Tuesday, October 9, 2018

KISAH NABI IBRAHIM AS. - Penghancuran Berhala-berhala dan Mukjizat Tahan Api

Kegagalan Nabi Ibrahim dalam menyadarkan ayahnya tidak mengurangi semangat Nabi Ibrahim untuk memberi penerangan kepada kaumnya agar meninggalkan berhala dan hanya menyembah Allah SWT.  Nabi Ibrahim selalu berdakwah kepada kaumnya tiada henti dan orang-orang kafir pun tak mampu membantah kebenaran ajaran Nabi Ibrahim. Namun orang-orang kafir selalu mengatakan bahwa mereka hanya mengikuti apa yang telah diajarkan oleh nenek moyang mereka dan mereka tidak mau meninggalkan ajaran sesat tersebut. Dakwah Nabi Ibrahim ini dikisahkan dalam beberapa surat di kitab suci Al-Qur’an.

Surat Al-Anbiya ayat 51-56:

۞وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَآ إِبۡرَٰهِيمَ رُشۡدَهُۥ مِن قَبۡلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ  ٥١ إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَا هَٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِيٓ أَنتُمۡ لَهَا عَٰكِفُونَ  ٥٢ قَالُواْ وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا عَٰبِدِينَ  ٥٣ قَالَ لَقَدۡ كُنتُمۡ أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُمۡ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ  ٥٤ قَالُوٓاْ أَجِئۡتَنَا بِٱلۡحَقِّ أَمۡ أَنتَ مِنَ ٱللَّٰعِبِينَ  ٥٥ قَالَ بَل رَّبُّكُمۡ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۠ عَلَىٰ ذَٰلِكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَ  ٥٦
51.  Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.
52.  (Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"
53.  Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya".
54.  Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
55.  Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?"
56.  Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".

Surat Al-Ankabut ayat 16-23:

وَإِبۡرَٰهِيمَ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُۖ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ  ١٦ إِنَّمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوۡثَٰنٗا وَتَخۡلُقُونَ إِفۡكًاۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَا يَمۡلِكُونَ لَكُمۡ رِزۡقٗا فَٱبۡتَغُواْ عِندَ ٱللَّهِ ٱلرِّزۡقَ وَٱعۡبُدُوهُ وَٱشۡكُرُواْ لَهُۥٓۖ إِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ  ١٧ وَإِن تُكَذِّبُواْ فَقَدۡ كَذَّبَ أُمَمٞ مِّن قَبۡلِكُمۡۖ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ  ١٨ أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ كَيۡفَ يُبۡدِئُ ٱللَّهُ ٱلۡخَلۡقَ ثُمَّ يُعِيدُهُۥٓۚ يُعِيدُهُۥٓۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ  ١٩ قُلۡ سِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ بَدَأَ ٱلۡخَلۡقَۚ ثُمَّ ٱللَّهُ يُنشِئُ ٱلنَّشۡأَةَ ٱلۡأٓخِرَةَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ  ٢٠ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَرۡحَمُ مَن يَشَآءُۖ وَإِلَيۡهِ تُقۡلَبُونَ  ٢١ وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِي ٱلسَّمَآءِۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٖ  ٢٢ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَلِقَآئِهِۦٓ أُوْلَٰٓئِكَ يَئِسُواْ مِن رَّحۡمَتِي وَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ  ٢٣
16.  Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
17.  Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.
18.  Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya".
19.  Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
20.  Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
21.  Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.
22.  Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula) di langit dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah.
23.  Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih.

Surat Ash-Shaffat ayat 83-87:

۞وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِۦ لَإِبۡرَٰهِيمَ  ٨٣ إِذۡ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلۡبٖ سَلِيمٍ  ٨٤ إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَاذَا تَعۡبُدُونَ  ٨٥ أَئِفۡكًا ءَالِهَةٗ دُونَ ٱللَّهِ تُرِيدُونَ  ٨٦ فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  ٨٧
83.  Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh).
84.  (lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci:
85.  (Ingatlah) ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah itu?
86.  Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?
87.  Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?"

Nabi Ibrahim merasa bahwa perdebatan itu tidak ada gunanya. Kaumnya yang kafir memang keras kepala dan tidak mau menerima kebenaran. Nabi Ibrahim membuat strategi agar orang-orang kafir bisa berpikir sendiri bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun. Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babilon bahwa setiap tahun mereka keluar kota bersama-sama dan mengadakan pesta yang dilakukan pada hari raya. Mereka berkemah sambil membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup. Mereka bersenang-senang di luar kota sedangkan kota mereka kosong dan sepi. Semua penduduk diajak meninggalkan rumah mereka dan berpesta bersama-sama. Nabi Ibrahim sebenarnya diajak mengikuti pesta itu, namun Nabi Ibrahim berpura-pura bahwa dia sakit dan khawatir penyakit yang hanya tipuan itu menular, sehingga Nabi Ibrahim boleh tidak ikut keluar untuk berpesta.

Surat Ash-Shaffat ayat 88-90:

فَنَظَرَ نَظۡرَةٗ فِي ٱلنُّجُومِ  ٨٨ فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٞ  ٨٩ فَتَوَلَّوۡاْ عَنۡهُ مُدۡبِرِينَ  ٩٠
88.  Lalu ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang.
89.  Kemudian ia berkata: "Sesungguhnya aku sakit".
90.  Lalu mereka berpaling daripadanya dengan membelakang.

Pada waktu yang tepat, Nabi Ibrahim masuk ke dalam tempat penyembahan berhala yang kosong tanpa penjagaan dengan membawa kapak. Kemudian beliau menghancurkan berhala-berhala yang kecil dan sedang. Patung yang paling besar dibiarkan utuh dan kapak itu diletakkan di berhala terbesar itu.

Surat Al-Anbiya’ ayat 57-58:

وَتَٱللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصۡنَٰمَكُم بَعۡدَ أَن تُوَلُّواْ مُدۡبِرِينَ  ٥٧ فَجَعَلَهُمۡ جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرٗا لَّهُمۡ لَعَلَّهُمۡ إِلَيۡهِ يَرۡجِعُونَ  ٥٨
57.  Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya.
58.  Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.

Surat Ash-Shaffat ayat 91-93:

فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمۡ فَقَالَ أَلَا تَأۡكُلُونَ  ٩١ مَا لَكُمۡ لَا تَنطِقُونَ  ٩٢ فَرَاغَ عَلَيۡهِمۡ ضَرۡبَۢا بِٱلۡيَمِينِ  ٩٣
91.  Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: "Apakah kamu tidak makan?
92.  Kenapa kamu tidak menjawab?"
93.  Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).

Raja Namrud dan semua pengikutnya telah kembali dari pesta di luar kota. Mereka terkejut ketika melihat hampir seluruh berhala-berhala itu hancur berantakan. Kemudian Nabi Ibrahim ditangkap, karena hanya dia yang tidak ikut berpesta keluar kota. Pasti Nabi Ibrahim yang telah menghancurkan berhala-berhala mereka.

Surat Al-Anbiya’ ayat 59-61:

قَالُواْ مَن فَعَلَ هَٰذَا بِ‍َٔالِهَتِنَآ إِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ  ٥٩ قَالُواْ سَمِعۡنَا فَتٗى يَذۡكُرُهُمۡ يُقَالُ لَهُۥٓ إِبۡرَٰهِيمُ  ٦٠ قَالُواْ فَأۡتُواْ بِهِۦ عَلَىٰٓ أَعۡيُنِ ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡهَدُونَ  ٦١
59.  Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim".
60.  Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim".
61.  Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan".

Nabi Ibrahim dibawa ke hadapan raja Namrud untuk diinterogasi. Kejadian itu disaksikan oleh rakyat banyak. Nabi Ibrahim pun senang karena memang kondisi inilah yang dia harapkan agar bisa melaksanakan strateginya.

Raja Namrud bertanya, "Apakah kamu yang menghancurkan berhala-berhala itu?"

Nabi Ibrahim menjawab, "Bukan. Sebenarnya patung terbesar itu yang melakukannya. Bertanyalah kepada patung yang paling besar itu jika dia dapat berbicara. Bukankah kapak itu berada di lehernya?"

Raja Namrud pun membalas jawaban Nabi Ibrahim, "Hai Ibrahim, kau hendak membodohi kami? Engkau tahu bahwa patung itu tidak bisa berbicara, bagaimana mungkin kita bisa bertanya kepadanya?"

Inilah yang paling dinantikan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim berkata dengan lantang, "Jika begitu, mengapa kamu menyembah selain Allah? Patung-patung itu tidak bisa berbicara, tidak bisa bergerak, bahkan tidak bisa melindungi diri sendiri. Patung-patung itu tak akan bisa memberi manfaat dan tak akan bisa merugikan kalian."

Kisah debat Nabi Ibrahim dengan raja Namrud dikisahkan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 62-67:

قَالُوٓاْ ءَأَنتَ فَعَلۡتَ هَٰذَا بِ‍َٔالِهَتِنَا يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ  ٦٢ قَالَ بَلۡ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا فَسۡ‍َٔلُوهُمۡ إِن كَانُواْ يَنطِقُونَ  ٦٣ فَرَجَعُوٓاْ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ فَقَالُوٓاْ إِنَّكُمۡ أَنتُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ  ٦٤ ثُمَّ نُكِسُواْ عَلَىٰ رُءُوسِهِمۡ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَا هَٰٓؤُلَآءِ يَنطِقُونَ  ٦٥ قَالَ أَفَتَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكُمۡ شَيۡ‍ٔٗا وَلَا يَضُرُّكُمۡ  ٦٦ أُفّٖ لَّكُمۡ وَلِمَا تَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِۚ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ  ٦٧
62.  Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"
63.  Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
64.  Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",
65.  kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara".
66.  Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
67.  Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?

Raja Namrud dan seluruh hadirin terdiam mendengar jawaban itu. Mereka tak dapat membantah. Raja Namrud dan pengikutnya memutuskan untuk memberi hukuman kepada Nabi Ibrahim yaitu dibakar hidup-hidup. Disediakanlah tempat untuk meletakkan kayu-kayu bakar yang dikumpulkan. Kayu-kayu yang terkumpul dibakar sehingga timbul kobaran api yang dahsyat. Nabi Ibrahim yang dalam keadaan terikat berada di dalam kobaran api itu.

Surat Al-Anbiya’ ayat 68:

قَالُواْ حَرِّقُوهُ وَٱنصُرُوٓاْ ءَالِهَتَكُمۡ إِن كُنتُمۡ فَٰعِلِينَ  ٦٨
68.  Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak".

Surat Ash-Shaffat ayat 97:

قَالُواْ ٱبۡنُواْ لَهُۥ بُنۡيَٰنٗا فَأَلۡقُوهُ فِي ٱلۡجَحِيمِ  ٩٧
97.  Mereka berkata: "Dirikanlah suatu bangunan untuk (membakar) Ibrahim; lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu".

Nabi Ibrahim tetap tenang karena beliau yakin bahwa Allah SWT akan menyelamatkan hamba-Nya yang beriman. Ketika berada dalam kobaran api, Nabi Ibrahim justru merasa dingin. Api itu membakar habis kayu-kayu. Saat api padam, menakjubkan, tubuh dan pakaian Nabi Ibrahim tidak terbakar sedikit pun, beliau masih segar bugar. Hanya tali yang mengikatnya yang hangus terbakar. Orang-orang yang menyaksikannya pun heran. Mereka tidak mengira hal seperti itu bisa terjadi. Inilah mukjizat Nabi Ibrahim, tak mempan dibakar.

Surat Al-Anbiya’ ayat 69-70:

قُلۡنَا يَٰنَارُ كُونِي بَرۡدٗا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ  ٦٩ وَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيۡدٗا فَجَعَلۡنَٰهُمُ ٱلۡأَخۡسَرِينَ  ٧٠
69.  Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
70.  mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.

Surat Al-Ankabut ayat 24:

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهِۦٓ إِلَّآ أَن قَالُواْ ٱقۡتُلُوهُ أَوۡ حَرِّقُوهُ فَأَنجَىٰهُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلنَّارِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ  ٢٤
24.  Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman.

Surat Ash-Shaffat ayat 98:

فَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيۡدٗا فَجَعَلۡنَٰهُمُ ٱلۡأَسۡفَلِينَ  ٩٨
98.  Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts