Kantor adalah bangunan yang umumnya digunakan oleh instansi,
perusahaan, atau organisasi tertentu yang terdapat berbagai pekerjaan di
dalamnya. Kantor memiliki beragam tipe dan spesifikasi masing-masing. Namun
secara umum, kantor memiliki kesamaan dalam hal organisasi ruang, dimensi,
serta kebutuhan ruang dalam mengakomodasi kegiatan. Begitu pula dengan waktu
kerjanya. Ada banyak kantor, terutama di kota-kota atau pemerintahan, memiliki
waktu lima hari kerja per minggu. Masing-masing ruang diisi selama delapan
sampai sepuluh jam kerja dalam sehari. Sementara kantor lainnya bisa memiliki
durasi kerja lebih pendek dalam sehari namun beroperasi selama enam hari dalam
seminggu. Waktu operasional tersebut tentu dipertimbangkan demi efektivitas
kerja dan tenaga manusia yang lebih optimal dari pagi hingga sore hari. Waktu
edar matahari juga memengaruhi durasi kerja, karena cahaya matahari tersedia
dari pagi hingga sore hari dan hal ini sangat memengaruhi kinerja manusia.
Di dalam sebuah kantor terdapat kegiatan yang sama, yaitu
“bekerja”. Perbedaannya dalam hal jenis pekerjaan yang dilakukan, cara
melakukan, serta kebutuhan-kebutuhan lain dalam proses pekerjaan tersebut.
Perbedaan-perbedaan inilah yang harus diakomodasi oleh sebuah desain.
Kantor adalah salah satu fungsi di mana hal visual sangat penting
sehingga pencahayaannya harus memenuhi persyaratan tingkat kecerahan dan
kesilauan. Hal lain yang juga harus dipertimbangkan adalah pandangan ke luar
ruang. Jadi, kebutuhan dalam desain sudah menjadi kebutuhan untuk menyediakan
ruangan dengan tingkat kecerahan yang sesuai dengan kegiatan yang dilakukan di
dalam ruangan itu. Jenis kegiatan dalam sebuah kantor dapat beragam, misalnya bekerja
dengan menggunakan komputer, kegiatan menulis, membaca, rapat, dan kegiatan
teknis dengan ketelitian yang tinggi, yang masing-masing membutuhkan pencahayaan
yang berbeda-beda, khususnya cahaya alami. Begitu pula dengan tingkat kesilauan,
harus dikurangi atau diredam hingga sekecil mungkin agar berbagai kegiatan di
dalamnya dapat dilakukan dengan baik.
Jika melihat kantor-kantor yang berada di pusat kota, baik langsung
maupun melalui media informasi, baik kejadian nyata atau di film-film, termasuk
Amerika Serikat dan Hong Kong misalnya, yang memiliki banyak sekali
gedung-gedung pencakar langit, maka dapat diketahui bahwa kantor-kantor
tersebut biasanya merupakan bangunan berlantai banyak atau terletak di
dalamnya. Bangunan-bangunan tersebut umumnya sudah dirancang untuk menggunakan
dinding transparan berbahan kaca. Memang bangunan-bangunan seperti itu dapat
memiliki masalah dengan bangunan lain dalam masalah pencahayaan alami, yaitu
sering tertutupnya akses cahaya matahari yang dapat diterima bangunan. Namun
teknologi terus berkembang pesat sehingga mampu mengatasi hal tersebut. Dinding
kaca adalah bagian dari berbagai sistem untuk memasukkan dan menyebarkan cahaya
matahari ke seluruh ruang yang telah dimanfaatkan pada desain kantor. Pemilihan
dinding transparan mampu menciptakan ruangan yang memenuhi persyaratan
kebutuhan cahaya, terutama pada bangunan-bangunan tinggi di mana dinding tidak
berperan sebagai sistem struktur bangunan. Namun, kaca memiliki kelemahan
sebagai bahan bangunan yaitu memantulkan suara. Tanpa pertimbangan dan
perhitungan yang baik dan tepat, penggunaan material kaca di seluruh sisi
bangunan dapat mengakibatkan sistem tata suara yang buruk.
Dengan mengoptimalkan cahaya matahari pada ruang-ruang kantor, maka
penggunaan energi untuk mengaktifkan pencahayaan buatan tentu dapat dikurangi.
Pencahayaan buatan masih dibutuhkan untuk ruang-ruang yang tidak memiliki akses
cahaya matahari. Namun dengan pemanfaatan cahaya matahari yang baik,
ketergantungan pada pencahayaan buatan dapat semakin kecil.
Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) adalah
desain kompleks bangunan yang dapat digunakan sebagai kantor, Insya Allah.
Desain Betterpad-Ray adalah sekumpulan bangunan yang berada di lahan yang luas
dan datar. Desain bangunan-bangunan tersebut dibuat sesuai dengan fungsi dan
kegunaannya masing-masing. Karena itu desain Betterpad-Ray memang cocok digunakan
sebagai perkantoran. Desain Betterpad-Ray cocok digunakan untuk kantor yang
memiliki durasi kerja yang normal dan panjang. Maket tersebut memang didesain
agar mampu menyediakan berbagai fasilitas bagi orang-orang di dalamnya,
misalnya para karyawan dan pimpinan yang bekerja yang membutuhkan ruang kerja
yang nyaman, tempat istirahat dan makan, tempat ibadah, kamar mandi, dan
sebagainya. Jadi jika ada yang bekerja dalam durasi waktu yang lebih lama, maka
akan terasa nyaman.
Desain maket Betterpad-Ray mempertimbangkan aspek kebutuhan manusia
dalam hal pencahayaan, dalam hal ini adalah pencahayaan alami dari sinar
matahari yang bermanfaat bagi manusia. Harapannya, maket Betterpad-Ray yang
memberi penggambaran akses cahaya alami berupa jendela kaca dapat membuat suatu
pihak bisa mewujudkannya agar para karyawan di dalamnya dapat bekerja dengan
nyaman. Dari wujudnya, Bangunan Utama Betterpad-Ray yang terletak di
tengah-tengah desain kompleks bangunan memang layak digunakan sebagai kantor
utama, karena ukurannya yang besar, memiliki banyak jendela yang ukurannya
cukup, serta terlihat multifungsi. Agar dapat mengatur masuknya cahaya matahari
ke dalam sesuai kebutuhan, maka akan dipasang gordin pada setiap bagian dalam
jendela. Selain itu ada Pendapa Peradaban yang langsung berhadapan dengan
halaman utama. Pendapa tersebut merupakan aula besar yang memiliki sisi-sisi
berupa tiang penyangga tanpa dinding penutup (kecuali bagian belakang) yang
dapat digunakan untuk acara kantor atau organisasi. Ruang semi terbuka membuat
cahaya alami mudah masuk ke dalam pendapa serta sirkulasi udara lebih lancar.
Lalu bagi para muslim yang hendak sembahyang dapat melakukannya di Masjid
Syahadat yang memiliki banyak jendela sehingga pencahayaan alami di dalamnya
dapat diperoleh dengan baik. Memang sudah umum jika sebagian kantor-kantor di
Indonesia memiliki masjid, karena Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim
terbesar di dunia.
Memang jika dilihat, maket Betterpad-Ray adalah desain kompleks
bangunan yang tidak memiliki gedung pencakar langit. Semua desainnya merupakan
bangunan dengan tinggi relatif rendah, kecuali ada dua bangunan yang terlihat
sebagai menara, itu saja belum bisa dikatakan tinggi seperti gedung pencakar
langit. Memang kompleks bangunan ini cenderung untuk memanfaatkan lahan yang
cukup luas dan secara pendapat pribadi karena faktor keamanan. Sebaiknya kompleks
bangunan ini juga dibangun di tempat yang jauh dari gedung pencakar langit agar
lebih aman dan mudah memperoleh cahaya alami.
Masjid Syahadat
Pendapa Peradaban
Bangunan Utama Betterpad-Ray
Demikianlah
penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan
terutama di artikel ini.
Referensi:
·
Manurung,
Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)
(Hobi Arsitektur)
No comments:
Post a Comment