Wednesday, December 26, 2018

THE STORY OF THE PROPHET JESUS - Da'wah and Prophethood of the Prophet Jesus

Jesus lived his childhood and grew up in Egypt. One time, a despotic ruler who wanted to kill him (Herodus of Rome) had died. So Mary and Jesus decided to return to Palestine. In Palestine, the Jews continued to make mischief and lies. They continue to commit crimes for their own sake and make the weaker people suffer even more.

Until in Palestine, Mary and Jesus chose to live in a village called Al Nasirah (Nazaret) located between Mount Al Jalil. That is where Jesus will receive the commands of Allah SWT through His angels to deliver the message of Allah SWT. Jesus lived with glory. Jesus lived his life by often remembering Allah SWT and doing good. He is not afraid of anything except to Allah SWT. Jesus has absolutely no desire to gain worldly pleasure and power. Jesus often left alone and thought about the fate of the Jews who continued to do injustice. It occurred to his mind to be able to guide the Israelites (Jews) to the right path.

Jesus often went to Jewish places of worship. Jews have a very sanctified day, Saturday (Sabat). On that day they worshiped and there were restrictions for them, even the Jews added their own restrictions which made problems. When Jesus walked to the place of worship, his hair looked soft until it reached his shoulders. The clothes he wore were also simple, it is white clothes made of coarse wool (fleece). While other people go to places of worship by exhibiting their best and luxurious clothes. When Jesus was in the place of worship, the place was full of people going back and forth. The place of worship was luxuriously decorated and beautiful, very contrary to the real darkness of the hearts of the people.

One day, angels suddenly appeared before Jesus and conveyed the command of Allah SWT to teach His message to humans, especially Jews. At that time Jesus was appointed a Prophet and Messenger. According to history he was appointed as a Prophet at the age of thirty. Thus, Prophet Jesus had borne enormous responsibility to spread the message of Allah SWT. Allah SWT and Ruhul Qudus always supported him.

When people were busy with various jobs, Prophet Jesus gathered people to listen to his preaching and good news, including news about the coming of the Last Prophet or the End Times Prophet.

Surah Ash-Shaff verse 6:

وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٖ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِي ٱسۡمُهُۥٓ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ  ٦

6.  And [mention] when Jesus, the son of Mary, said, "O children of Israel, indeed I am the messenger of Allah to you confirming what came before me of the Torah and bringing good tidings of a messenger to come after me, whose name is Ahmad." But when he came to them with clear evidences, they said, "This is obvious magic."

Da'wah of Prophet Jesus always invites people so that they only believe and worship Allah SWT and lead them back to the right path. The hypocritical Jewish monks did not like the contents of the message conveyed by Prophet Jesus. They refused because Prophet Jesus called on people to help the poor and feed those who were starving. Prophet Jesus stated that the Jewish monks had deviated from the Torah. Indeed, the Jewish monks like to cheat by always taking the property of the poor on the pretext that the property is an offering to God.

At the time of Prophet Jesus, the Jewish hypocrites reneged on the end and resurrection day. They do not believe in reckoning, punishment, and reward. They display faith while hiding their disbelief. The Jewish monks opposed Prophet Jesus. They spread slander by saying that Jesus Christ was a deceiver and did not believe. They also accused Mary of committing adultery, even though Mary was a holy woman.

The Jewish monks do not believe in spirit and prefer materialistic life, that is money is everything. They assume that spirit is actually material that circulates through the arteries. Therefore, Prophet Jesus corrected the heretical thoughts by calling on the Israelites to believe in the spirit and not be materialistic. He stated that spirit is the word of Allah SWT. But the monks continued to deny this.

To prove the true nature of the spirit, Prophet Jesus showed a handful of clay that he held to the monks.

"What is this?" Asked the Messiah.
"Clay." Replied the monk.
"Does clay contain spirits?" Asked Prophet Jesus again.
"No." replied the monk.

Prophet Jesus said, "I will form a bird from this clay, and I will blow it and with Allah's permission this object will become a living bird. God gives life to all creation, and He has power over everything."

Then Prophet Jesus formed the clay into the shape of a bird and blew it. Miraculously, suddenly the clay in his grip turned into a bird that flew high by flapping its wings. This is one proof of the power of Allah SWT through Prophet Jesus.

