Sunday, December 2, 2018

KISAH NABI DAUD AS. - Ujian bagi Nabi Daud tentang Dua Orang Pemilik Kambing

Sebagai raja, Nabi Daud sangat sibuk melakukan berbagai aktivitas yang banyak sekali. Beliau sering memutuskan berbagai perkara dari orang-orang yang bermasalah. Selesai memutuskan perkara, Daud beristirahat untuk memulihkan pikiran dan tenaganya. Beliau mengisi waktunya dengan beribadah dan bertasbih kepada Allah.

Nabi Daud tinggal dan beristirahat di dalam istana. Beliau memerintahkan para pengawalnya untuk berjaga di depan pintu ruangannya. Pintu ditutup rapat dan orang-orang tidak diizinkan memasuki ruangannya saat beliau sedang beribadah karena dapat mengganggu.

Pada suatu hari, Nabi Daud sedang berada di mihrabnya. Di luar, ada dua orang yang terlihat aneh sedang memanjat tembok istana. Mereka bergerak menuju ke ruangan Nabi Daud. Mereka berhasil masuk ke dalam istana dan segera menemui Nabi Daud. Nabi Daud merasa terkejut dan takut melihat kedatangan mereka. Aneh sekali karena mereka bisa masuk melewati penjagaan para pengawal istana.

Surat Shad ayat 21:

۞وَهَلۡ أَتَىٰكَ نَبَؤُاْ ٱلۡخَصۡمِ إِذۡ تَسَوَّرُواْ ٱلۡمِحۡرَابَ  ٢١

21.  Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat pagar?

Keduanya menjelaskan bahwa kedatangan mereka secara tiba-tiba hanyalah untuk menyelesaikan perkara mereka kepada Nabi Daud. Nabi Daud merasa lega bahwa ternyata mereka hanya sekadar meminta keputusannya, meskipun saat itu adalah waktu beribadah, bukan waktu untuk memutuskan perkara. Nabi Daud bertanya perihal masalah mereka. Salah satu dari mereka mengadu bahwa saudaranya yang bersamanya itu mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina, dan dia hanya memiliki satu ekor kambing saja. Namun saudaranya memaksanya untuk menyerahkan seekor kambingnya kepada saudaranya sehingga jumlahnya genap seratus ekor. Dia kalah dalam berdebat dengan saudaranya.

Surat Shad ayat 22-23:

إِذۡ دَخَلُواْ عَلَىٰ دَاوُۥدَ فَفَزِعَ مِنۡهُمۡۖ قَالُواْ لَا تَخَفۡۖ خَصۡمَانِ بَغَىٰ بَعۡضُنَا عَلَىٰ بَعۡضٖ فَٱحۡكُم بَيۡنَنَا بِٱلۡحَقِّ وَلَا تُشۡطِطۡ وَٱهۡدِنَآ إِلَىٰ سَوَآءِ ٱلصِّرَٰطِ  ٢٢ إِنَّ هَٰذَآ أَخِي لَهُۥ تِسۡعٞ وَتِسۡعُونَ نَعۡجَةٗ وَلِيَ نَعۡجَةٞ وَٰحِدَةٞ فَقَالَ أَكۡفِلۡنِيهَا وَعَزَّنِي فِي ٱلۡخِطَابِ  ٢٣

22.  Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami) adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
23.  Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku dalam perdebatan".

Mendengar hal itu, Nabi Daud langsung memarahi orang yang satunya dan menyatakan bahwa orang itu telah berbuat kezaliman. Perbuatan itu dianggap tidak adil, orang yang sudah memiliki banyak kambing justru meminta satu-satunya kambing milik orang lain.

Namun Nabi Daud mengambil keputusan terlalu tergesa-gesa, karena beliau tidak meminta keterangan terlebih dahulu dari orang yang satunya. Seharusnya beliau bertanya kepadanya. Konon, kedua saudara tersebut tiba-tiba menghilang (malaikat yang menyamar), Wallahu a’lam. Nabi Daud menduga bahwa peristiwa tadi adalah ujian dari Allah SWT. Nabi Daud sadar bahwa seharusnya beliau mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak yang berselisih sebelum memberi keputusan.

Nabi Daud memohon ampun kepada Allah SWT sambil bersujud karena telah terburu-buru dalam bertindak. Maka Allah SWT menganpuni kesalahannya.

Surat Shad ayat 24-25:

قَالَ لَقَدۡ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعۡجَتِكَ إِلَىٰ نِعَاجِهِۦۖ وَإِنَّ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡخُلَطَآءِ لَيَبۡغِي بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَقَلِيلٞ مَّا هُمۡۗ وَظَنَّ دَاوُۥدُ أَنَّمَا فَتَنَّٰهُ فَٱسۡتَغۡفَرَ رَبَّهُۥ وَخَرَّۤ رَاكِعٗاۤ وَأَنَابَ۩  ٢٤ فَغَفَرۡنَا لَهُۥ ذَٰلِكَۖ وَإِنَّ لَهُۥ عِندَنَا لَزُلۡفَىٰ وَحُسۡنَ مَ‍َٔابٖ  ٢٥

24.  Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
25.  Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

Allah SWT berfirman kepada Nabi Daud dan tentunya pelajaran bagi kita semua bahwa sebagai pemimpin, hakim, ketua, dan siapapun kita ketika memutuskan perkara, maka kita harus memberi keputusan secara adil dan tidak mengikuti hawa nafsu kita. Berpikirlah secara tenang dan selalu meminta petunjuk kepada Allah SWT agar kita dapat mengambil keputusan yang baik, benar, dan adil.

Surat Shad ayat 26:

يَٰدَاوُۥدُ إِنَّا جَعَلۡنَٰكَ خَلِيفَةٗ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱحۡكُم بَيۡنَ ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ ٱلۡهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَضِلُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ لَهُمۡ عَذَابٞ شَدِيدُۢ بِمَا نَسُواْ يَوۡمَ ٱلۡحِسَابِ  ٢٦

26.  Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Sebagai tambahan, ada beberapa penafsiran ayat di atas yang merujuk kepada kisah-kisah Israiliyat. Berikut kisahnya:

Nabi Daud memiliki sembilan puluh sembilan isteri. Nabi Daud ingin menggenapkan jumlah isterinya menjadi seratus orang. Pada suatu hari datanglah dua orang yang berperkara kepada beliau seperti cerita tadi. Sembilan puluh sembilan ekor kambing betina ditafsirkan sebagai sembilan puluh sembilan isteri, sedangkan satu ekor kambing ditafsirkan sebagai seorang istri yang dipersunting Nabi Daud yang sebenarnya sudah menikah dengan seorang perwira dari kerajaannya sendiri. Hal itu dianggap sebagai peringatan Allah SWT melalui dua malaikat agar Nabi Daud sadar.

Saya sendiri lebih percaya kepada kisah yang pertama saya tulis di sini.

Referensi:
·        As Sayyid, Kamal dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·        https://bahasawaktu.wordpress.com/2016/05/21/nabi-daud-99-fitnah/




No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts