Monday, October 1, 2018

KISAH NABI SHALIH AS. - Dakwah Nabi Shalih dan Mukjizat Berupa Unta Betina

Nabi Shalih adalah keturunan Nabi Nuh. Silsilah beliau adalah Shalih bin 'Ubaid bin ‘Ashif bin Masih bin ‘Abid bin Hazir bin Tsamud bin 'Amir bin Iram bin Sam bin Nuh. Nabi Shalih diutus Allah SWT kepada kaum Tsamud yang menempati bekas reruntuhan kaum Ad. Bangsa Tsamud ternyata lebih pandai dan lebih maju daripada kaum Ad. Mereka mampu membuat saluran irigasi yang lebih sempurna untuk mengairi lahan pertanian dan perkebunan mereka. Mereka juga membangun bangunan-bangunan yang lebih megah di bukit-bukit. Binatang-binatang perahan dan ternak yang berkembang biak. Kebun-kebun bunga yang indah. Mereka hidup makmur dan berlomba-lomba dalam kemegahan dan kemewahan.

Kaum Tsamud ternyata juga menyembah berhala seperti kaum Ad. Mereka juga suka melakukan kejahatan dan kemaksiatan. Oleh karena itu, Allah SWT telah mengutus Nabi Shalih kepada mereka. Nabi Shalih berasal dari keluarga terpandang dan terhormat, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati, dan pandai bergaul. Nabi Shalih memperingatkan kaum Tsamud agar menyembah Allah SWT saja dan tidak menyekutukan Allah SWT. Namun kaum Tsamud tidak mau menerima ajakan Nabi Shalih. Kaum Tsamud bahkan mendustakan Nabi Shalih dan menganggap Nabi Shalih sebagai pembual belaka.

Dakwah adalah tugas yang harus dilakukan bagi Nabi Shalih. Ia tidak meminta imbalan dalam berdakwah. Ia hanya menyampaikan. Nabi Shalih tetap mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan kekufuran. Hal ini dilakukan dengan sabar, telaten, dan pantang menyerah. Kisah dakwah Nabi Shalih diterangkan dalam beberapa ayat kitab suci Al-Qur’an.

Surat Hud ayat 61-63:

۞وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَٰلِحٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِ وَٱسۡتَعۡمَرَكُمۡ فِيهَا فَٱسۡتَغۡفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٞ مُّجِيبٞ  ٦١ قَالُواْ يَٰصَٰلِحُ قَدۡ كُنتَ فِينَا مَرۡجُوّٗا قَبۡلَ هَٰذَآۖ أَتَنۡهَىٰنَآ أَن نَّعۡبُدَ مَا يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِي شَكّٖ مِّمَّا تَدۡعُونَآ إِلَيۡهِ مُرِيبٖ  ٦٢ قَالَ يَٰقَوۡمِ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّي وَءَاتَىٰنِي مِنۡهُ رَحۡمَةٗ فَمَن يَنصُرُنِي مِنَ ٱللَّهِ إِنۡ عَصَيۡتُهُۥۖ فَمَا تَزِيدُونَنِي غَيۡرَ تَخۡسِيرٖ  ٦٣
61.  Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)".
62.  Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami".
63.  Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.

Surat Asy-Syu’ara ayat 142-152:

إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ صَٰلِحٌ أَلَا تَتَّقُونَ  ١٤٢ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ  ١٤٣ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ  ١٤٤ وَمَآ أَسۡ‍َٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  ١٤٥ أَتُتۡرَكُونَ فِي مَا هَٰهُنَآ ءَامِنِينَ  ١٤٦ فِي جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ  ١٤٧ وَزُرُوعٖ وَنَخۡلٖ طَلۡعُهَا هَضِيمٞ  ١٤٨ وَتَنۡحِتُونَ مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا فَٰرِهِينَ  ١٤٩ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ  ١٥٠ وَلَا تُطِيعُوٓاْ أَمۡرَ ٱلۡمُسۡرِفِينَ  ١٥١ ٱلَّذِينَ يُفۡسِدُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا يُصۡلِحُونَ  ١٥٢
142.  Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?
143.  Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,
144.  maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
145.  Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
146.  Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri kamu ini) dengan aman,
147.  di dalam kebun-kebun serta mata air,
148.  dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya lembut.
149.  Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin;
150.  maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
151.  dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
152.  yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan".

Jika Nabi Shalih giat melaksanakan dakwah, maka Kaum Tsamud juga giat berusaha agar dakwah Nabi Shalih tidak dihiraukan umatnya. Segala upaya dilakukan agar seluruh kaum Tsamud merendahkan Nabi Shalih.

Pada suatu hari, orang-orang kafir kaum Tsamud menemui Nabi Shalih. Mereka meminta bukti kebenaran kenabian Shalih yaitu mendatangkan mukjizat. Nabi Shalih harus mampu menghadapi tuntutan itu dan memohon kepada Allah SWT agar mendatangkan mukjizat kepadanya.

Allah SWT mengabulkan do'a Nabi Shalih. Pada suatu hari Nabi Shalih mengajak kaumnya untuk pergi ke kaki gunung. Orang-orang kafir mengikutinya bukan karena memercayai Nabi Shalih melainkan berharap bahwa Nabi Shalih tak dapar mengeluarkan mukjizat. Dengan begitu mereka bisa mengolok-olok Nabi Shalih.

Mereka pun telah sampai di kaki gunung. Orang-orang kafir kaum Tsamud pun terkejut. Tampak seekor unta betina keluar dari celah batu. Unta itu besar dan gemuk. Belum pernah mereka melihat unta sebagus itu. Nabi Shalih berpesan kepada kaumnya bahwa unta itu adalah sebuah mukjizat. Mereka boleh memerah susunya tetapi unta itu harus bebas berkeliaran dan jatah minum air sumur untuk unta bergantian dengan penduduk. Kaum Tsamud menyetujuinya. Unta itu menuju sumur dan meminum airnya. Sedangkan penduduk segera mengambil air susu unta itu. Mukjizat berupa unta betina ini diterangkan dalam beberapa ayat kitab suci Al-Qur’an.

Surat Al-A'raaf ayat 73:

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمۡ صَٰلِحٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ قَدۡ جَآءَتۡكُم بَيِّنَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡۖ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمۡ ءَايَةٗۖ فَذَرُوهَا تَأۡكُلۡ فِيٓ أَرۡضِ ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٖ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٞ  ٧٣
73.  Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih".

Surat Hud ayat 64:

وَيَٰقَوۡمِ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمۡ ءَايَةٗۖ فَذَرُوهَا تَأۡكُلۡ فِيٓ أَرۡضِ ٱللَّهِۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٖ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابٞ قَرِيبٞ  ٦٤
64.  Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat".

Surat Asy-Syu’ara ayat 153-156:

قَالُوٓاْ إِنَّمَآ أَنتَ مِنَ ٱلۡمُسَحَّرِينَ  ١٥٣ مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٞ مِّثۡلُنَا فَأۡتِ بِ‍َٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ  ١٥٤ قَالَ هَٰذِهِۦ نَاقَةٞ لَّهَا شِرۡبٞ وَلَكُمۡ شِرۡبُ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ  ١٥٥ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٖ فَيَأۡخُذَكُمۡ عَذَابُ يَوۡمٍ عَظِيمٖ  ١٥٦
153.  Mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir;
154.  Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar".
155.  Shaleh menjawab: "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.
156.  Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar".


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts