Thursday, March 28, 2019

KUALITAS FISIK AIR SUNGAI DAN BERBAGAI PEMANFAATANNYA

Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang merupakan karunia dari Tuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup di Bumi. Namun di zaman sekarang, manfaat sungai semakin berkurang karena banyak sungai yang sudah tercemar akibat ulah manusia, misalnya akibat limbah industri, limbah rumah tangga, pertanian, dan buangan minyak. Menurut cerita orang tua bahwa pada zaman dahulu, ketika air sungai belum tercemar, masyarakat di sekitar sungai terbiasa memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan air bersih untuk minum, mandi, dan mencuci. Selain itu sungai juga merupakan sumber perikanan air tawar. Oleh karena itu, banyak ditemukan perkampungan-perkampungan penduduk tradisional sepanjang aliran sungai. Saat ini sudah jarang ditemukan masyarakat yang memanfaatkan air sungai secara langsung, kecuali di daerah-daerah tertentu seperti pulau Kalimantan dan Sumatera.

Kualitas air untuk kebutuhan hidup harus memenuhi standar kesehatan, khususnya untuk air minum. Syarat-syarat air minum yang baik adalah harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak ada kandungan zat organik yang menimbulkan penyakit. Pada zaman sekarang, pengambilan air sungai untuk langsung diminum adalah hal berbahaya bagi tubuh. Di pemukiman modern, air sungai untuk keperluan air minum harus diolah dulu melalui pembersihan dan penyaringan yang dilakukan oleh PAM (Perusahaan Air Minum).

Salah satu negara yang memiliki banyak sungai adalah Indonesia. Sudah banyak media massa yang membahas mengenai kualitas sungai di Indonesia. Kualitas air sungai di pulau terpadat di Indonesia, pulau Jawa, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, dan Surabaya cenderung menurun. Penurunan kualitas air sungai dapat diketahui dengan adanya perubahan kadar parameter tertentu seperti kadar pH, kadar oksigen terlarut / Dissolved Oxygen (DO), kebutuhan oksigen biologi / Biological Oxygen Demand (BOD) dan kebutuhan oksigen kimiawi / Chemical Oxygen Demand (COD). Parameter BOD dan COD sungai-sungai di seluruh provinsi di pulau Jawa yang telah melampaui baku mutu yang ditetapkan, di antaranya sungai Ciliwung, Sunter, Citarum, Kaligarang, Bengawan Solo, dan Kali Surabaya. Pada dasarnya sudah ada usaha untuk normalisasi beberapa sungai tersebut, namun belum dapat dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini juga harus didukung oleh masyarakat untuk turut menjaga kelestariannya.

Derajat keasaman atau pH adalah kriteria kualitas kimia. Air yang baik harus bersifat netral (pH sekitar 7), jadi tidak ada zat pencemar yang mengubah sifat air menjadi asam atau basa. Menurut Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (Indonesia) No. Kep-03/MNKLH/II/1991, 1 Februari 1991 ditetapkan bahwa air limbah pabrik boleh dibuang ke sungai jika pH air limbah berkisar 6 sampai 9.  BOD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mendegradasi (memecah) sampah organik, sedangkan COD adalah banyaknya oksigen yang diperlukan untuk memecah limbah anorganik.

Apabila di suatu perairan banyak mengandung sampah organik, jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mendegradasi sampah tersebut akan banyak, dan berarti angka BOD tinggi sehingga angka DO rendah. Dengan banyaknya oksigen untuk mendegradasi sampah maka kadar oksigen terlarut dalam air akan menurun. Hal yang sama juga terjadi jika angka COD tinggi. Perairan dengan BOD tinggi biasanya menimbulkan bau tidak sedap. Jika angka BOD tinggi dan angka DO rendah maka degradasi sampah organik akan berlangsung anaerob (tanpa oksigen). Proses anaerob adalah oksidasi yang tidak menggunakan oksigen sehingga menghasilkan senyawa NH3, H2S, CH4 yang berbau tidak sedap. Tingginya angka BOD dan COD serta rendahnya angka DO menyebabkan hewan-hewan dan tumbuhan air sulit berkembang, bahkan mati.



Kekeruhan Sungai Bengawan Solo dari Atas
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=O6OUh8NQ7Y0


Hulu Bengawan Solo, Kali Wiroko di kabupaten Wonogiri, sudah mengalami sedimentasi yang berlebihan. Air sungai ini mengalir ke Waduk Gajah Mungkur dan menuju Bengawan Solo
Sumber Objek: Dokumentasi Pribadi

Kekeruhan air pada sungai-sungai di pulau Jawa umunya menunjukkan level yang cukup tinggi. Perkiraan jumlah lumpur yang terbawa oleh sungai-sungai di pulau Jawa dapat mencapai 25 juta ton per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa erosi tanah telah terjadi di bagian hulu.

Pengaturan terhadap pemanfaatan sungai menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan nilai ambang batas pencemaran. Dasar penentuan manfaat sungai adalah dominasi pemanfaatan di wilayah tersebut, berdasarkan kualitas air sungai saat itu. Kalangan pemakai air dan mereka yang secara potensial mencemari air harus berperan aktif menjaga dan memanfaatkan air sungai dengan baik dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan kuantitas dan kualitas air. Upaya Prokasih (program kali bersih) di Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran sungai. Program ini adalah kegiatan yang terpusat dan bertujuan untuk menurunkan jumlah zat pencemar yang masuk ke sungai, sehingga sungai dapat dimanfaatkan secara layak dan aman bagi kehidupan.

Sungai memiliki manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, misalnya sebagai berikut.
a.       Sungai banyak mengandung bahan-bahan bangunan seperti pasir, batu kali, dan kerikil.



Aktivitas pengambilan Pasir Gunung Berapi Merapi di kabupaten Klaten
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=5JYOpeX3s7o

b.      Sungai dapat menyediakan mata pencaharian bagi penduduk seperti pengambilan pasir, batu-batu, mencari bijih emas, intan, timah aluvial, dan perikanan.
c.       Air terjun pada sungai dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
d.      Sungai dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi, misalnya dengan dibuat bendungan atau waduk. Dengan adanya bendungan, juga dapat dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Contoh Waduk adalah Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah, dan Waduk Jatiluhur di Jawa Barat,


Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang berfungsi sebagai PLTA
Sumber Objek: https://www.youtube.com/watch?v=7mKodBqJkl4

e.       Dapat meningkatkan kesusburan tanah karena sungai banyak mengandung mineral yang banyak dibutuhkan bagi tanaman.
f.       Hasil pengendapan sungai dapat menjadi dataran aluvial yang subur.
g.      Sungai memiliki peranan penting bagi kelangsungan suatu industri yang banyak memerlukan air, misalnya industri bata, genting, dan lain-lain.
h.      Sungai sebagai sarana untuk berlalu lintas dengan transportasi air. Hal ini biasa terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki sungai-sungai besar, seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Contoh sungai-sungai tersebut adalah sungai Kapuas, Barito, dan Musi.
i.        Budi daya perikanan air tawar.
j.        Rekreasi dan olah raga air.


Referensi:
·         Wardiyatmoko, K. 2004. Geografi SMA Jilid 1 untuk Kelas X Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga.
·         Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·         Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·         http://www.bintangmedia.id/indikator-kualitas-air-ph-bod-do-cod/

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts