Isa menjalani masa kecilnya dan tumbuh di Mesir.
Suatu ketika, penguasa lalim yang hendak membunuhnya (Herodus dari Romawi) telah
meninggal. Maka Maryam dan Isa memutuskan untuk kembali ke Palestina. Di
Palestina, kaum Yahudi tetap terus membuat kemungkaran dan kebohongan. Mereka
terus melakukan kejahatan demi kepentingan diri sendiri dan membuat orang-orang
yang lemah semakin menderita.
Sampai di Palestina, Maryam dan Isa memilih tinggal
di sebuah desa yang bernama Al Nasirah yang terletak di antara gunung Al Jalil.
Di tempat itulah Isa akan menerima perintah Allah SWT melalui malaikat-Nya
untuk menyampaikan risalah Allah SWT. Isa hidup dengan penuh kemuliaan. Isa
menjalani kehidupannya dengan sering mengingat Allah SWT dan berbuat kebaikan.
Beliau tidak takut terhadap apa pun kecuali kepada Allah SWT. Isa sama sekali
tidak memiliki keinginan untuk memperoleh kesenangan dan kekuasaan duniawi. Isa
sering menyendiri dan memikirkan tentang nasib kaum Yahudi yang terus berbuat
kezaliman. Terpikir dalam benak beliau agar mampu membimbing bani Israil
(Yahudi) menuju jalan yang benar.
Isa sering pergi ke tempat ibadah Yahudi. Umat
yahudi memiliki hari yang sangat disucikan yaitu hari Sabtu. Pada hari itu
mereka beribadah dan terdapat larangan-larangan bagi mereka, bahkan umat Yahudi
menambah-nambahkan larangan sendiri yang justru membuat masalah. Saat Isa
berjalan ke tempat ibadah, rambutnya tampak lembut hingga mencapai kedua
bahunya. Baju yang dipakainya juga sederhana, yaitu baju putih yang terbuat
dari wol (bulu domba) yang kasar. Sedangkan orang-orang lainnya pergi ke tempat
ibadah dengan memamerkan pakaian-pakaian terbaik dan mewah milik mereka. Saat
Isa berada di dalam tempat ibadah, tempat itu penuh orang-orang yang hilir
mudik. Tempat ibadah itu dihias dengan mewah dan indah, sangat bertentangan
dengan kegelapan hati orang-orang yang sebenarnya.
Suatu hari, muncul malaikat secara tiba-tiba di
hadapan Isa dan menyampaikan perintah Allah SWT untuk mengajarkan risalah-Nya
kepada para manusia, khususnya kaum Yahudi. Saat itu juga Isa diangkat menjadi
seorang Nabi dan Rasul. Menurut riwayat beliau diangkat menjadi Nabi pada usia
tiga puluh tahun. Demikian, Nabi Isa telah memikul tanggung jawab yang amat
besar untuk menyebarkan risalah Allah SWT. Allah SWT dan Ruh Al Kudus selalu mendukung beliau.
Saat orang-orang sedang sibuk dengan berbagai
pekerjaannya, Nabi Isa mengumpulkan orang-orang untuk mendengarkan dakwahnya
dan kabar gembira, termasuk kabar tentang akan datangnya Nabi Penutup atau Nabi
Akhir Zaman.
Surat Ash-Shaff ayat 6:
وَإِذۡ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ
مَرۡيَمَ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ إِنِّي رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيۡكُم مُّصَدِّقٗا
لِّمَا بَيۡنَ يَدَيَّ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَمُبَشِّرَۢا بِرَسُولٖ يَأۡتِي مِنۢ
بَعۡدِي ٱسۡمُهُۥٓ أَحۡمَدُۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ قَالُواْ هَٰذَا
سِحۡرٞ مُّبِينٞ ٦
6. Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam
berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata".
Dakwah Nabi Isa selalu mengajak orang-orang agar
mereka hanya beriman dan menyembah kepada Allah SWT dan menuntun mereka kembali
ke jalan yang benar. Para rahib Yahudi yang munafik tidak suka dengan isi pesan
yang disampaikan Nabi Isa. Mereka menolaknya karena Nabi Isa menyeru agar orang-orang
menolong kaum fakir miskin dan memberi makan orang-orang yang kelaparan. Nabi
Isa menyatakan bahwa para rahib Yahudi telah menyimpang dari kitab suci Taurat.
Memang, para rahib Yahudi suka menipu dengan selalu mengambil harta orang-orang
miskin dengan dalih bahwa harta tersebut sebagai persembahan bagi Tuhan.
Di zaman Nabi Isa, kaum munafik Yahudi mengingkari
hari akhir dan hari kebangkitan. Mereka tidak percaya hisab, hukuman, dan
pahala. Mereka menampilkan keimanan sembari menyembunyikan kekafiran mereka.
Para rahib Yahudi menentang Nabi Isa. Mereka menyebarkan fitnah dengan
mengatakan bahwa Isa Al Masih adalah seorang penipu dan tidak beriman. Mereka
juga menuduh Maryam telah berbuat zina, padahal Maryam adalah wanita suci.
Para rahib Yahudi tidak memercayai tentang roh dan lebih
senang hidup materialistis, yaitu uang adalah segalanya. Mereka menganggap
bahwa sebenarnya roh adalah materi yang beredar melewati pembuluh nadi. Oleh
karena itu, Nabi Isa meluruskan pemikiran sesat tersebut dengan menyeru bani
Israil agar memercayai roh dan tidak materialistis. Beliau menyatakan bahwa roh
adalah kalam Allah SWT. Namun para rahib tetap mengingkari hal tersebut.
Untuk membuktikan tentang hakikat roh yang
sebenarnya, Nabi Isa menunjukkan segenggam tanah liat yang dipegangnya kepada
para rahib.
“Apa ini?” tanya Al Masih.
“Tanah liat.” jawab rahib.
“Apakah tanah liat mengandung roh?” tanya Nabi Isa
lagi.
“Tidak.” jawab rahib.
Nabi Isa mengatakan, “Aku akan membentuk seekor
burung dari tanah liat ini, dan aku akan meniupnya dan dengan izin Allah benda
ini akan menjadi seekor burung yang hidup. Allah-lah yang memberikan kehidupan
kepada semua ciptaan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”
Kemudian Nabi Isa membentuk tanah itu menjadi bentuk
seekor burung dan meniupnya. Ajaib, tiba-tiba tanah liat dalam genggamannya
berubah menjadi seekor burung yang terbang tinggi dengan mengepakkan sayapnya.
Inilah salah satu bukti kekuasaan Allah SWT melalui Nabi Isa.
Surat Ali Imran ayat 49:
وَرَسُولًا إِلَىٰ بَنِيٓ
إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنِّي قَدۡ جِئۡتُكُم بَِٔايَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ أَنِّيٓ أَخۡلُقُ
لَكُم مِّنَ ٱلطِّينِ كَهَيَۡٔةِ ٱلطَّيۡرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيۡرَۢا
بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ .... ٤٩
49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang
berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan
membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu
dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah....
Allah SWT telah menurunkan kitab suci kepada Nabi
Isa yaitu Injil untuk membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat. Kitab itu
adalah sebagai petunjuk bagi umat Nabi Isa pada masanya.
Surat Al-Maidah ayat 46:
وَقَفَّيۡنَا عَلَىٰٓ
ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِۖ
وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ فِيهِ هُدٗى وَنُورٞ وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ
يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ ٤٦
46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi
Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya,
yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta
pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment