Adam tercipta seorang diri dari tanah liat oleh
Allah Ta’ala. Dialah manusia laki-laki pertama yang diciptakan. Kemudian Allah
memberikan tempat tinggal bagi Nabi Adam yaitu di surga. Di surga, Adam merasa
kesepian karena tidak memiliki kawan atau pasangan. Padahal, binatang-binatang
di surga hidup berpasangan. Rasa sepi dan sedih membuatnya letih. Adam tertidur
pulas di bawah pohon. Allah SWT Maha
Tahu. Allah SWT mengetahui isi hati Adam yaitu ingin memiliki teman. Saat Adam
tidur, Allah SWT menciptakan manusia lagi yang terbuat dari tulang rusuk Adam.
Manusia itu lain jenisnya dari Adam, dia seorang wanita, namanya adalah Hawa.
Ketika Adam telah bangun, ia terkejut. Adam
mengusap-usap kedua matanya seakan tak percaya. Ia melihat seseorang duduk di
sampingnya. Wanita itu cantik, indah, dan menakjubkan. Dialah wanita yang akan
menghilangkan rasa kesepian pada diri Adam, wanita yang memiliki perasaan lemah
lembut, kasih sayang, dan mampu memberi ketenangan dan semangat bagi laki-laki.
Dia yang akan memenuhi kebutuhan manusia untuk memperoleh keturunan yang terus
berkembang biak. Wanita sebagai ibu yang akan merawat generasi penerusnya agar
menggantikan posisi generasi sebelumnya dalam berjuang di kehidupan ini.
“Siapakah engkau? Kenapa engkau di sini?” tanya
Adam.
Dengan tersenyum Hawa menjawab, “Aku adalah Hawa
yang diciptakan untuk menjadi teman hidupmu.”
Adam hatinya gembira mendengar jawaban itu, begitu
juga Hawa gembira saat bertemu Adam. Adam memuji dan bersyukur kepada Allah SWT
yang telah mengabulkan keinginannya sehingga Adam tidak kesepian lagi. Hawa
telah ditakdirkan menjadi isteri Adam.
Riwayat yang menceritakan tersebut adalah bahwa As
Saddiy mengisahkan dari Abu Shalih dan Abu Malik, dari Ibnu Abbas dari Murrah
dan Ibnu Mas’ud dan sekelompok sahabat, bahwa mereka mengatakan, “Allah Ta’ala
mengeluarkan iblis dari surga dan memerintahkan Adam untuk tinggal di surga.
Maka Adam pun berjalan sendirian di surga tanpa isteri yang menemaninya.
Kemudian ia tidur sejenak lantas terbangun. Tiba-tiba di dekat kepalanya duduk
seorang wanita yang diciptakan oleh Allah dari tulang rusuknya. Adam bertanya
kepadanya, ‘Siapakah engkau?’ Wanita itu menjawab, ‘Aku adalah seorang wanita’.
Adam bertanya lagi, ‘Untuk apa engkau diciptakan?’ Wanita tadi menjawab, ‘Agar
engkau merasa tenang denganku’. Maka para malaikat bertanya kepada Adam karena
mereka mengetahui kadar keilmuannya, ‘Siapakah namanya wahai Adam?’. Adam
menjawab, ‘Namanya Hawa’. ‘Kenapa dinamakan Hawa?’ ‘Karena diciptakan dari
sesuatu yang hidup’”.
Muhammad bin Ishaq menyebutkan dari Ibnu Abbas bahwa
Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam yang paling pendek sebelah kiri ketika
Adam sedang tidur lalu dibungkus dengan daging.
Keduanya bersuka ria di surga sepanjang hari. Tempat
tinggal berupa surga yang indah adalah pemberian dari Allah untuk mereka. Di
sana terdapat banyak sungai yang airnya terus mengalir serta pepohonan hijau
yang tak akan mati. Di surga juga terdapat mata air abadi yang tidak pernah
panas dan dingin serta rasanya nikmat. Angin pun bertiup lembut dan segar,
menyejukkan badan. Saat seseorang menghirup udara surga, dia akan merasa
bahagia. Mereka bersenang-senang sepuas hati.
Sungguh bahagia perasaan mereka berdua. Allah telah
menciptakan mereka dengan kekuasaan-Nya dan mencukupi kebutuhan mereka. Para
malaikat mencintai mereka, karena Allah menciptakan dan mencintai mereka. Adam
dan Hawa berjalan-jalan di dalam indahnya taman. Di tepi sungai terdapat banyak
batu-batu yang indah berkilauan. Airnya bersih dan segar. Ada juga sungai madu
dan susu. Burung-burung beterbangan dan bunga-bunga bermekaran memancarkan
keindahannya.
Mereka boleh memakan dan meminum apa saja yang ada
di surga. Makanan, minuman, dan buah-buahan surga tersedia bagi mereka. Hidangan
di surga tampilannya bagus, warnanya menggoda, aromanya harum, dan tentunya
rasanya lezat. Mereka pun bisa berteduh dan beristirahat di bawah rindangnya
pepohonan surga. Tetapi ada satu buah yang dilarang Allah SWT bagi mereka,
yaitu buah Khuldi. Mereka memang selalu melewati pohon buah itu, namun hanya
melihatnya saja, karena Allah telah mencegah mereka untuk mendekatinya dan
memakan buahnya. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Surat Al-Baqarah ayat 35:
وَقُلۡنَا
يَٰٓـَٔادَمُ ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ وَكُلَا مِنۡهَا رَغَدًا حَيۡثُ
شِئۡتُمَا وَلَا تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ ٣٥
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah
oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak
lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini,
yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
Surat Al-A’raaf ayat
19:
وَيَٰٓـَٔادَمُ
ٱسۡكُنۡ أَنتَ وَزَوۡجُكَ ٱلۡجَنَّةَ فَكُلَا مِنۡ حَيۡثُ شِئۡتُمَا وَلَا
تَقۡرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ ١٩
19. (Dan Allah berfirman): "Hai Adam
bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati
pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim".
Buah itulah yang akan
digunakan sebagai sarana oleh Iblis untuk menjerumuskan Adam dan Hawa supaya
mereka tidak merasakan kebahagiaan hidup di surga lagi.
Referensi:
·
AR., MB.
Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi
dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
·
As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·
Katsir, Ibnu dan
Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah
Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
·
mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment