Sunday, February 24, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Rasulullah Memperkenalkan Islam Kepada Suku-suku Tertentu (Pasca Taif)

Pada bulan Dzulqaidah tahun ke-10 kenabian, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekkah dan sudah siap untuk berdakwah mengenai Islam kepada tiap-tiap suku dan orang-orang, karena sebentar lagi musim haji akan tiba di saat banyak orang yang mengunjungi kota Mekkah dari berbagai wilayah untuk menunaikan haji. Kepada kabilah-kabilah Arab pada musim haji, Rasulullah memperkenalkan diri dan mengajak mereka untuk mengenal arti kebenaran. Beliau memberitahu mereka bahwa beliau adalah Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Namun, Abu Lahab, paman Rasulullah, tidak membiarkan dakwah Rasulullah berjalan lancar, bahkan selalu membuntuti Rasulullah. Abu Lahab menghasut orang-orang agar tidak mau mendengarkan dakwah Rasulullah.

Dakwah Nabi Muhammad SAW kepada setiap suku mengalami penolakan total. Berikut ini adalah suku-suku yang didatangi Rasulullah saat berdakwah (hal ini menurut Ibnu Ishaq), di antaranya:

a.       Bani Kindah
Rasulullah mendatangi pemukiman Bani Kindah. Bani Kindah mempunyai pemimpin yang bernama Malih. Rasulullah mengajak Malih untuk menganut agama Allah Azza wa Jalla (agama Islam) dan memperkenalkan diri beliau kepada mereka. Namun tidak ada tanggapan dari mereka.
b.      Bani Abdullah, sebuah kabilah dari Bani Kalb
Rasulullah datang ke kabilah Bani Kalb di pemukiman mereka, tepatnya salah satu dari kabilah mereka yaitu Bani Abdullah. Rasulullah mengajak mereka untuk menganut agama Islam dan memperkenalkan diri beliau kepada mereka. Beliau juga bersabda, “Hai Bani Si Fulan, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah memberikan nama yang baik kepada nenek moyang kalian”(Abdullah berarti hamba Allah). Namun mereka tidak menerima tawaran beliau.
c.       Bani Hanifah
Rasulullah mendatangi mereka di pemukiman mereka dan mengajak mereka untuk menganut agama Islam dan memperkenalkan diri kepada mereka. Namun beliau mendapat tanggapan yang paling buruk dari semua tanggapan yang pernah dilakukan bangsa Arab.
d.      Bani Amir bin Sha’sha’ah
Rasulullah mendatangi mereka untuk menganut agam Islam dan memperkenalkan diri beliau kepada mereka. Salah seorang dari mereka yang bernama Biharah bin Firas (menurut Ibnu Hisyam adalah Biharah bin Firas bin Abdullah bin Salamah bin Qusyair bin Ka’ab bin Rabi’ah bin Amir bin Sha’sha’ah) berkata, “Demi Allah, jika aku mengambil pemuda ini dari orang-orang Quraisy, aku pasti ditelan orang-orang Arab”. Biharah bin Firas berkata kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana pendapatmu jika kami mengikuti agamamu, lalu Allah memenangkanmu atas orang-orang yang menentangmu, apakah setelah itu urusan ini menjadi milik kami?”. Rasulullah bersabda, “Semua urusan itu milik Allah”. Biharah bin Firas berkata lagi, “Apakah engkau akan mengarahkan leher-leher kami kepada orang-orang Arab hanya karena membelamu, kemudian jika Allah memenangkanmu, maka urusan ini menjadi milik orang lain selain kami? Kami tidak butuh urusanmu”. Intinya, mereka menolak dakwah Rasulullah.

Setelah menyelesaikan ibadah haji, para jamaah haji pulang ke negerinya masing-masing, termasuk Bani Amir. Mereka pulang menemui orang tua mereka yang sudah sangat tua dan tak mampu ikut berhaji bersama mereka. Biasanya saat bertemu kembali dengan orang tua, mereka bercerita tentang berbagai peristiwa selama musim haji. Saat mereka pulang dari musim haji tahun tersebut dan bertemu orang tua, orang tua tersebut bertanya kepada mereka tentang berbagai peristiwa pada musim haji tersebut. Mereka menjawab, “Seorang pemuda dari Quraisy, tepatnya dari Bani Abdul Muththalib mendatangi kami. Ia mengaku sebagai nabi dan mengajak kita melindunginya, memihaknya dan memboyongnya ke negeri kita”.

Orang tua tersebut meletakkan kedua tangan di atas kepalanya dan berkata, “Hai Bani Amir, apakah dia masih bisa dicari? Apakah kalian bisa mengambil apa yang telah hilang dari kalian? Demi Dzat yang jiwa Si Fulan berada di Tangan-Nya, sesungguhnya anak keturunan Ismail tidak pernah sekalipun mengada-ngada dalam ucapannya. Ucapannya benar. Mana kecerdasan kalian yang tadinya kalian miliki?”.

Ibnu Ishaq berkata, “Itulah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Jika manusia berkumpul untuk menunaikan ibadah haji, beliau mendatangi mereka. Beliau ajak kabilah-kabilah kepada agama Allah dan Islam, beliau menawarkan diri beliau kepada mereka petunjuk dan rahmat yang beliau bawa dari Allah. Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengar kedatangan orang-orang Arab yang terhormat ke Mekkah, beliau segera menemui mereka, mengajak mereka kepada agama Allah dan menawarkan apa yang beliau miliki kepada mereka”.


Referensi:
·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.
·         Al-Mubarakfuriyy, Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah, Al-Raheeq Al-Makhtum.
·         Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. 2000. Jakarta Timur: Darul Falah.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts