Friday, February 1, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Dakwah Pertama Secara Sembunyi-sembunyi: As Saabiquunal Awwaluun

Titik tolak dakwah Nabi Muhammad adalah kota Mekkah, sebagai tempat kelahiran, pertumbuhan, dan lingkungan beliau. Pada awalnya, Rasulullah berdakwah tentang agama Islam secara sembunyi-sembunyi (sirriyah) selama tiga tahun pertama periode dakwah. Hal ini dilakukan karena Rasulullah sadar bahwa kedudukan beliau di masyarakat belum kuat untuk mengajarkan sesuatu yang sangat bertentangan dengan keyakinan prinsip masyarakat Mekkah saat itu yang penuh dengan nilai-nilai kesyirikan.

Golongan yang pertama kali menerima seruan kebenaran Islam adalah keluarga dan kenalan dekat beliau, itupun Nabi Muhammad hanya memilih orang-orang yang memiliki tanda-tanda kebaikan saja dan kemungkinan mau menerima ajaran dengan baik. Ternyata usaha beliau berjalan dengan lancar. Pada hari-hari pertama dakwah beliau, telah terkumpul sejumlah orang yang sudah menerima ajaran Islam dengan penuh keyakinan sekaligus memberi penghormatan kepada Rasulullah. Mereka inilah yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai As-Saabiquunal Awwalun (Generasi Pertama yang Masuk Islam).

Generasi pertama ini terdiri dari isteri beliau sang Ummul Mu’minin; Khadijah binti Khuwailid, lalu budak beliau; Zaid bin Haritsah, lalu sepupu beliau; Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih sangat muda dan diasuh oleh Nabi Muhammad, dan kemudian sahabat dekat beliau; Abu Bakar Ash Shiddiq.

Penyebab Ali bin Abi Thalib dirawat oleh Nabi Muhammad adalah karena saat suku Quraisy mengalami krisis, Abu Thalib memiliki banyak anak. Nabi Muhammad berunding dengan Abbas, paman beliau yang paling mampu di antara Bani Hasyim. Nabi Muhammad mengatakan bahwa Abu Thalib pasti kesusahan dengan banyaknya anak, sehingga beliau bermaksud meringankan beban paman beliau dengan mengasuh salah satu anaknya dan Abbas pun juga harus melakukan hal yang sama pula. Maka Abbas mengasuh Ja’far dan Nabi Muhammad mengasuh Ali.

Allah SWT mengajarkan shalat kepada Rasulullah, sehingga beliau mengerjakannya dan Khadijah pun turut mengerjakan shalat. Menurut riwayat, saat keduanya sedang shalat, tanpa sengaja Ali melihat apa yang dilakukan keduanya dan bertanya, “Kepada siapa kalian bersujud?” setelah mereka selesai sembahyang. Nabi menjawab, “Kami sujud kepada Allah, Yang mengutusku menjadi nabi dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah”. Maka Nabi Muhammad mengajak sepupu beliau tersebut untuk hanya menyembah Allah dan meninggalkan berhala. Awalnya Ali ingin berunding dengan ayahnya tentang maksudnya untuk masuk Islam. Akhirnya Ali memutuskan untuk masuk Islam tanpa pendapat ayahnya dan menyatakan hal tersebut kepada Rasulullah.

Abu Bakar bin Abi Quhafa dari kabilah Taim adalah sahabat akrab Nabi Muhammad. Abu Bakar tidak ragu-ragu untuk masuk Islam dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Setelah masuk Islam, Abu Bakar Ash-Shiddiq pun langsung berdakwah dan membantu tugas Rasulullah. Beliau berusaha dengan sungguh-sungguh dengan perilaku terpuji serta dengan kedudukan beliau yang terhormat di lingkungan masyarakatnya telah memberikan kemajuan bagi dakwah Rasulullah.

Maka beberapa orang telah masuk Islam dalam waktu yang tidak lama dengan bantuan Abu Bakar Ash-Shiddiq, di antara mereka adalah: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka juga termasuk generasi pertama yang masuk Islam yang merupakan para sahabat setia Rasulullah. Mereka memiliki peran yang banyak dan besar dalam dakwah Rasulullah.

Kemudian, orang-orang Mekkah yang masuk Islam semakin bertambah, seperti Bilal bin Rabah, Abu Ubaidah Amir bin Jarrah, Abu Salamah bin Abdul Asad, Arqam bin Abi Arqam, Utsman bin Madz’unsur, Fatimah binti Khattab (saudara perempuan Umar bin Khattab), Khabbab bin ‘Art, Abdullah bin Mas’ud, dan lainnya. Mereka masuk Islam secara sembunyi-sembunyi, karena Nabi Muhammad masih berdakwah secara rahasia.

Saat periode ini, wahyu-wahyu yang diterima Rasulullah masih pendek-pendek, namun memiliki kekuatan dahsyat untuk membersihkan hati yang kotor, sangat sesuai dengan kondisi masa itu yang memang harus diarahkan menuju hati dan jiwa yang bersih. Wahyu-wahyu periode ini juga menggambarkan tentang surga dan neraka, seolah-olah terlihat di depan mata yang membuat orang-orang beriman rindu terhadap surga dan takut masuk api neraka.

Perlahan tapi pasti ikatan batin antar muslim generasi pertama ini semakin kukuh, lalu timbullah rasa persaudaraan yang tinggi dan suka tolong menolong sehingga keimanan mereka semakin kokoh.

Perkembangan dakwah Islam terjadi karena Nabi Muhammad selalu berperilaku baik dan menjadi teladan bagi orang lain. Beliau orang yang penuh kasih sayang, rendah hati, adil, lemah lembut, dan jujur.

Ibadah Shalat adalah hal yang sejak awal mereka lakukan untuk menyembah Allah SWT. Namun ibadah saat itu hanyalah shalat dua raka’at setiap pagi dan petang, bukan shalat lima waktu. Mereka melakukan shalat dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui oleh masyarakat musyrik.

Surat Al Mu’min ayat 55:

فَٱصۡبِرۡ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ  ٥٥

55.  Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

Meskipun dakwah Rasulullah dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, pada akhirnya kabar tersebut juga diketahui oleh orang-orang kafir Quraisy. Awalnya mereka tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Menurut mereka apa yang dilakukan Nabi Muhammad tidak berbeda dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang sebelumnya untuk menghidupkan nilai keberagaman. Mereka mengira bahwa pengikut Nabi Muhammad pasti akan kembali kepada praktik penyembahan berhala. Namun setelah pengaruh ajaran Nabi Muhammad semakin meluas dan diminati masyarakat, mereka mulai khawatir. Maka mereka mulai selalu memerhatikan dan mengawasi kegiatan Rasulullah.

Persembahan dari



(Benteng Terpadu Raya)

Referensi:
·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts