Allah SWT telah memberikan kemuliaan dan
kemampuan bagi kehidupan Muhammad agar dapat melaksanakan tugas besar dan
memikul tanggung jawab yang berat dalam menghadapi permasalahan kehidupan umat
manusia. Pada diri beliau telah terdapat berbagai keistimewaan dan kebaikan
yang terdapat pada manusia. Beliau adalah suri teladan yang baik dari segi
pemikiran yang tajam, pandangan yang benar, kecerdasan dan kebijaksanaan, dan
mampu memberikan solusi. Dalam menyelesaikan masalah, beliau selalu berpikir
serius dan berpihak kepada kebenaran.
Muhammad memiliki paras
wajah yang tampan dan memiliki bentuk tubuh yang bagus. Beliau sangat berwibawa
sehingga dihormati semua orang. Karena sifat tersebut, Khadijah jatuh cinta
kepada beliau. Maka Khadijah membebaskan Muhammad untuk mengurus hartanya dan
membiarkan beliau untuk menggunakan waktu untuk berpikir dan merenung.
Meskipun Muhammad hidup
di antara masyarakat yang sedang mengalami kerusakan (zaman Jahiliyah), beliau
tidak ikut terhanyut dalam derasnya aliran kemungkaran, bahkan beliau mampu
menampilkan kepribadian yang luhur sehingga diakui dan disenangi oleh seluruh
lapisan masyarakat. Sejak kecil, Muhammad sama sekali tidak terpengaruh oleh
kerusakan moral dan akidah di lingkungannya. Beliau paling tidak suka dengan penyembahan
berhala dan tidak mau mengikuti berbagai ritualnya, bahkan tidak mau memakan
daging dari hewan yang disembelih atas nama berhala dan tidak pernah meminum
khamr. Rasulullah SAW tidak dapat menahan kesabarannya saat mendengar
orang-orang bersumpah dengan nama berhala-berhala bernama Latta dan Uzza.
Karena tidak suka
mengikuti berbagai kegiatan negatif di sekitarnya, Muhammad lebih suka
menyendiri dan merenungkan berbagai kehidupan manusia dan penciptaan alam yang
dirasakan. Akan tetapi dalam hubungan sosial yang wajar dan tidak negatif, maka
Muhammad sangat pandai bergaul dengan masyarakat dan selalu berperilaku
terpuji. Jika ada yang mengajak beliau berbicara, maka didengarkannya dengan
hati-hati tanpa menoleh kepada orang lain, bahkan beliau memutarkan seluruh
badan menghadap si pembicara. Beliau berbicara sedikit tetapi sungguh-sungguh,
namun tetap dengan membuat humor yang menyenangkan, namun yang dikatakan memang
apa yang sebenarnya. Bila beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya. Bila
beliau marah tidak pernah terlihat kemarahannya. Semua itu adalah dari sikap
beliau yang selalu sabar, berkemauan baik, dan menghargai orang lain. Beliau
rendah hati, namun juga memiliki tujuan hidup yang jelas, berkemauan keras,
tegas, dan tak pernah ragu-ragu.
Allah SWT selalu
melindungi Rasulullah SAW, di saat naluri keinginan kemanusiaan beliau mengajak
untuk merasakan kesenangan duniawi. Suatu hari, pernah terpikir dalam diri
Muhammad untuk menonton pertunjukan khas masyarakat Arab. Namun saat beliau
melangkahkan kaki, Allah SWT mencegah keinginan tersebut sehingga beliau
tertidur hingga keesokan harinya. Menurut riwayat Ibnu Al-Atsir, intinya,
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa beliau tidak pernah memiliki keinginan
untuk melakukan kegiatan masyarakat sekitarnya kecuali hanya dua kali saja,
namun Allah SWT selalu mencegah beliau untuk melakukannya. Setelah itu, beliau
tidak berniat melakukannya lagi.
Pada suatu malam,
Muhammad telah berkata kepada seorang budak saat menggembalakan hewan ternak di
pinggir Mekkah. “Bisakah saya meminta tolong agar engkau mau menggembalakan
kambing-kambingku ini, sehingga saya bisa masuk ke kota Mekkah dan begadang
seperti pemuda-pemuda lain?”. Budak itu menjawab, “Ya, engkau boleh pergi.”
Maka beliau pergi dan
ketika sampai di rumah pertama terdengar alunan suara alat musik. Beliau
bertanya kepada orang-orang di situ, “Keramaian apakah yang ada di sana?”. Mereka menjawab bahwa itu adalah pesta
pernikahan antara si Fulan dengan si perempuan Fulan. Beliau pun duduk
mendengarnya, namun Allah SWT menutupkan telinga beliau hingga mengantuk dan
tertidur. Beliau juga pernah melakukannya di malam yang lain. Namun hal yang
sama juga terjadi pada diri Muhammad dan setelah itu tidak pernah melakukannya
lagi.
Rasulullah SAW memiliki
keistimewaan di kalangan masyarakat. Beliau selalu menepati janji, menjalankan
amanat dengan baik, dan bertanggung jawab sehingga beliau bergelar “Al-Amin”
(yang dapat dipercaya). Khadijah bercerita tentang Muhammad, “Seseorang yang
senantiasa menanggung beban, menolong orang yang kesusahan, memberi makanan
kepada tamu, dan selalu menegakkan kebenaran”.
Referensi:
·
Mubarakfuri,
Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah.
Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·
Haekal, Muhammad
Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah
Hidup Muhammad.
·
Al-Mubarakfuriyy,
Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah,
Al-Raheeq Al-Makhtum.
No comments:
Post a Comment