Wednesday, March 20, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Pembangunan Masjid Nabawi


Masjid Nabawi era sekarang
Sumber Objek : https://www.youtube.com/watch?v=MVEISdjVyeo

Tindakan pertama yang dilakukan Nabi Muhammad saat menetap di Madinah adalah membangun Masjid Nabawi. Lokasi pembangunan terletak di tempat berdekamnya unta Nabi Muhammad ketika pertama kali beliau tiba di Madinah pada tahun pertama Hijriah. Tanah tersebut dibeli dari dua orang anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail, keduanya anak Amr dari Banu Najjar. Awalnya tanah tersebut adalah tempat penjemuran kurma. Sementara masjid dibangun, Nabi Muhammad tinggal bersama Abu Ayyub Khalid bin Zaid Al Anshari.

Di tanah tersebut terdapat kuburan kaum musyrikin, rumah usang, dan beberapa pohon. Lalu Nabi Muhammad memerintahkan agar membongkar makam kaum musyrikin, merobohkan bangunan usang, dan menebang pohon-pohon di tempat itu.

Lalu mulailah masjid dibangun pada tahun pertama Hijriah. Nabi Muhammad juga ikut bekerja langsung dalam pembangunan. Beliau mengangkat batu bata seraya melantunkan bait,

Ya Allah, tidak ada kehidupan selain kehidupan akhirat
Ampunilah orang-orang Anshar dan Muhajirin

Hal tersebut mampu menambah semangat kaum Muslimin baik Muhajirin maupun Anshar untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Mereka juga berkata, “Jika Nabi bekerja sedangkan kita beristirahat, ini adalah kerja yang sesat”.

Masjid berada di tanah yang luas. Kiblat masjid menghadap ke Baitul Maqdis (sebelum kiblat diubah ke Masjidil Haram). Kedua sisi mihrab terbuat dari batu, sedangkan dinding masjid terbuat dari bata dan tanah. Atap masjid terbuat dari pelepah kurma yang hanya menutupi sebagian masjid dan tiangnya dari pangkal pohon kurma, sedangkan lantai masjid diratakan dengan batu kerikil dan pasir. Terdapat tiga pintu di masjid. Panjang masjid dari kiblat (depan) hingga belakang sekitar seratus hasta, begitu juga lebarnya. Pondasinya sekitar tiga meter.

Pada malam hari tidak ada penerangan di dalam masjid. Hanya saja pada waktu sholat Isya’ terdapat penerangan dengan membakar jerami. Hal ini berlangsung selama sembilan tahun. Sesudah itu menggunakan penerangan yang dipasang pada batang-batang kurma yang dijadikan penopang atap.

Setelah masjid selesai dibangun, Rasulullah membangun perumahan untuk isteri-isterinya di sekitar masjid, yang terbuat dari tanah liat dengan atap pelepah kurma. Lalu beliau pindah dari rumah Abu Ayyub Al Anshari. Tempat tinggal Nabi juga tidak lebih mewah daripada masjid, tapi sudah sewajarnya jika lebih tertutup.

Pembangunan Masjid Nabawi dan perumahan tidak memaksa seseorang, karena segalanya serba sederhana, disesuaikan dengan petunjuk dari Rasulullah.

Selain digunakan sebagai tempat shalat, pada saat itu Masjid Nabawi juga digunakan sebagai tempat berkumpul kaum muslimin untuk berdiskusi dan membahas berbagai hal penting dan menyelesaikan berbagai perkara di antara mereka. Di masjid ini, kaum muslimin menerima berbagai ajaran Islam sebagai pedoman yang suci. Semua suku yang saling berbeda dapat bertemu dan berbincang setelah dahulu mereka selalu bertikai. Selain itu, masjid tersebut juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi kaum Muhajirin yang tidak mendapatkan tempat tinggal atau tidak mempunyai saudara di Madinah.

Berikut ini adalah khutbah pertama Rasulullah di Madinah.

Ibnu Ishaq berkata, “Khutbah pertama Rasulullah SAW, seperti dikatakan kepadaku dari Abu Salamah bin Abdurrahman adalah – dan kita berlindung kepada Allah dari mengatakan sesuatu kepada Rasulullah SAW yang tidak beliau ucapkan. Rasulullah berdiri di depan kaum muslimin, kemudian memuji Allah dan menyanjung-Nya. Setelah itu beliau berkata, “Amma Ba’du, Wahai manusia, persiapkan untuk kalian, niscaya demi Allah, bahwa salah seorang dari kalian pasti meninggal dunia. Ia akan tinggalkan kambing-kambingnya tanpa penggembala. Tuhan pasti berkata kepadanya dan tidak ada penerjemah atau penghalang di antara keduanya, ‘Tidakkah telah datang kepadamu Rasul-Ku, kemudian dia menyampaikan apa yang diterimanya kepadamu? Bukankah Aku telah memberimu kekayaan dan melebihkanmu, namun kenapa engkau tidak mempersembahkan sesuatu untukmu?’. Dia melihat ke kanan dan ke kiri, tapi tidak melihat apapun. Dia melihat ke depan, dia tidak melihat apapun selain neraka Jahannam. Barangsiapa mampu melindungi wajahnya dari neraka, walaupun hanya dengan separuh biji kurma, hendaklah ia mengerjakannya. Barangsiapa tidak mendapatkannya, hendaklah ia melindungi wajahnya dari neraka dengan perkataan baik, karena sesungguhnya kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat lebih banyak. Akhirnya Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh”.

Ini adalah khutbah Rasulullah yang lain

Ibnu Ishaq berkata, “Rasulullah SAW berkhutbah lagi kepada kaum Muslimin. Beliau berkata, ‘Sesungguhnya segala puji milik Allah. Aku memuji-Nya dan meminta pertolongan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari keburukan kita dan kesalahan kita. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka tak ada yang bisa menyesatkannya. Barangsiapa disesatkan Allah, maka tak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, tak ada yang setara dengan Dia. Sesungguhnya perkataan paling baik adalah Kitab Allah Tabaraka wa Ta’ala. Sungguh beruntung orang yang hatinya dihiasi oleh Allah dengan Kitab-Nya, memasukkannya ke dalam Islam setelah sebelumnya ia kafir dan memilih AlQur’an daripada perkataan-perkataan manusia. Sesungguhnya Al Qur’an adalah perkataan yang paling baik dan paling sempurna. Cintailah apa saja yang dicintai Allah dan cintailah Allah dengan seluruh hati kalian. Kalian jangan bosan dengan firman Allah dan ingat kepadanya. Janganlah hati kalian keras terhadap Al Qur’an, karena sesungguhnya Allah memilih dari apa yang Dia ciptakan. Sungguh, Allah telah memilih amal perbuatan yang paling baik, memilih hamba-hamba-Nya, perkataan yang baik dan dari apa yang diberikan kepada manusia, yang halal dan haram. Oleh karena itu, sembahlah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, bertakwalah kepada-Nya dengan takwa yang sebenar-benarnya, jujurlah kepada Allah dalam kebaikan yang kalian ucapkan dengan mulut kalian dan hendaklah kalian saling mencintai karena Allah di antara kalian, karena Allah sangat benci jika perjanjian-Nya dilanggar. Akhirnya, Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh’”.


Referensi:

·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.
·         Al-Mubarakfuriyy, Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah, Al-Raheeq Al-Makhtum.
·         Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. 2000. Jakarta Timur: Darul Falah.

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts