Alhamdulillah,
itulah kalimat yang diucapkan ketika pemerintah khususnya kementerian agama
telah memutuskan tanggal awal Ramadhan usai melaksanakan sidang isbat. Betapa
gembiranya hati kaum muslimin menyambut bulan penuh berkah, yaitu ketika
mengerjakan amal kebaikan di bulan Ramadhan maka pahalanya akan berlipat ganda
daripada di bulan-bulan lain. Di bulan inilah setiap muslim yang beriman
berlomba-lomba dalam beribadah dan berbuat kebaikan, baik itu puasa Ramadhan yang
wajib dilakukan, ibadah sholat tarawih, tadarus, sedekah, dan sebagainya. Dalam
penentuan awal bulan tahun Hijriah, terutama bulan Ramadhan dalam hal ini,
dilakukan berdasarkan telah adanya bulan baru (hilal) berupa lengkungan yang
sangat tipis di langit sebelah barat saat matahari terbenam. Maka awal hari
dalam tahun Hijriah dimulai sejak maghrib, bukan saat tengah malam (pukul 12
malam) seperti pada tahun Masehi. Penentuan ini harus dilakukan dengan teliti
dan memahami ilmu astronomi agar penghitungan benar-benar tepat. Ada dua cara
yang dapat dilakukan untuk menentukan awal puasa, yaitu rukyat dan hisab.
Hisab
adalah penghitungan posisi bulan secara matematis dan astronomis untuk
menentukan awal bulan Hijriah. Sedangkan Rukyat adalah kegiatan mengamati penampakan
hilal baik menggunakan mata telanjang maupun teleskop dan dilakukan saat
matahari terbenam. Di Indonesia, penentuan awal Ramadhan dilakukan berdasarkan
musyawarah negara-negara tetangga, yaitu MABIMS (Musyawarah Menteri-Menteri
Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Pemerintah Indonesia
memiliki beberapa pos pengamatan hilal yang dapat berjumlah lebih dari seratus
titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengamatan ini dilakukan pada
akhir tanggal 29 bulan Sya’ban tahun Hijriah saat maghrib. Karena periode saat bulan
dan matahari berada pada posisi bujur langit yang sama jika dilihat dari bumi
terjadi 29,531 hari sekali, maka jumlah hari dalam satu bulan Hijriah bisa 29
atau 30 hari. Jadi, setelah tanggal 29 dalam bulan Hijriah, kemungkinan yang
terjadi adalah bahwa besok adalah masih tanggal 30 atau tanggal 1 bulan
berikutnya. Karena itu kedua metode tersebut dibutuhkan untuk memastikan waktu
awal bulan Ramadhan.
Saya
berharap jika desain Masjid Syahadat dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu
Raya) pada nantinya akan memiliki peranan dalam penentuan awal Ramadhan. Karena
itu saya berharap bahwa kepengurusan Masjid Syahadat dapat membentuk tim khusus
untuk ikut membantu penentuan awal Ramadhan oleh pemerintah. Tim ini juga dapat
melakukan metode rukyat dan hisab untuk memastikan posisi hilal. Mereka akan
melakukan tugas sesuai arahan dari kementerian agama. Tiap-tiap tim pengamatan
di seluruh Indonesia telah bersumpah agar jujur dan bertanggung jawab dengan
hasil pengamatan mereka. Begitu juga dengan tim khusus masjid Syahadat yang
saya pikirkan harus mampu bertanggung jawab dan jujur, karena mereka telah
bersumpah dengan nama Allah.
Tim
rukyat Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray dapat melakukan pengamatan di menara
Syahadat, tepatnya pada lantai teratas yaitu lantai tujuh. Jendela kaca pada
lantai tujuh dapat dibuka agar memperoleh pemandangan yang lebih jelas saat
berusaha mengamati hilal. Tim ini melakukan pengamatan dengan menggunakan
teleskop yang sesuai standar untuk mempermudah pengamatan. Diharapkan bahwa
sebelah barat masjid Syahadat merupakn daerah yang datar sehingga pengamatan
posisi hilal tidak terhalang objek apapun, kecuali karena faktor cuaca. Jika
tim ini berhasil mengamati hilal, maka mereka akan melaporkannya kepada
kementerian agama agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan awal Ramadhan.
Kepengurusan
Masjid Syahadat dari Betterpad-Ray juga berusaha untuk melakukan hisab dalam
penentuan awal Ramadhan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Hisab dapat
dilakukan sebelum rukyat dilakukan, bahkan sudah jauh sebelum rukyat. Metode Hisab
di Masjid Syahadat dilakukan dengan memakai komputer dengan tingkat akurasi
yang tinggi. Sekarang juga sudah ada berbagai software yang tentunya dapat
digunakan untuk mempermudah metode hisab. Namun yang jelas, para anggota tim
metode hisab adalah para ahli yang dapat melakukan metode ini dengan baik dan
dapat dipercaya. Karena itu, faktor sumber daya manusia adalah hal yang
terpenting. Hasil dari metode hisab dapat digunakan sebagai acuan dalam rukyat
atau juga dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan awal Ramadhan
berdasarkan kriteria yang telah disepakati.
Ada
juga metode istikmal (digenapkan), yaitu jika hilal gagal diamati karena faktor
tertentu, maka jumlah hari dalam satu bulan kalender hijriah digenapkan menjadi
30 hari. Apapun metodenya, yang penting sesuai syariat Islam dan tidak sampai
menimbulkan perpecahan umat.
Surat
Yunus ayat 5:
هُوَ
ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلشَّمۡسَ ضِيَآءٗ وَٱلۡقَمَرَ نُورٗا وَقَدَّرَهُۥ مَنَازِلَ
لِتَعۡلَمُواْ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلۡحِسَابَۚ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا
بِٱلۡحَقِّۚ يُفَصِّلُ ٱلۡأٓيَٰتِ لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ ٥
5. Dialah yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui.
Surat
Al Baqarah ayat 185:
شَهۡرُ
رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ
مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ
وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٖ فَعِدَّةٞ مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ
يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُكۡمِلُواْ
ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ
تَشۡكُرُونَ ١٨٥
185. (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Demikian artikel dari saya ini.
Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray
(Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.
Referensi:
No comments:
Post a Comment