Sesudah langit, bumi, malaikat, jin, dan iblis
diciptakan, maka Allah SWT hendak menciptakan makhluk yang akan dijadikan
sebagai khalifah di bumi. Hal itu diutarakan kepada para malaikat, akan tetapi
para malaikat mengira lalai dalam menjalankan tugasnya dan merasa khawatir
dengan hal tersebut, karena manusia hanya akan berbuat kerusakan. Allah SWT
menghilangkan kekhawatiran para malaikat dengan berfirman bahwa hanya Dia yang
mengetahui segala sesuatu, sesuai firman
Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 30:
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ
لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ
فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ
وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٣٠
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".
Para
malaikat bungkam mendengar penegasan Allah SWT itu. Bukankah Allah SWT maha
mengetahui segala sesuatu?
Allah
SWT kemudian menciptakan Adam dari tanah liat dan lumpur hitam. Setelah
terbentuk lalu ditiupkan roh ke dalamnya. Adam menjadi hidup dan bisa berdiri
tegak, sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al-Hijr ayat 26:
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ
مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ ٢٦
26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang
diberi bentuk.
Juga menurut Surat Al-Hijr ayat 28-29:
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ
إِنِّي خَٰلِقُۢ بَشَرٗا مِّن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ مَّسۡنُونٖ ٢٨ فَإِذَا سَوَّيۡتُهُۥ وَنَفَخۡتُ فِيهِ مِن
رُّوحِي فَقَعُواْ لَهُۥ سَٰجِدِينَ ٢٩
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud.
Allah SWT kemudian memerintahkan para malaikat untuk
bersujud kepada Adam. Para malaikat bersujud sebagai pernyataan hormat dan
ucapan selamat atas terciptanya Adam. Hanya iblis yang tidak mau bersujud. Ia
membangkang perintah Allah SWT. Iblis menyombongkan diri dan merasa lebih baik
dari Adam. Hal ini menurut Surat Al-Hijr ayat 30-33:
فَسَجَدَ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ
كُلُّهُمۡ أَجۡمَعُونَ ٣٠ إِلَّآ
إِبۡلِيسَ أَبَىٰٓ أَن يَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ٣١ قَالَ يَٰٓإِبۡلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا
تَكُونَ مَعَ ٱلسَّٰجِدِينَ ٣٢ قَالَ لَمۡ
أَكُن لِّأَسۡجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقۡتَهُۥ مِن صَلۡصَٰلٖ مِّنۡ حَمَإٖ
مَّسۡنُونٖ ٣٣
30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya
bersama-sama,
31. kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama
(malaikat) yang sujud itu.
32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa
sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"
33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak
akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"
Juga menurut Surat Al-A'raaf ayat 12:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا
تَسۡجُدَ إِذۡ أَمَرۡتُكَۖ قَالَ أَنَا۠ خَيۡرٞ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِي مِن نَّارٖ
وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِينٖ ١٢
12. Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
Allah SWT murka mendengar jawaban
iblis dan mengusir iblis dari surga. Iblis mau diusir tapi dia mengajukan
syarat agar dihidupkan lama hingga hari
kiamat. Hal ini menurut Surat Al-Hijr ayat 34-36:
قَالَ
فَٱخۡرُجۡ مِنۡهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٞ ٣٤
وَإِنَّ عَلَيۡكَ ٱللَّعۡنَةَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلدِّينِ ٣٥ قَالَ رَبِّ فَأَنظِرۡنِيٓ إِلَىٰ يَوۡمِ
يُبۡعَثُونَ ٣٦
34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga,
karena sesungguhnya kamu terkutuk,
35. dan
sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
36. Berkata
iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai
hari (manusia) dibangkitkan,
Allah SWT mengabulkan permohonan
iblis. Ia dibiarkan hidup sampai hari kiamat tiba, sesuai Surat Al-Hijr ayat
37-38:
قَالَ
فَإِنَّكَ مِنَ ٱلۡمُنظَرِينَ ٣٧ إِلَىٰ
يَوۡمِ ٱلۡوَقۡتِ ٱلۡمَعۡلُومِ ٣٨
37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,
38. sampai
hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,
Iblis kemudian bersumpah, dia akan
menyesatkan Adam dan keturunannya agar mereka sesat, menjauhi perintah Tuhan,
berbuat kerusakan di muka bumi, saling bermusuhan dan saling membunuh.
Akan tetapi, Allah SWT akan menjaga
hamba-hamba-Nya yang beriman agar selalu berada di jalan yang benar, kecuali
pengikut setan (orang-orang sesat). Orang yang beriman tidak akan terbujuk
setan. Yang dimaksud “menjaga’ adalah membekali manusia dengan
petunjuk-petunjuk agama. Hal ini menurut Surat Al-Hijr ayat 39-42:
قَالَ
رَبِّ بِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ
وَلَأُغۡوِيَنَّهُمۡ أَجۡمَعِينَ ٣٩
إِلَّا عِبَادَكَ مِنۡهُمُ ٱلۡمُخۡلَصِينَ
٤٠ قَالَ هَٰذَا صِرَٰطٌ عَلَيَّ مُسۡتَقِيمٌ ٤١ إِنَّ عِبَادِي لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ
سُلۡطَٰنٌ إِلَّا مَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ ٤٢
39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya,
40. kecuali
hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
41. Allah
berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya).
42.
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka,
kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Mendengar firman Allah SWT tersebut
iblis makin benci kepada Adam. Ia kemudian mendekati Adam. Diperiksanya seluruh
tubuh Adam agar tahu titik lemahnya. Ternyata kelemahannya adalah nafsu. Nafsu
cenderung melakukan perbuatan buruk. Bila manusia cenderung menuruti hawa
nafsunya maka ia akan mudah disesatkan oleh iblis.
Allah SWT kemudian mengajarkan
kepada Adam nama-nama benda yang dilihatnya. Dengan demikian Adam mengetahui
benda-benda di bumi. Itu menjadi dasar yang diperlukan untuk mengatur dan
memelihara bumi. Kepada para malaikat, Allah SWT ingin membuktikan kemampuan
manusia untuk mengatur dan memelihara bumi. Ketika para malaikat disuruh
menyebutkan nama-nama benda di bumi, mereka tidak mengetahuinya. Lalu, Adam
disuruh memberitahukan nama-nama benda-benda itu kepada para malaikat. Para
malaikat kagum. Hal ini menurut Surat Al-Baqarah ayat 31-33:
وَعَلَّمَ
ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ
أَنۢبُِٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٣١ قَالُواْ سُبۡحَٰنَكَ لَا عِلۡمَ لَنَآ
إِلَّا مَا عَلَّمۡتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ ٣٢ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئۡهُم
بِأَسۡمَآئِهِمۡۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآئِهِمۡ قَالَ أَلَمۡ أَقُل
لَّكُمۡ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا
تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ ٣٣
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
(benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!"
32. Mereka
menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa
yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
33. Allah
berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?"
Para malaikat lalu memuja dan
mengagungkan Allah SWT. Mereka semakin hormat kepada Adam. Ternyata Adam
mengetahui apa yang belum mereka ketahui.
Allah kemudian memberikan Adam
sebuah tempat yang nyaman dan sentosa yaitu syurga. Tempat itu indah permai.
Segala kebutuhan hidup tersedia. Kebun-kebun surga penuh dengan buah-buahan
yang lezat. Air sungai mengalir jernih dan berbau harum. Pohon, tumbuhan, dan
rumput tertata rapi, teduh, dan nyaman.
Sebenarnya tempat itu sangat
menyenangkan. Adam berkeliling menjelajahi kebun-kebun dan taman-taman, tapi ia
merasa kesepian karena tidak memiliki kawan.
No comments:
Post a Comment