Wednesday, October 10, 2018

KISAH NABI IBRAHIM AS. - Perdebatan Dengan Raja Namrud

Setelah Nabi Ibrahim ternyata tidak mati saat dibakar karena telah diselamatkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, sebenarnya banyak rakyat yang mulai percaya kebenaran ajarannya. Tapi karena masih takut terhadap ancaman raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Raja Namrud yang sudah menganggap dirinya sebagai tuhan tidak mau mengakui mukjizat Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia agar hanya menyembah Allah SWT. Hal ini membuat raja Namrud semakin murka. Raja Namrud serta pengikutnya merasa takut bahwa akan semakin banyak orang yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim. Maka raja Namrud memanggil Nabi Ibrahim untuk menuju ke hadapannya.

"Beraninya engkau telah menyebarkan fitnah," ujar raja Namrud. "Apakah ada tuhan selain aku? Akulah tuhan yang harus kamu sembah. Aku dapat mengatur dan menghancurkan segalanya. Siapa yang lebih berkuasa daripada aku? Hukum yang kutetapkan pasti berlaku, keputusanku pasti dilaksanakan. Semua orang tunduk kepadaku, mengapa engkau menentangku?

Nabi Ibrahim menjawab, "Tuhanku adalah Allah. Dialah yang patut disembah. Dia telah menciptakan kamu dan aku. Ia sanggup menghidupkan dan mematikan siapa yang dikehendaki-Nya. Dialah Sang Pencipta langit dan bumi."

Raja Namrud menyanggahnya dengan pendapat yang konyol, "Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan."

Ada dua orang budak. Raja Namrud memegang pedang. Salah satu budak tersebut dipenggal lehernya dan mati. Seorang lagi dibiarkan hidup.

Raja Namrud berkata, "Lihat! Itulah bukti bahwa aku bisa menghidupkan dan mematikan."

Nabi Ibrahim berkata, "Itu bukan mematikan, melainkan membunuh dengan cara biadab dan kejam. Tuhanku bisa menerbitkan matahari dari timur menuju ke barat. Jika engkau memang berkuasa, maka cobalah menerbitkan matahari dari barat ke timur!"

Namrud pun bungkam tak mampu bicara. Tantangan Nabi Ibrahim membuatnya bingung, raja Namrud tak bisa membantah lagi. Raja Namrud telah dikalahkan oleh kecerdasan akal pikiran Nabi Ibrahim.

Sejak saat itu raja Namrud menganggap Nabi Ibrahim sebagai musuh besarnya.

Surat Al-Baqarah ayat 258:

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِي حَآجَّ إِبۡرَٰهِ‍ۧمَ فِي رَبِّهِۦٓ أَنۡ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ إِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِ‍ۧمُ رَبِّيَ ٱلَّذِي يُحۡيِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحۡيِۦ وَأُمِيتُۖ قَالَ إِبۡرَٰهِ‍ۧمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأۡتِي بِٱلشَّمۡسِ مِنَ ٱلۡمَشۡرِقِ فَأۡتِ بِهَا مِنَ ٱلۡمَغۡرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِي كَفَرَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ  ٢٥٨
258.  Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.


Referensi:
Buku Kisah 25 Nabi & Rasul, penulis MB. Rahimsyah AR.
Ibrahim - Wikipedia Bahasa Indonesia 



No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts