Thursday, October 18, 2018

KISAH NABI ISMAIL AS. (DAN NABI IBRAHIM AS.) - Ujian Bagi Ibrahim dan Ismail (Pengurbanan Nabi Ismail)

Surat Ash-Shaffat ayat 100-101:

رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ  ١٠٠ فَبَشَّرۡنَٰهُ بِغُلَٰمٍ حَلِيمٖ  ١٠١
100.  Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101.  Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.

Sudah lama Nabi Ibrahim tidak bertemu dengan Hajar dan Ismail. Terakhir kali mereka berpisah di padang pasir yang tandus, Hajar dan Ismail ditinggalkan di sana. Nabi Ibrahim merasa rindu.

Setiap kali ia mengirim utusan untuk melihat kondisi Hajar dan Ismail, Nabi Ibrahim merasa lega. Para utusan memberi kabar bahwa ternyata Hajar dan Ismail dalam keadaan baik-baik saja. Hajar dan Ismail dianggap sebagai pemilik dan pemimpin di Mekkah, karena merekalah yang pertama kali menemukan sumber air dan menetap di sana.

Nabi Ibrahim ingin sekali bertemu dengan Hajar dan Ismail. Akhirnya Nabi Ibrahim berangkat ke Mekkah dan bertemu dengan Hajar dan Ismail di padang Arafah. Anak dan isterinya sedang menggembalakan hewan ternak yang cukup banyak. Nabi Ibrahim merasa senang dan bersyukur, ternyata Hajar dan Ismail hidup dengan baik dan cukup.

Dalam perjalanan menuju ke Mekkah, ketiga orang itu beristirahat dahulu di Muzdalifah karena kelelahan. Nabi Ibrahim lelah setelah menempuh jarak jauh dari Palestina ke Mekkah. Nabi Ibrahim pun tidur pulas. Dalam tidurnya Nabi Ibrahim mendapat wahyu melalui mimpi. Beliau mendapat perintah dari Allah SWT agar menyembelih putranya yaitu Ismail. Ismail harus dikorbankan sebagai bukti ketaatan Nabi Ibrahim terhadap Allah SWT.

Saat terbangun Nabi Ibrahim memikirkan mimpinya itu. Ujian kali ini benar-benar berat. Nabi Ibrahim harus melakukan hal itu kepada Ismail yang sangat disayanginya, namun Nabi Ibrahim harus melakukan perintah itu karena kecintaannya terhadap Allah SWT. Nabi Ibrahim menguatkan hatinya dan memberitahukan mimpinya itu kepada Ismail bahwa beliau diperintah Allah SWT agar menyembelih Ismail. Nabi Ibrahim meminta pendapat Ismail. Dengan mantap Ismail menjawab bahwa ayahnya harus mengerjakan perintah Allah tersebut dan Ismail menyatakan bahwa dirinya ikhlas.

Surat Ash-Shaffat ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ  ١٠٢
102.  Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Dikisahkan bahwa Iblis berulang kali membujuk Nabi Ibrahim dan Ismail agar tidak melaksanakan perintah tersebut. Iblis mencoba membujuk mereka selama tiga kali, namun Nabi Ibrahim (dan Ismail) mengambil batu kerikil dari tanah dan melemparnya ke arah Iblis itu setiap kali bujukan. Iblis pun pergi dan inilah asal mula lempar jumroh dalam ibadah haji. Nabi Ibrahim dan Ismail tetap menaati perintah Allah SWT. Iblis tidak mampu membujuk mereka.

Nabi Ibrahim membawa Ismail ke atas bukit. Sebuah pedang tajam sudah disiapkan. Pedang diarahkan ke leher Ismail. Ketika pedang hampir menyentuh leher Ismail, tiba-tiba tubuh Ismail diganti dengan seekor kambing yang gemuk dan besar. Hal ini memang merupakan kehendak dan kuasa Allah SWT dan Malaikat Jibril yang melakukannya. Ismail tidak jadi disembelih dan selamat.

Surat Ash-Shaffat ayat 103-107:

فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلۡجَبِينِ  ١٠٣ وَنَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ  ١٠٤ قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ  ١٠٥ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ  ١٠٦ وَفَدَيۡنَٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٖ  ١٠٧
103.  Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
104.  Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105.  sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106.  Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107.  Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 10 Dzulhijjah di Mina. Tanggal peristiwa itu dijadikan sebagai hari raya Qurban/Idul Adha bagi umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam yang melaksanakan ibadah haji juga melakukan qurban di Mina sebagai penghormatan terhadap Nabi Ibrahim.

Surat Ash-Shaffat ayat 108-111:

وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ  ١٠٨ سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ  ١٠٩ كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ  ١١٠ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ  ١١١
108.  Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
109.  (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110.  Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111.  Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.


Referensi
Kisah 25 Nabi dan Rasul, penulis: MB. Rahimsyah AR.
Nabi Ibrahim a.s. – Wikipedia Bahasa Melayu

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts