Saturday, January 19, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Karakteristik dan Kepribadian Luhur Muhammad

 Allah SWT telah memberikan kemuliaan dan kemampuan bagi kehidupan Muhammad agar dapat melaksanakan tugas besar dan memikul tanggung jawab yang berat dalam menghadapi permasalahan kehidupan umat manusia. Pada diri beliau telah terdapat berbagai keistimewaan dan kebaikan yang terdapat pada manusia. Beliau adalah suri teladan yang baik dari segi pemikiran yang tajam, pandangan yang benar, kecerdasan dan kebijaksanaan, dan mampu memberikan solusi. Dalam menyelesaikan masalah, beliau selalu berpikir serius dan berpihak kepada kebenaran.

Muhammad memiliki paras wajah yang tampan dan memiliki bentuk tubuh yang bagus. Beliau sangat berwibawa sehingga dihormati semua orang. Karena sifat tersebut, Khadijah jatuh cinta kepada beliau. Maka Khadijah membebaskan Muhammad untuk mengurus hartanya dan membiarkan beliau untuk menggunakan waktu untuk berpikir dan merenung.

Meskipun Muhammad hidup di antara masyarakat yang sedang mengalami kerusakan (zaman Jahiliyah), beliau tidak ikut terhanyut dalam derasnya aliran kemungkaran, bahkan beliau mampu menampilkan kepribadian yang luhur sehingga diakui dan disenangi oleh seluruh lapisan masyarakat. Sejak kecil, Muhammad sama sekali tidak terpengaruh oleh kerusakan moral dan akidah di lingkungannya. Beliau paling tidak suka dengan penyembahan berhala dan tidak mau mengikuti berbagai ritualnya, bahkan tidak mau memakan daging dari hewan yang disembelih atas nama berhala dan tidak pernah meminum khamr. Rasulullah SAW tidak dapat menahan kesabarannya saat mendengar orang-orang bersumpah dengan nama berhala-berhala bernama Latta dan Uzza.

Karena tidak suka mengikuti berbagai kegiatan negatif di sekitarnya, Muhammad lebih suka menyendiri dan merenungkan berbagai kehidupan manusia dan penciptaan alam yang dirasakan. Akan tetapi dalam hubungan sosial yang wajar dan tidak negatif, maka Muhammad sangat pandai bergaul dengan masyarakat dan selalu berperilaku terpuji. Jika ada yang mengajak beliau berbicara, maka didengarkannya dengan hati-hati tanpa menoleh kepada orang lain, bahkan beliau memutarkan seluruh badan menghadap si pembicara. Beliau berbicara sedikit tetapi sungguh-sungguh, namun tetap dengan membuat humor yang menyenangkan, namun yang dikatakan memang apa yang sebenarnya. Bila beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Bila beliau marah tidak pernah terlihat kemarahannya. Semua itu adalah dari sikap beliau yang selalu sabar, berkemauan baik, dan menghargai orang lain. Beliau rendah hati, namun juga memiliki tujuan hidup yang jelas, berkemauan keras, tegas, dan tak pernah ragu-ragu.

Allah SWT selalu melindungi Rasulullah SAW, di saat naluri keinginan kemanusiaan beliau mengajak untuk merasakan kesenangan duniawi. Suatu hari, pernah terpikir dalam diri Muhammad untuk menonton pertunjukan khas masyarakat Arab. Namun saat beliau melangkahkan kaki, Allah SWT mencegah keinginan tersebut sehingga beliau tertidur hingga keesokan harinya. Menurut riwayat Ibnu Al-Atsir, intinya, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa beliau tidak pernah memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan masyarakat sekitarnya kecuali hanya dua kali saja, namun Allah SWT selalu mencegah beliau untuk melakukannya. Setelah itu, beliau tidak berniat melakukannya lagi.

Pada suatu malam, Muhammad telah berkata kepada seorang budak saat menggembalakan hewan ternak di pinggir Mekkah. “Bisakah saya meminta tolong agar engkau mau menggembalakan kambing-kambingku ini, sehingga saya bisa masuk ke kota Mekkah dan begadang seperti pemuda-pemuda lain?”. Budak itu menjawab, “Ya, engkau boleh pergi.”

Maka beliau pergi dan ketika sampai di rumah pertama terdengar alunan suara alat musik. Beliau bertanya kepada orang-orang di situ, “Keramaian apakah yang ada di sana?”.  Mereka menjawab bahwa itu adalah pesta pernikahan antara si Fulan dengan si perempuan Fulan. Beliau pun duduk mendengarnya, namun Allah SWT menutupkan telinga beliau hingga mengantuk dan tertidur. Beliau juga pernah melakukannya di malam yang lain. Namun hal yang sama juga terjadi pada diri Muhammad dan setelah itu tidak pernah melakukannya lagi.

Rasulullah SAW memiliki keistimewaan di kalangan masyarakat. Beliau selalu menepati janji, menjalankan amanat dengan baik, dan bertanggung jawab sehingga beliau bergelar “Al-Amin” (yang dapat dipercaya). Khadijah bercerita tentang Muhammad, “Seseorang yang senantiasa menanggung beban, menolong orang yang kesusahan, memberi makanan kepada tamu, dan selalu menegakkan kebenaran”.

Persembahan dari


(Benteng Terpadu Raya)

Referensi:

·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.
·         Al-Mubarakfuriyy, Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah, Al-Raheeq Al-Makhtum.

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts