawa tidak membeda-bedakan kasih sayang di antara anak-anaknya. Yang perempuan dididik sesuai kodratnya yaitu membantu ibu mengurus rumah tangga dan tugas perempuan lainnya. Sedangkan laki-laki diajarkan mencari nafkah sesuai kemampuan masing-masing. Qabil berusaha di bidang pertanian dan Habil berusaha di bidang peternakan.

Saat anak-anak tersebut sudah dewasa, Allah memberi petunjuk kepada Nabi Adam untuk mengawinkan putra-putrinya. Qabil dikawinkan dengan adik Habil yaitu Labuda dan Habil dikawinkan dengan adik Qabil yaitu Iqlima. Hal ini adalah syariat dari Allah SWT. Hal ini diberitahukan Nabi Adam kepada putra-putrinya. Tetapi Qabil menolak ketentuan tersebut, karena dia tidak mau menikah dengan Labuda yang wajahnya tidak secantik wajah adik kembarnya sendiri, Iqlima.

Qabil telah terkena bujukan iblis, dia lebih memilih menuruti hawa nafsu daripada akal. Nabi Adam terus menasihati Qabil agar mau menerima keputusan Allah SWT, namun Qabil tetap menolak. Akhirnya Nabi Adam memerintahkan Qabil dan Habil untuk mempersembahkan qurban, agar Allah SWT yang menentukan penyelesaian masalah itu.

Seluruh anggota keluarga Nabi Adam menyaksikan Qabil dan Habil yang mempersembahkan qurban di atas bukit. Qabil mempersembahkan hasil pertanian berupa gandum yang paling jelek mutunya. Sedangkan Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik miliknya. Dengan berdebar-debar mereka menyaksikan dari jauh. Kemudian datanglah sinar/api yang besar, menyambar kambing persembahan Habil. Gandum persembahan Qabil masih utuh. Artinya qurban Habil diterima dan qurban Qabil tidak diterima. Qabil kecewa dan harus menerima ketentuan Allah SWT tersebut, meski dalam hati tetap menolak. Maka berlangsunglah perkawinan itu, Habil dengan Iqlima, Qabil dengan Labuda.

Qabil memendam rasa kecewa itu beberapa lama, hingga akhirnya dia tidak bisa menahan diri. Qabil mendatangi Habil dan dia pun membunuhnya, Habil pun meninggal. Qabil tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap mayat Habil. Allah SWT memberi petunjuk kepada Qabil melalui sepasang burung gagak. Kejadian ini diterangkan dalam Surat Al-Maidah ayat 27 - 31:

۞وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ  ٢٧ لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقۡتُلَنِي مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٖ يَدِيَ إِلَيۡكَ لِأَقۡتُلَكَۖ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  ٢٨ إِنِّيٓ أُرِيدُ أَن تَبُوٓأَ بِإِثۡمِي وَإِثۡمِكَ فَتَكُونَ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ  ٢٩ فَطَوَّعَتۡ لَهُۥ نَفۡسُهُۥ قَتۡلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ  ٣٠ فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابٗا يَبۡحَثُ فِي ٱلۡأَرۡضِ لِيُرِيَهُۥ كَيۡفَ يُوَٰرِي سَوۡءَةَ أَخِيهِۚ قَالَ يَٰوَيۡلَتَىٰٓ أَعَجَزۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِثۡلَ هَٰذَا ٱلۡغُرَابِ فَأُوَٰرِيَ سَوۡءَةَ أَخِيۖ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلنَّٰدِمِينَ  ٣١
27.  Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
28.  "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam".
29.  "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim".
30.  Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.
31.  Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.

Nabi Adam dan Hawa bersedih atas kejadian itu. Namun mereka pasrah dan menerima takdir Allah SWT tersebut. Mereka memohon kesabaran dan keteguhan iman serta mohon pengampunan bagi putranya Qabil.

Kejadian ini menjadi pelajaran agar tidak membunuh orang lain, kecuali dalam keadaan qisas , sebagaimana diterangkan dalam Surat Al-Maidah ayat 32:

مِنۡ أَجۡلِ ذَٰلِكَ كَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعٗا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعٗاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ  ٣٢
32.  Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi.
















No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts