Tuesday, September 25, 2018

KISAH NABI IDRIS AS.

Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Adam. Menurut riwayat Nabi Idris bertempat tinggal di Mesir. Nabi Idris berdakwah untuk agama Allah SWT. Mengajarkan tauhid dan beribadah kepada Allah SWT, serta memberi petunjuk kepada pengikutnya agar menyelamatkan diri dari siksaan di akhirat dan kehancuran di dunia. Nabi Idris memiliki nama asli Khanukh (Akhnukh), ia disebut Idris karena selalu mempelajari mushaf-mushaf Nabi Adam. Dia adalah keturunan Adam yang pertama kali diberi ke-Nabi-an setelah Adam dan Syits.

Beberapa nasihatnya antara lain adalah:

1.      Kesabaran yang disertai keimanan kepada Allah akan membawa kemenangan.
2.      Orang yang berbahagia adalah orang yang mawas diri dan mengharap syafaat Allah dengan amalan-amalan sholehnya.
3.      Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdo’a, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula puasa dan sholatmu.
4.      Jangan bersumpah dalam keadaan berdusta dan jangan mengambil sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5.      Jangan iri hati terhadap orang yang beruntung nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati keberuntungan nasibnya.
6.      Barangsiapa melewati kesederhanaan (foya-foya, bermewah-mewahan, berlebihan) maka tidak ada satu pun yang akan memuaskannya.
7.      Kehidupan orang itu hendaknya mengandung hikmah.

Nabi Idris telah dianugerahi berbagai kepandaian dan kemahiran, serta mampu membuat alat-alat yang memudahkan pekerjaan manusia. Disebutkan dalam berbagai kisah bahwa Nabi Idris adalah orang yang pertama kali mengajarkan jahit-menjahit, menata pakaian, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi, menguasai berbagai bahasa, mengerti masalah medis, dan menulis dengan pena.

Dalam suatu kisah, ada suatu masa saat manusia kebanyakan lupa mengingat Allah SWT sehingga Allah SWT menghukum manusia dengan bentuk kemarau panjang. Nabi Idris memohon kepada Allah SWT agar mengakhiri hukuman tersebut. Allah SWT mengabulkan doa itu sehingga kemarau panjang berakhir dengan ditandai musim hujan.

Ada kisah tentang Nabi Idris bersama Malaikat Izrail. Saat Nabi Idris dikunjungi oleh Malaikat Izrail dan Nabi Idris bertanya, “Hai Malaikat Izrail, engkau datang untuk mencabut nyawa atau berkunjung?”. Izrail menjawab bahwa dia datang berkunjung dengan izin Allah.

Lalu Nabi Idris mengatakan agar Izrail mencabut nyawanya dan kemudian Allah menghidupkannya kembali sehingga dia dapat beribadah kembali setelah merasakan sakaratul maut. Izrail berkata bahwa dia tak dapat mencabut nyawa seseorang tanpa izin Allah. Maka Allah memberi wahyu kepada Izrail untuk mencabut nyawa Nabi Idris, maka terjadilah hal tersebut. Malakikat Izrail menangis dan memohon agar Allah menghidupkan kembali Nabi Idris. Maka Nabi Idris hidup kembali dan ditanya tentang rasanya sakaratul maut oleh Izrail. Dia menjawab, “Sesungguhnya sakaratul maut itu bagaikan binatang hidup yang dikuliti hidup-hidup, bahkan seribu kali lebih sakit”. Malaikat Izrail berkata, “Secara halus dan berhati-hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya”.

Lalu Nabi Idris berkata pada Izrail bahwa dia ingin melihat neraka Jahanam agar dia dapat beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh setelah melihat belenggu, rantai-rantai, dan kalajengking. Kata Izrail, “Bagaimana saya bisa ke neraka Jahanam tanpa izin Allah”.

Maka Allah memberi wahyu kepada Izrail agar dia dan Nabi Idris pergi ke neraka Jahanam. Malaikat Izrail dan Nabi Idris pergi ke neraka Jahanam. Lalu Nabi Idris melihat berbagai siksaan di neraka. Lalu Nabi Idris kembali dan berkata kepada Izrail bahwa dia ingin melihat surga agar dapat meningkatkan amal ibadah. Izrail berkata, “Bagaimana saya bisa pergi ke surga bersamamu tanpa izin Allah”. Maka Allah memberi izin pada Izrail untuk pergi berdua dan keduanya berhenti di dekat pintu surga.

Nabi Idris dapat melihat bahwa di surga terdapat berbagai kenikmatan dan keindahan. Nabi Idris berkata, “Hai saudaraku, saya telah merasakan sakitnya sakaratul maut, saya telah melihat neraka Jahanam yang di dalamnya terdapat berbagai siksaan dan azab. Maka mohonlah engkau kepada Allah agar Allah mengizinkan saya untuk masuk surga dan minum airnya agar hilang rasa sakitnya sakaratul maut di tengkorakku dan terhindar dari siksaan neraka Jahanam”.

Izrail memohon kepada Allah dan maka diizinkan. Lalu keduanya masuk ke dalam surga lalu keluar. Lalu Nabi Idris masuk lagi ke dalam surga dan meletakkan sandalnya di bawah pohon besar di surga. Lalu Nabi Idris berkata kepada Izrail, “Hai Izrail, sandal saya tertinggal di dalam surga di bawah pohon besar, maka kembalikanlah saya ke dalam surga”. Maka Nabi Idris berada di dalam surga dan tak mau keluar. Izrail memanggil Nabi Idris agar dia keluar dari surga, namun dia tetap tidak mau. Nabi Idris berkata, “Tiap-tiap orang pasti merasakan sakaratul maut, dan saya sudah merasakannya”. Maka Allah memberi wahyu kepada Izrail, “Tinggalkanlah dia (Idris). Sesungguhnya aku telah menetapkan sejak zaman azali bahwa dia tergolong penghuni surga”.

Demikianlah akhir kisah tersebut, Wallahu a'lam.

Menurut tafsir Ibnu Abi Hatim, Nabi Idris wafat ketika berada di langit keempat dibawa oleh malaikat. Nama Nabi Idris disebut sebanyak dua kali dalam Al-Qur’an.

Surat Maryam ayat 56 dan 57:

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِدۡرِيسَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقٗا نَّبِيّٗا  ٥٦ وَرَفَعۡنَٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا  ٥٧
56.  Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.
57.  Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86:
وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِدۡرِيسَ وَذَا ٱلۡكِفۡلِۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰبِرِينَ  ٨٥ وَأَدۡخَلۡنَٰهُمۡ فِي رَحۡمَتِنَآۖ إِنَّهُم مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ  ٨٦
85.  Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.
86.  Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh.

Persembahan dari



(Benteng Terpadu Raya)

Referensi:
·        Katsir, Ibnu dan Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
·        AR., MB. Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
·        mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001 (PDF)
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Idris


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts