Allah SWT Maha Pengasih
dan Maha Pengampun. Taubat Nabi Adam dan Hawa diterima, mereka diampuni Allah
SWT. Tetapi atas kesalahan yang diperbuat maka Nabi Adam dan Hawa harus keluar
dari surga yang penuh kenikmatan. Hal ini sudah sesuai dengan kehendak Allah
SWT yang dari awal menciptakan manusia untuk dijadikan sebagai khalifah di
bumi, penghuni dan pengurus bumi.
Maka Allah SWT
menurunkan Nabi Adam dan Hawa ke bumi. Hal ini dikisahkan dalam Al-Qur’an.
Surat Al-Baqarah ayat
36:
فَأَزَلَّهُمَا
ٱلشَّيۡطَٰنُ عَنۡهَا فَأَخۡرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِۖ وَقُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ
بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرّٞ وَمَتَٰعٌ
إِلَىٰ حِينٖ ٣٦
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari
surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu
ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang
ditentukan"
.
Surat Al-A'raaf ayat 24
dan 25:
قَالَ
ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرّٞ
وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٖ ٢٤ قَالَ فِيهَا
تَحۡيَوۡنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنۡهَا تُخۡرَجُونَ ٢٥
24. Allah berfirman: "Turunlah kamu
sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu
mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka
bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
25. Allah
berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari
bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
Surat Thaahaa ayat 123
dan 124:
قَالَ
ٱهۡبِطَا مِنۡهَا جَمِيعَۢاۖ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ فَإِمَّا
يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا
يَشۡقَىٰ ١٢٣ وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي
فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ ١٢٤
123. Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua
dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain.
Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
124. Dan
barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta".
Demikianlah, Nabi Adam
dan Hawa harus turun dari surga. Selain Adam dan Hawa, iblis juga diusir dan
harus hidup di bumi. Jadi, mereka akan menempati bumi bersama-sama.
Ketika keduanya
diturunkan ke bumi, mereka berpisah jauh satu sama lain. Konon Nabi Adam
diturunkan di Tanah Hindia, sedangkan Hawa diturunkan di Tanah Arab.
Di bumi mereka
mengalami perjuangan berat untuk hidup. Selama bertahun-tahun Nabi Adam dan
Hawa saling mencari dari satu tempat ke tempat lain. Perjalanan yang ditempuh
sangat sukar dan penuh bahaya. Mereka benar-benar merasakan penderitaan yang
berat. Akhirnya keduanya bertemu di padang Arafah yang konon mereka saling
mencari selama empat puluh tahun. Nabi Adam terharu melihat istrinya yang telah
kepayahan. Sengsara melewati jalan yang sulit. Mereka berpelukan, menangis
penuh haru.
Kini mulailah babak
baru cikal bakal anak manusia. Nabi Adam dan Hawa lalu mencari tempat tinggal
yang aman dan nyaman. Dengan bekal pengetahuan dari Allah SWT, Nabi Adam
mengelola alam di sekitarnya. Dia menjinakkan binatang untuk diternakkan,
mengolah lahan pertanian dan perkebunan. Tantangan alam telah menggerakkan akal
pikiran Nabi Adam agar bisa hidup dengan keadaan yang baik.
No comments:
Post a Comment