Surah Ali Imran verse 49:

وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنِّي قَدۡ جِئۡتُكُم بِ‍َٔايَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ أَنِّيٓ أَخۡلُقُ لَكُم مِّنَ ٱلطِّينِ كَهَيۡ‍َٔةِ ٱلطَّيۡرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ ....  ٤٩

49.  And [make him] a messenger to the Children of Israel, [who will say], 'Indeed I have come to you with a sign from your Lord in that I design for you from clay [that which is] like the form of a bird, then I breathe into it and it becomes a bird by permission of Allah....

Allah SWT has revealed the holy book to Prophet Jesus, namely the Gospel  (Injil) to justify the previous book, the Torah. The book is as a guide for the people of Prophet Jesus in his time.

Surah Al-Maidah verse 46:

وَقَفَّيۡنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ فِيهِ هُدٗى وَنُورٞ وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ  ٤٦

46.  And We sent, following in their footsteps, Jesus, the son of Mary, confirming that which came before him in the Torah; and We gave him the Gospel, in which was guidance and light and confirming that which preceded it of the Torah as guidance and instruction for the righteous.


Reference:
·    As Sayyid, Kamal and Anis, Selma (Translator). 2005. Kisah-kisah Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·       mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001 (PDF)


KISAH NABI ISA AS. - Dakwah dan Kenabian Nabi Isa

Isa menjalani masa kecilnya dan tumbuh di Mesir. Suatu ketika, penguasa lalim yang hendak membunuhnya (Herodus dari Romawi) telah meninggal. Maka Maryam dan Isa memutuskan untuk kembali ke Palestina. Di Palestina, kaum Yahudi tetap terus membuat kemungkaran dan kebohongan. Mereka terus melakukan kejahatan demi kepentingan diri sendiri dan membuat orang-orang yang lemah semakin menderita.

Sampai di Palestina, Maryam dan Isa memilih tinggal di sebuah desa yang bernama Al Nasirah yang terletak di antara gunung Al Jalil. Di tempat itulah Isa akan menerima perintah Allah SWT melalui malaikat-Nya untuk menyampaikan risalah Allah SWT. Isa hidup dengan penuh kemuliaan. Isa menjalani kehidupannya dengan sering mengingat Allah SWT dan berbuat kebaikan. Beliau tidak takut terhadap apa pun kecuali kepada Allah SWT. Isa sama sekali tidak memiliki keinginan untuk memperoleh kesenangan dan kekuasaan duniawi. Isa sering menyendiri dan memikirkan tentang nasib kaum Yahudi yang terus berbuat kezaliman. Terpikir dalam benak beliau agar mampu membimbing bani Israil (Yahudi) menuju jalan yang benar.

Isa sering pergi ke tempat ibadah Yahudi. Umat yahudi memiliki hari yang sangat disucikan yaitu hari Sabtu. Pada hari itu mereka beribadah dan terdapat larangan-larangan bagi mereka, bahkan umat Yahudi menambah-nambahkan larangan sendiri yang justru membuat masalah. Saat Isa berjalan ke tempat ibadah, rambutnya tampak lembut hingga mencapai kedua bahunya. Baju yang dipakainya juga sederhana, yaitu baju putih yang terbuat dari wol (bulu domba) yang kasar. Sedangkan orang-orang lainnya pergi ke tempat ibadah dengan memamerkan pakaian-pakaian terbaik dan mewah milik mereka. Saat Isa berada di dalam tempat ibadah, tempat itu penuh orang-orang yang hilir mudik. Tempat ibadah itu dihias dengan mewah dan indah, sangat bertentangan dengan kegelapan hati orang-orang yang sebenarnya.

Suatu hari, muncul malaikat secara tiba-tiba di hadapan Isa dan menyampaikan perintah Allah SWT untuk mengajarkan risalah-Nya kepada para manusia, khususnya kaum Yahudi. Saat itu juga Isa diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul. Menurut riwayat beliau diangkat menjadi Nabi pada usia tiga puluh tahun. Demikian, Nabi Isa telah memikul tanggung jawab yang amat besar untuk menyebarkan risalah Allah SWT. Allah SWT dan Ruh Al Kudus selalu mendukung beliau.

Saat orang-orang sedang sibuk dengan berbagai pekerjaannya, Nabi Isa mengumpulkan orang-orang untuk mendengarkan dakwahnya dan kabar gembira, termasuk kabar tentang akan datangnya Nabi Penutup atau Nabi Akhir Zaman.

Surat Ash-Shaff ayat 6:

وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٖ يَأۡتِي مِنۢ بَعۡدِي ٱسۡمُهُۥٓ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٞ مُّبِينٞ  ٦
6.  Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".

Dakwah Nabi Isa selalu mengajak orang-orang agar mereka hanya beriman dan menyembah kepada Allah SWT dan menuntun mereka kembali ke jalan yang benar. Para rahib Yahudi yang munafik tidak suka dengan isi pesan yang disampaikan Nabi Isa. Mereka menolaknya karena Nabi Isa menyeru agar orang-orang menolong kaum fakir miskin dan memberi makan orang-orang yang kelaparan. Nabi Isa menyatakan bahwa para rahib Yahudi telah menyimpang dari kitab suci Taurat. Memang, para rahib Yahudi suka menipu dengan selalu mengambil harta orang-orang miskin dengan dalih bahwa harta tersebut sebagai persembahan bagi Tuhan.

Di zaman Nabi Isa, kaum munafik Yahudi mengingkari hari akhir dan hari kebangkitan. Mereka tidak percaya hisab, hukuman, dan pahala. Mereka menampilkan keimanan sembari menyembunyikan kekafiran mereka. Para rahib Yahudi menentang Nabi Isa. Mereka menyebarkan fitnah dengan mengatakan bahwa Isa Al Masih adalah seorang penipu dan tidak beriman. Mereka juga menuduh Maryam telah berbuat zina, padahal Maryam adalah wanita suci.

Para rahib Yahudi tidak memercayai tentang roh dan lebih senang hidup materialistis, yaitu uang adalah segalanya. Mereka menganggap bahwa sebenarnya roh adalah materi yang beredar melewati pembuluh nadi. Oleh karena itu, Nabi Isa meluruskan pemikiran sesat tersebut dengan menyeru bani Israil agar memercayai roh dan tidak materialistis. Beliau menyatakan bahwa roh adalah kalam Allah SWT. Namun para rahib tetap mengingkari hal tersebut.

Untuk membuktikan tentang hakikat roh yang sebenarnya, Nabi Isa menunjukkan segenggam tanah liat yang dipegangnya kepada para rahib.

“Apa ini?” tanya Al Masih.
“Tanah liat.” jawab rahib.
“Apakah tanah liat mengandung roh?” tanya Nabi Isa lagi.
“Tidak.” jawab rahib.

Nabi Isa mengatakan, “Aku akan membentuk seekor burung dari tanah liat ini, dan aku akan meniupnya dan dengan izin Allah benda ini akan menjadi seekor burung yang hidup. Allah-lah yang memberikan kehidupan kepada semua ciptaan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian Nabi Isa membentuk tanah itu menjadi bentuk seekor burung dan meniupnya. Ajaib, tiba-tiba tanah liat dalam genggamannya berubah menjadi seekor burung yang terbang tinggi dengan mengepakkan sayapnya. Inilah salah satu bukti kekuasaan Allah SWT melalui Nabi Isa.

Surat Ali Imran ayat 49:

وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنِّي قَدۡ جِئۡتُكُم بِ‍َٔايَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ أَنِّيٓ أَخۡلُقُ لَكُم مِّنَ ٱلطِّينِ كَهَيۡ‍َٔةِ ٱلطَّيۡرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ ....  ٤٩

49.  Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah....

Allah SWT telah menurunkan kitab suci kepada Nabi Isa yaitu Injil untuk membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. Kitab itu adalah sebagai petunjuk bagi umat Nabi Isa pada masanya.

Surat Al-Maidah ayat 46:

وَقَفَّيۡنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ فِيهِ هُدٗى وَنُورٞ وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ  ٤٦

46.  Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.



Referensi:
·     As Sayyid, Kamal dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·       mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001 (PDF)


BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts