Monday, May 6, 2019

MAQUETTE BETTERPAD-RAY - The Role of the Shahada Mosque (Masjid Syahadat) in Determining the Beginning of Ramadan



Alhamdulillah, that's the sentence that was said when the government, especially the Ministry of Religion, decided on the date of the beginning of Ramadan after carrying out the isbat trial. How glad the hearts of the Muslims to welcome a month full of blessings, that is when doing good deeds in the month of Ramadan, the reward will multiply than in other months. In this month, every Muslim who believes competes in worship and acts of kindness, whether it is the obligatory Ramadan fasting, tarawih prayer, tadarus (read and learn Qur'an), almsgiving, and so on. In determining the beginning of the month of the Hijri year, especially the month of Ramadan in this case, it is carried out based on the existence of a new moon (hilal) in the form of a very thin arch in the western sky at sunset. So the beginning of the day in the Hijri year starts from Maghrib, not at midnight (12 o'clock at night) as in the year of the year (sun year). This determination must be done carefully and understand astronomy so that the calculation is truly precise. There are two ways that can be done to determine the beginning of fasting, namely rukyat and reckoning (hisab).


Reckoning (hisab) is the calculation of the position of the moon mathematically and astronomically to determine the beginning of the Hijri month. While Rukyat is an activity to observe the sighting of the new moon using both the naked eye and the telescope and is done at sunset. In Indonesia, the initial determination of Ramadan was carried out based on the deliberations of neighboring countries, namely MABIMS (Deliberations of the Ministers of Religion of Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia and Singapore). The Indonesian government has several hilal observation posts which can amount to more than one hundred points spread throughout the territory of Indonesia. This observation was carried out at the end of the 29th month of Sya'ban in the Hijri year at Maghrib. Because the period when the moon and the sun are in the same longitude position of the sky if seen from the earth occurs 29,531 days, then the number of days in one Hijri month can be 29 or 30 days. So, after the 29th in the Hijri month, the possibility is that tomorrow is still the 30th or the 1st of the following month. Therefore, both methods are needed to ensure the beginning of Ramadan.

I hope that if the design of the Shahada Mosque (Masjid Syahadat) from the Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya / Great Integrated Fortress) model/maquette will later have a role in determining the beginning of Ramadan. Therefore, I hope that the management of the Shahada Mosque can form a special team to help determine the beginning of Ramadan by the government. This team can also do the rukyat and reckoning (hisab) method to ensure the position of the new moon. They will carry out tasks according to the direction of the ministry of religion. Each observation team throughout Indonesia has vowed to be honest and responsible with their observations. Likewise with the Shahada mosque special team that I think must be able to be responsible and honest, because they have sworn by Allah's name.

The Shahada mosque rukyat team from Betterpad-Ray can observe from the Shahada tower, precisely on the top floor, which is the seventh floor. The glass window on the seventh floor can be opened to get a clearer view when trying to observe the new moon. This team made observations using a standard telescope to facilitate observation. It is hoped that the west of the Shahada mosque is a flat area so that the observation of the new moon position is not blocked by any object, except due to weather factors. If this team manages to observe the new moon, then they will report it to the ministry of religion so that it can be used as thing for consideration to determine the beginning of Ramadan.

The management of the Shahada Mosque from Betterpad-Ray also tried to do reckoning (hisab) in the beginning determination of Ramadan by working with various parties. Hisab can be done before rukyat is done, even long before rukyat. Hisab method at the Shahada Mosque is done by using a computer with a high degree of accuracy. Now there are also various software which of course can be used to simplify the method of reckoning. But clearly, the members of the reckoning method team are experts who can do this method well and can be trusted. Therefore, the factor of human resources is the most important thing. The results of the reckoning method can be used as a reference in rukyat or can also be used as a basis for the initial determination of Ramadan based on agreed criteria.


There is also the istikmal method (fulfilled), that is if the new moon fails to be observed due to certain factors, then the number of days in one month of the hijri calendar is fulfilled to 30 days. Whatever the method, which is important in accordance with Islamic law and does not cause a break up of the people.

Surah Yunus verse 5:

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءٗ وَٱلۡقَمَرَ نُورٗا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ  ٥

5.  It is He who made the sun a shining light and the moon a derived light and determined for it phases - that you may know the number of years and account [of time]. Allah has not created this except in truth. He details the signs for a people who know

Surah Al Baqarah verse 185:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ  ١٨٥

185.  The month of Ramadhan [is that] in which was revealed the Qur'an, a guidance for the people and clear proofs of guidance and criterion. So whoever sights [the new moon of] the month, let him fast it; and whoever is ill or on a journey - then an equal number of other days. Allah intends for you ease and does not intend for you hardship and [wants] for you to complete the period and to glorify Allah for that [to] which He has guided you; and perhaps you will be grateful.

This is the article from me. Hopefully the design of the Shahada Mosque (Masjid Syahadat), which is part of the Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya / Great Integrated Fortress) model/maquette, can inspire and be realized. Aamiin.


Reference:
·         https://id.wikipedia.org/wiki/Hisab_dan_rukyat


Sunday, May 5, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Peran Masjid Syahadat dalam Menentukan Awal Puasa



Alhamdulillah, itulah kalimat yang diucapkan ketika pemerintah khususnya kementerian agama telah memutuskan tanggal awal Ramadhan usai melaksanakan sidang isbat. Betapa gembiranya hati kaum muslimin menyambut bulan penuh berkah, yaitu ketika mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadhan maka pahalanya akan berlipat ganda daripada di bulan-bulan lain. Di bulan inilah setiap muslim yang beriman berlomba-lomba dalam beribadah dan berbuat kebaikan, baik itu puasa Ramadhan yang wajib dilakukan, ibadah sholat tarawih, tadarus, sedekah, dan sebagainya. Dalam penentuan awal bulan tahun Hijriah, terutama bulan Ramadhan dalam hal ini, dilakukan berdasarkan telah adanya bulan baru (hilal) berupa lengkungan yang sangat tipis di langit sebelah barat saat matahari terbenam. Maka awal hari dalam tahun Hijriah dimulai sejak maghrib, bukan saat tengah malam (pukul 12 malam) seperti pada tahun Masehi. Penentuan ini harus dilakukan dengan teliti dan memahami ilmu astronomi agar penghitungan benar-benar tepat. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menentukan awal puasa, yaitu rukyat dan hisab.


Hisab adalah penghitungan posisi bulan secara matematis dan astronomis untuk menentukan awal bulan Hijriah. Sedangkan Rukyat adalah kegiatan mengamati penampakan hilal baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop dan dilakukan saat matahari terbenam. Di Indonesia, penentuan awal Ramadhan dilakukan berdasarkan musyawarah negara-negara tetangga, yaitu MABIMS (Musyawarah Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Pemerintah Indonesia memiliki beberapa pos pengamatan hilal yang dapat berjumlah lebih dari seratus titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengamatan ini dilakukan pada akhir tanggal 29 bulan Sya’ban tahun Hijriah saat maghrib. Karena periode saat bulan dan matahari berada pada posisi bujur langit yang sama jika dilihat dari bumi terjadi 29,531 hari sekali, maka jumlah hari dalam satu bulan Hijriah bisa 29 atau 30 hari. Jadi, setelah tanggal 29 dalam bulan Hijriah, kemungkinan yang terjadi adalah bahwa besok adalah masih tanggal 30 atau tanggal 1 bulan berikutnya. Karena itu kedua metode tersebut dibutuhkan untuk memastikan waktu awal bulan Ramadhan.

Saya berharap jika desain Masjid Syahadat dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) pada nantinya akan memiliki peranan dalam penentuan awal Ramadhan. Karena itu saya berharap bahwa kepengurusan Masjid Syahadat dapat membentuk tim khusus untuk ikut membantu penentuan awal Ramadhan oleh pemerintah. Tim ini juga dapat melakukan metode rukyat dan hisab untuk memastikan posisi hilal. Mereka akan melakukan tugas sesuai arahan dari kementerian agama. Tiap-tiap tim pengamatan di seluruh Indonesia telah bersumpah agar jujur dan bertanggung jawab dengan hasil pengamatan mereka. Begitu juga dengan tim khusus masjid Syahadat yang saya pikirkan harus mampu bertanggung jawab dan jujur, karena mereka telah bersumpah dengan nama Allah.

Tim rukyat Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray dapat melakukan pengamatan di menara Syahadat, tepatnya pada lantai teratas yaitu lantai tujuh. Jendela kaca pada lantai tujuh dapat dibuka agar memperoleh pemandangan yang lebih jelas saat berusaha mengamati hilal. Tim ini melakukan pengamatan dengan menggunakan teleskop yang sesuai standar untuk mempermudah pengamatan. Diharapkan bahwa sebelah barat masjid Syahadat merupakn daerah yang datar sehingga pengamatan posisi hilal tidak terhalang objek apapun, kecuali karena faktor cuaca. Jika tim ini berhasil mengamati hilal, maka mereka akan melaporkannya kepada kementerian agama agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan awal Ramadhan.

Kepengurusan Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray juga berusaha untuk melakukan hisab dalam penentuan awal Ramadhan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Hisab dapat dilakukan sebelum rukyat dilakukan, bahkan sudah jauh sebelum rukyat. Metode Hisab di Masjid Syahadat dilakukan dengan memakai komputer dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sekarang juga sudah ada berbagai software yang tentunya dapat digunakan untuk mempermudah metode hisab. Namun yang jelas, para anggota tim metode hisab adalah para ahli yang dapat melakukan metode ini dengan baik dan dapat dipercaya. Karena itu, faktor sumber daya manusia adalah hal yang terpenting. Hasil dari metode hisab dapat digunakan sebagai acuan dalam rukyat atau juga dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan awal Ramadhan berdasarkan kriteria yang telah disepakati.

Ada juga metode istikmal (digenapkan), yaitu jika hilal gagal diamati karena faktor tertentu, maka jumlah hari dalam satu bulan kalender hijriah digenapkan menjadi 30 hari. Apapun metodenya, yang penting sesuai syariat Islam dan tidak sampai menimbulkan perpecahan umat.

Surat Yunus ayat 5:

هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءٗ وَٱلۡقَمَرَ نُورٗا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ  ٥

5.  Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Surat Al Baqarah ayat 185:

شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ  ١٨٥

185.  (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.


Demikian artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Referensi:

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts