Tuesday, February 12, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Hijrahnya Sebagian Kaum Muslimin ke Habasyah/Abbisinia (Ethiopia)

Untuk menghadapi berbagai penindasan kaum kafir Quraisy, Rasulullah mencegah para sahabat untuk mengumumkan ke-Islaman mereka secara terang-terangan. Mereka hanya berkumpul secara rahasia agar tidak diketahui oleh kaum musyrik. Tempat berkumpul rahasia kaum muslimin adalah rumah Arqam bin Abi Arqam Al-Makhzumi di bukit Shafa, tempat yang tidak diperhatikan kaum musyrik. Namun, Rasulullah tetap berdakwah dan beribadah secara terang-terangan.

Penindasan yang dilakukan oleh orang-orang kafir terhadap kaum muslimin pada pertengahan dan akhir tahun keempat kenabian masih bersifat ringan. Namun saat pertengahan tahun kelima kenabian, tindakan mereka semakin keras. Hal ini membuat kaum muslimin ingin mencari tempat lain untuk mempertahankan dan melaksanakan ajaran Islam dengan aman.

Maka rombongan pertama muslimin dari kalangan para sahabat berhijrah ke negeri Habasyah/Ethiopia pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita dan berangkat secara sembunyi-sembunyi. Utsman bin Affan bertindak sebagai pemimpin rombongan dengan didampingi isterinya, Ruqayyah binti Rasulullah.

Mereka berhasil berhijrah dengan selamat sejak dari Mekkah hingga sampai di tujuan, meskipun orang-orang kafir sempat mengejar mereka hingga ke tepi pantai, namun mereka sudah berada di dalam kapal dan berlayar menyeberangi lautan. Mereka dapat hidup dengan aman di Habasyah dan mendapat perlindungan dari penguasa negeri tersebut.

Pada bulan Syawal di tahun yang sama, mereka sempat memperoleh kabar bahwa kaum Quraisy telah masuk Islam. Maka mereka segera pulang ke tanah air mereka. Namun saat mereka hampir tiba di Mekkah, mereka baru tahu bahwa berita tersebut tidak benar. Maka sebagian dari mereka kembali ke Habasyah dan sebagian lagi mencari perlindungan kepada penduduk Mekkah.

Kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Qurasiy terjadi terus-menerus dan semakin berat. Maka Nabi Muhammad SAW mengizinkan para sahabat untuk hijrah ke Habasyah untuk kedua kalinya. Rombongan kedua ini terdiri dari 83 orang laki-laki dan 19 orang wanita. Hijrah ke Habasyah ini adalah hijrah pertama dalam Islam.

Orang-orang kafir Qurasiy semakin gelisah saat mengetahui bahwa kaum Muslimin di Habasyah hidup aman dan mendapat perlindungan dari penguasa setempat. Maka mereka mengutus dua orang yang gigih dan pandai, yaitu ‘Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabi’ah (sebelum masuk Islam) dengan membawa berbagai hadiah. Mereka menemui raja Najasyi dan membujuknya untuk memulangkan kaum Muslimin kembali ke Mekkah. Namun raja Najasyi mengambil keputusan bijaksana untuk melindungi kaum Muslimin dan ditambah adanya penjelasan tentang hakikat Islam dari Ja’far bin Abu Thalib yang mewakili para sahabat. Maka orang-orang musyrik kembali ke Mekkah tanpa membawa hasil. Berikut ini adalah percakapan mereka berdasarkan suatu riwayat:

Saat ‘Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabi’ah menemui raja Najasyi, mereka berkata, “Paduka Raja, mereka yang datang ke negeri ini adalah para budak kami yang tidak tahu malu. Mereka meninggalkan agama bangsanya dan juga tidak menganut agama paduka, mereka membawa agama yang diciptakan sendiri yang tidak kami kenal dan paduka juga tidak mengenalnya. Kami diutus oleh pemimpin-pemimpin mereka agar paduka mau mengembalikan orang-orang itu kepada mereka. Mereka lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan memaki-maki”.

Sebenarnya kedua utusan itu telah membuat persetujuan dengan para pembesar kerajaan setelah menerima hadiah-hadiah agar berusaha memulangkan kaum Muslimin ke pihak Quraisy. Raja Najasyi belum mengetahui hal ini. Dia menolak melakukannya sebelum mengetahui penjelasan dari pihak Muslimin. Ja’far bin Abu Thalib bertindak sebagai juru bicara pihak muslimin.

Raja Najasyi bertanya kepada pihak Muslimin, “Agama apa yang membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat kalian, tetapi juga tidak menganut agamaku atau agama lain?”.

Ja’far menjawab, “Paduka Raja, saat itu kami hidup dalam jahiliyah, kami menyembah berhala, memakan bangkai, berbuat kejahatan, memutuskan hubungan dengan kerabat, tidak berbuat baik terhadap tetangga, yang kuat menindas yang lemah. Inilah keadaan kami hingga Tuhan mengutus seorang Rasul dari kalangan kami yang sudah lama kami kenal, dia jujur, dapat dipercaya, dan bersih. Dia mengajak kami untuk menyembah Allah Yang Maha Esa, meninggalkan berhala yang kami dan nenek moyang kami menyembahnya. Ia menganjurkan untuk tidak berdusta, berlaku jujur, serta mengadakan hubungan keluarga dan tetangga secara baik, serta menghindari kekerasan dan perbuatan terlarang lainnya. Ia melarang kami berbuat jahat dan berkata dusta, memakan  harta anak yatim atau mencemarkan wanita-wanita yang suci. Ia menyuruh kami melakukan shalat, zakat, dan puasa. (lalu disebut beberapa ketentuan Islam). Kami membenarkannya, kami menjalankan perintah Allah, lalu kami hanya menyembah Allah Yang Tunggal, tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Kami menjauhi yang haram dan melakukan yang halal. Karena itu, masyarakat kami memusuhi kami, menyiksa kami dan menghasut agar kami meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala, agar membenarkan segala keburukan. Mereka memaksa kami, menganiaya kami, menghalangi kami dari agama kami, maka kami pergi ke negeri ini. Tuan juga yang menjadi pilihan kami. Kami senang berada di dekat tuan, dengan berharap tak ada penganiayann di sini”.

Raja bertanya, “Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat tuan-tuan bacakan kepada kami?”.

Ja’far menjawab, “Ya”. Lalu membacakan surat Maryam dari pertama sampai firman Allah:

فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا  ٢٩ قَالَ إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِيَ ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلَنِي نَبِيّٗا  ٣٠ وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَٰنِي بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَيّٗا  ٣١ وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا  ٣٢ وَٱلسَّلَٰمُ عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا  ٣٣ [ مريم:29-33]

29.  maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?"
30.  Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
31.  dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32.  dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
33.  Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". [Maryam:29-33]
                                                                                                                
Keterangan itu membenarkan apa yang tertera dalam Injil, sehingga para pembesar terkejut.
Najasyi berkata, “Kata-kata ini dan yang dibawa oleh Musa berasal dari sumber cahaya yang sama. Tuan-tuan utusan Quraisy, pergilah. Kami takkan mengembalikan mereka kepada kalian!”. Besoknya, ‘Amr bin Ash kembali menemui raja dan mengatakan bahwa kaum Muslimin menyatakan tuduhan luar biasa terhadap Isa putra Maryam. Pihak Muslimin dipanggil kembali.

Ja’far menjelaskan, “Tentang dia, pendapat kami sepert yang dikatakan Nabi kami, ‘Dia adalah hamba Allah dan Utusan-Nya, Ruh-Nya, dan Firman-Nya yang disampaikan kepada perawan Maryam’”.

        Najasyi menggoreskan tongkat ke tanah. Dengan gembira dia berkata, “Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya tidak lebih dari garis ini”.



Referensi:
·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts