Thursday, October 11, 2018

KISAH NABI IBRAHIM AS. - Hijrah ke Negeri yang Diberkahi

Surat Al-Anbiya’ ayat 71:

وَنَجَّيۡنَٰهُ وَلُوطًا إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ٱلَّتِي بَٰرَكۡنَا فِيهَا لِلۡعَٰلَمِينَ  ٧١
71.  Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.

Surat Al-Ankabut ayat 26:

۞فَ‍َٔامَنَ لَهُۥ لُوطٞۘ وَقَالَ إِنِّي مُهَاجِرٌ إِلَىٰ رَبِّيٓۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ  ٢٦
26.  Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Karena negeri Babilonia sudah tidak aman lagi bagi Nabi Ibrahim dan isterinya, maka mereka memutuskan hijrah ke negeri Syam (Palestina) atas kehendak Allah SWT. Mereka hijrah bersama Luth (keponakan Nabi Ibrahim) yang kemudian juga menjadi Nabi dan beberapa pengikutnya meninggalkan Babilon.

Dalam waktu yang tidak lama, negeri Syam dilanda bahaya kelaparan dan penyakit menular. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim dan pengikutnya memutuskan pindah ke negeri Mesir.

Mesir pada saat itu diperintah oleh raja yang kejam dan suka bertindak egois. Dia suka merebut wanita-wanita cantik meskipun wanita itu sudah bersuami.

Ketika Raja Mesir mendengar bahwa Sarah yang merupakan isteri Nabi Ibrahim adalah perempuan cantik maka Sarah dan Nabi Ibrahim dipanggil untuk menghadap Raja Mesir. Raja Mesir memang memiliki kebiasaan aneh. Dia merebut wanita-wanita cantik hanya untuk menunjukkan kekuasaannya.

Raja Mesir bertanya kepada Nabi Ibrahim, "Siapakah perempuan yang bersamamu itu?"

"Saudariku," jawab Nabi Ibrahim, beliau sengaja berbohong. Jika Nabi Ibrahim mengatakan yang sebenarnya maka Nabi Ibrahim akan dibunuh Raja Mesir dan isterinya pun direbut.

Tindakan Nabi Ibrahim ini menjadi pelajaran, boleh berbohong dalam keadaan terdesak dan terancam bahaya. Sebenarnya mereka itu adalah saudara dalam seiman, jadi yang dikatakannya bisa benar.

Akhirnya Nabi Ibrahim dan isterinya boleh tinggal di sana. Pada suatu hari Sarah menyembuhkan penyakit Raja Mesir yaitu kedua tangan raja mengatup dan tak dapat digerakkan. Atas jasa Sarah, maka Raja Mesir memberi hadiah yaitu seorang budak perempuan bernama Hajar. Kemudian Hajar dijadikan isteri Nabi Ibrahim.

Di Mesir, Nabi Ibrahim hidup tenteram dan makmur. Hal ini membuat penduduk asli Mesir merasa iri. Maka Nabi Ibrahim memutuskan kembali ke Palestina.

Sejak saat itu Palestina dijadikan tempat tinggalnya. Negeri itulah tempat Nabi Ibrahim beribadah kepada Allah.

Di negeri Palestina, Hajar melahirkan anak-anak laki bernama Ismail. Kemudian Hajar dan Ismail dipindahkan ke Mekkah. Beberapa waktu kemudian tiga orang tamu laki-laki yang sebenarnya malaikat datang ke rumah Nabi Ibrahim. Mereka memberi kabar bahwa Sarah telah mengandung seorang anak laki-laki. Anak itulah yang bernama Ishaq. Malaikat itu menceritakan bahwa mereka akan melaksanakan keputusan Allah SWT yaitu membinasakan kaum Sadum, yang juga merupakan tempat tinggal Nabi Luth. Nabi Ibrahim memohon agar Nabi Luth, keluarga, dan orang-orang beriman diselamatkan. Mereka memang termasuk orang-orang yang selamat, kecuali isteri Nabi Luth. Cerita pada paragraf terakhir ini, insya Allah, akan dibahas pada bab selanjutnya.

Referensi: Kisah 25 Nabi & Rasul, penulis: MB. Rahimsyah AR.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts