Saturday, September 22, 2018

KISAH NABI ADAM AS. - Bujukan iblis kepada Adam dan Hawa untuk Memakan Buah Terlarang

Iblis telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Ia berusaha agar Nabi Adam terusir dari surga. Pada suatu saat iblis berhasil masuk surga. Pada saat itu Nabi Adam dan Hawa merasa haus dan lapar. Iblis menghampiri dan berkata, "Hai Nabi Adam, engkau dan isterimu terlihat sedang lapar dan haus. Makanlah buah dihadapanmu itu. Lihat, warnanya sangat indah dan segar, wanginya begitu harum, dan tentu rasanya lezat sekali."

Nabi Adam memang tahu, buah dihadapannya memang tampak berbeda dengan buah yang lain. Tapi buah itu adalah buah terlarang. Adam pun tidak mau memetiknya. Iblis juga membujuk Hawa tapi Hawa juga tidak mau memakan buah itu.

Iblis kecewa dan sakit hati. Tapi ia tak putus asa. Pada suatu saat ia menghampiri Nabi Adam lagi. Dia berkata, "Mengapa Tuhan melarangmu memakan buah ini? Supaya kalian tidak menjadi malaikat. Sebab jika kalian memakannya, kalian akan menjadi penghuni kekal di surga. Percayalah, aku adalah teman yang memberi nasihat baik."

Pendirian Nabi Adam tetap tak tergoyahkan. Nabi Adam tidak mau menuruti kata-kata iblis untuk memakan buah terlarang itu.

Pada kesempatan lain, iblis mendekati Adam dan Hawa lagi. Iblis memilih waktu yang tepat. Nabi Adam dan Hawa baru saja berjalan-jalan di surga. Mereka pun kelelahan. Pada saat itu iblis berkata, "Hai, Nabi Adam. Ketahuilah bahwa sebenarnya hanya para malaikat saja yang boleh memakan buah tersebut. Sebab dengan memakan buah itu para malaikat bisa hidup kekal tanpa mengalami kematian."

Nabi Adam dan Hawa mulai mendengar ucapan iblis.

"Kami telah mendengar rahasia Allah sebelum kalian diciptakan," sambung iblis. "Bahwa kalian takkan hidup lama. Beberapa waktu lagi kalian akan dimatikan. Jika kalian ingin hidup kekal, maka makanlah buah itu. Buah itu rasanya lezat sekali tiada duanya. Bodoh sekali jika kalian tidak menuruti perkataanku ini."

Iblis meneruskan bujukannya, "Aku bersumpah di hadapan kalian, Demi Allah, aku hanya menasihati kalian, karena aku merasa kasihan kepada kalian. Larangan Tuhan itu tidak lain hanyalah supaya kalian tidak bisa hidup kekal di surga ini."

Hawa pun terkena bujukan iblis dan berkata kepada Nabi Adam. "Rupanya ucapan iblis itu benar. Dia telah bersumpah dengan nama Allah."

Saat itu Adam dan Hawa memang merasa lelah, lapar, dan haus. Hawa yang lemah hatinya menghampiri pohon buah Khuldi dan memetik buahnya. Keduanya lalu memakan buah itu. Rasa buah tersebut memang amat lezat sehingga keduanya lupa dengan larangan Allah SWT.

Allah SWT mencela perbuatan mereka dan berfirman: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua mendekati pohon itu, dan Aku katakan kepadanya; Sesungguhnya syetan itu adalah musuhmu yang nyata."

Nabi Adam dan Hawa menyesali perbuatan mereka. Terlebih aurat mereka terbuka setelah memakan buah itu. Mereka berlarian kesana kemari sambil menutupi aurat mereka dengan dedaunan surga. Mereka merasa malu dan takut mendengar firman Allah SWT. Pada akhirnya Nabi Adam dan Hawa sadar bahwa mereka tak dapat menyembunyikan diri dari Allah SWT Yang Maha Tahu.

Kisah ini berdasarkan Surat Al-A'raaf ayat 20-22:

فَوَسۡوَسَ لَهُمَا ٱلشَّيۡطَٰنُ لِيُبۡدِيَ لَهُمَا مَا وُۥرِيَ عَنۡهُمَا مِن سَوۡءَٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَىٰكُمَا رَبُّكُمَا عَنۡ هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةِ إِلَّآ أَن تَكُونَا مَلَكَيۡنِ أَوۡ تَكُونَا مِنَ ٱلۡخَٰلِدِينَ  ٢٠ وَقَاسَمَهُمَآ إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ  ٢١ فَدَلَّىٰهُمَا بِغُرُورٖۚ فَلَمَّا ذَاقَا ٱلشَّجَرَةَ بَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡهِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۖ وَنَادَىٰهُمَا رَبُّهُمَآ أَلَمۡ أَنۡهَكُمَا عَن تِلۡكُمَا ٱلشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَآ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمَا عَدُوّٞ مُّبِينٞ  ٢٢
20.  Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21.  Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua",
22.  maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua."

Juga dikisahkan dalam Surat Thaahaa ayat 120-121:

فَوَسۡوَسَ إِلَيۡهِ ٱلشَّيۡطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلۡ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلۡخُلۡدِ وَمُلۡكٖ لَّا يَبۡلَىٰ  ١٢٠ فَأَكَلَا مِنۡهَا فَبَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡهِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ  ١٢١
120.  Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
121.  Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.

Dengan tertunduk malu, menyesal atas dosa yang telah mereka lakukan, mereka berdoa kepada Allah SWT agar kesalahan mereka diampuni. Berikut doa Nabi Adam dan Hawa yang terdapat dalam Surat Al-A'raaf ayat 23:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ  ٢٣
23.  Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.






No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts