Sesungguhnya telah
banyak fenomena alam yang diceritakan dalam Al Qur’an, salah satunya adalah
bahwa gunung terus bergerak seperti jalannya awan. Para ilmuwan juga sepakat
bahwa gunung-gunung tidak diam seperti anggapan kita, melainkan bergerak.
Secara teori, gerakan gunung-gunung disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat
mereka berada. Kerak bumi seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih
rapat. Gerakan gunung ini juga dapat dianggap sebagai gerakan benua.
Surat An-Naml ayat 88:
وَتَرَى
ٱلۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةٗ وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِۚ صُنۡعَ ٱللَّهِ
ٱلَّذِيٓ أَتۡقَنَ كُلَّ شَيۡءٍۚ إِنَّهُۥ خَبِيرُۢ بِمَا تَفۡعَلُونَ ٨٨
88. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka
dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Para ahli geologi
berpendapat bahwa pelebaran alur-alur dasar samudera, gerakan-gerakan benua,
pola seismik, dan kegiatan vulkanik adalah bagian dari suatu desakan energi
dari perut bumi. Permukaan Bumi terdiri dari enam bentangan lempeng benua yang
bersifat keras, tetapi jauh lebih tipis daripada ukuran bola bumi. Tebal pada
benua-benua tersebut tak lebih dari 150 km. Lempeng-lempeng benua itu saling
bergeseran. Gerakan-gerakan pergeseran kerak bumi juga disebabkan oleh desakan
hebat dari energi yang berasal dari perut bumi.
Sebagai contoh, Benua
Asia terdiri dari tiga lempeng besar, yaitu Eurasia, Pasifik, dan India.
Eurasia adalah lempeng terbesar dan relatif statis, sedangkan lempeng Pasifik
dan India terus bergerak ke arah barat laut (Pasifik) dan utara (India).
Gerakan-gerakan “tabrakan” ini membentuk pulau-pulau dan jajaran pegunungan
seperti pegunungan Himalaya.
Hal-hal penting
mengenai gerakan benua adalah sebagai berikut:
1. Gerakan-gerakan lempeng
tektonik terus-menerus terjadi sehingga menyebabkan perubahan pada permukaan
bumi.
2. Sumber gerakan berasal
dari arus yang disebabkan oleh panas. Arus ini terjadi dalam batuan padat
tetapi kenyal di dalam lapisan astenosfer selubung bumi.
3. Lempeng tektonik dapat
meleleh waktu mendekati kulit bumi dan keluar melalui gunung berapi, celah,
atau retakan. Sambil meninggalkan retakan dasar samudera, batuan yang meleleh
membentuk dasar baru di laut.
4. Dasar batuan yang
meleleh mendesak maju bagian kerak bumi yang lebih tua. Bagian yang tua mungkin
mendukung benua. Jika bagian kerak bumi seperti itu bertemu ujung, maka
benturan itu menimbulkan gempa bumi.
5. Teori gerakan lempeng
tektonik banyak terkait dengan persebaran gunung berapi di permukaan bumi dan
terjadinya gempa bumi.
Sekitar awal
abad ke-20, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar
mengapung di atas lapisan yang lebih lunak. Namun teori mengenai pergerakan
benua baru dipublikasikan secara luas sejak tahun 1960.
Salah satu ahli
yang menyampaikan teori pergerakan benua adalah Alfred Lothar Wegener
(1880-1930). Dia adalah ahli ilmu cuaca yang mengemukakan teori Apungan dan
Pergeseran Benua-benua. Dia mengungkapkan hal itu pada tahun 1912 di hadapan
perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Pada tahun 1915, teori tersebut
diungkapkan pertama kali dalam bentuk buku yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan
Lautan). Awalnya buku tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan ahli
geologi. Kontroversi baru mereda pada pada tahun 1960-an setelah teori apungan
benua makin banyak penganut di kalangan ahli ilmu pengetahuan.
Sumber objek: https://www.youtube.com/watch?v=YPLsogIPTw0
|
Wegener mengemukakan
dalam teorinya bahwa sejak sekitar 200 juta tahun yang lalu terdapat suatu
benua dan samudra yang sangat luas di permukaan bumi ini. Benua raksasa ini
dinamakan Pangea, sedangkan wilayah samudra yang mengelilinginya disebut
Panthalasa. Secara sangat perlahan, Pangea mengalami retakan-retakan dan terpisah.
Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut terpisah menjadi dua,
yaitu benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan
Gondwana. Kedua benua dipisahkan oleh jalur sempit yaitu Laut Tethys. Sisa Laut
Tethys pada masa sekarang merupakan jalur cebakan minyak bumi di sekitar
laut-laut di kawasan Timur Tengah.
Kemudian benua Laurasia
dan Gondwana terpecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara
tak beraturan dengan kecepatan gerak sekitar 1-10 cm per tahun. Dalam sejarah
perkembangan planet Bumi, Laurasia terpecah menjadi benua-benua yang saat ini
berada di sebelah utara ekuator atau belahan bumi utara, meliputi Eurasia,
Amerika Utara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Gondwana terpecah menjadi
benua-benua di belahan bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub
Benua India, Australia, dan Antartika.
Dengan peristiwa
tersebut, maka terjadilah hal-hal sebagai berikut:
1. Bentangan-bentangan
samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri.
2. Samudera Atlantik
menjadi semakin luas karena Benua Amerika terus bergerak ke arah barat dan
terjadilah lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan sepanjang
pantai barat Amerika Utara-Selatan.
3. Adanya kegiatan seismik
luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas, dekat pantai barat Amerika
Serikat.
4. Batas Samudera Hindia
semakin mendesak ke utara. Diperkirakan bahwa anak benua Asia/daratan India
awalnya agak panjang, namun karena gerakannya ke utara maka India makin
menyempit dan makin mendekat ke benua Eurasia. Proses ini menghasilkan jajaran
pegunungan Himalaya.
Benua-benua sekarang ini terus
bergerak dan dapat dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di
alur-alur dalam samudera.
Titik tolak teori
Wegener adalah:
1. Adanya persamaan yang
mencolok antara garis kontur pantai timur benua Amerika Selatan dengan garis
kontur pantai barat Afrika, begitu pula dengan garis kontur pantai timur Benua
Amerika Utara dengan garis kontur pantai barat Eropa. Persamaan ini membuktikan
bahwa sebenarnya dahulu kedua garis pantai tersebut adalah daratan yang
berimpitan.
2.
Daerah
Greenland sekarang ini bergerak menjauhi Benua Eropa dengan kecepatan 36 meter
per tahun, sedangkan pulau Madagaskar bergerak menjauhi Benua Afrika dengan
kecepatan 9 meter per tahun.
Para
ahli geologi (dari gabungan negara-negara maju) mengadakan penelitian di kutub
selatan (1969-1970) pusatnya di Trans Antartik Tengah, untuk membuktikan teori
Wegener. Dari hasil penemuan diperoleh bukti sebagai berikut:
1.
Daerah
tersebut pada 200 juta tahun yang lalu merupakan daerah khatulistiwa.
2. Ditemukan fosil tulang
rahang binatang amfibi air tawar purba/labyrintodont seperti salamander.
Sebagai
kaum muslimin tentu berharap bahwa ada ilmuwan muslim yang mampu menyumbangkan
penemuan berharga bagi ilmu pengetahuan, seperti pada masa keemasan dahulu.
Referensi:
·
Wardiyatmoko,
K. 2004. Geografi SMA Jilid 1 untuk Kelas
X Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga.
·
Utoyo,
Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka
Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·
Soegimo,
Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi: untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·
https://www.hidayatullah.com/foto/apakah-kau-mengira-gunung-gunung-itu-diamhtml
No comments:
Post a Comment