Monday, April 15, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Aspek-aspek Perencanaan Bangunan Masjid Syahadat (Desain)




Perencanaan pembangunan masjid harus berdasarkan aspek-aspek tertentu. Terlebih masjid adalah tempat ibadah dan pusat kegiatan umat Islam yang dalam perencanaannya harus berdasarkan aspek-aspek yang lebih kompleks. Hal ini karena masjid adalah rumah Allah yang perancangannya harus sesuai kaidah-kaidah Islam. Hal ini juga harus diterapkan pada desain masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Desain masjid ini merupakan fasilitas sangat penting untuk kompleks bangunan yang banyak orang dan berbagai aktivitas. Berikut ini adalah aspek-aspek yang harus diperhatikan.

Dari aspek teknologis, teknik struktur bangunan masjid harus dengan pemanfaatan bahan bangunan yang tepat dan baik. Sebisa mungkin direncanakan menggunakan bahan yang ada di daerah yang bersangkutan sehingga pembanguna masjid dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, yaitu penghasilan meningkat. Di daerah saya yaitu kabupaten Wonogiri, ada banyak usaha dagang atau toko bahan bangunan yang sangat dibutuhkan oleh warga sekitar. Ada dari mereka yang memproduksi bahan bangunan sendiri dengan bahan baku dari alam, seperti tanah dan pasir, dan sebagian membeli bahan produk pabrik, seperti semen. Tempat produksi seperti ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitar, terlebih jika ada pembangunan fasilitas umum yang strategis seperti masjid, maka memberi tempat pekerjaan bagi masyarakat, terutama sebagai tukang bangunan.

Bahan-bahan yang diproduksi antara lain adalah batu bata, batako, hebel, genting, dan sebagainya. Sedangkan bahan bangunan yang diambil langsung dari alam antara lain adalah pasir sungai, pasir gunung merapi, batu-batu, dan sebagainya. Di sekitar saya dan mungkin tempat-tempat lain, bahan bangunan tersebut adalah hal yang mudah ditemukan. Di dusun saya juga ada aktivitas pengambilan pasir sungai karena dekat dengan sungai. Pasir gunung berapi diperoleh dari gunung berapi terdekat, yaitu gunung Merapi di Jawa. Karena pulau Jawa banyak memiliki gunung berapi, pasir gunung berapi adalah hal yang mudah diperoleh. Sedangkan bata dan genting juga banyak diproduksi di kabupaten saya. Karena tempat tersebut memiliki jumlah air yang cukup dan juga banyak mendapat sinar matahari, proses produksi barang-barang tersebut cukup mudah beroperasi. Menurut saya, untuk bangunan masjid, saya lebih suka memakai batu bata, karena walaupun lama, tetapi berjumlah banyak, sangat rapat, dan dengan pemasangan yang tepat, bangunan terasa lebih kuat dibandingkan memakai batako atau hebel. Tapi ini menurut saya. Sedangkan saya juga lebih suka memakai genting tradisional daripada yang modern. Hal ini untuk menunjukkan ciri khas nusantara (Indonesia).

Lalu dari aspek sosiologis, perencanaan masjid Syahadat dibuat dengan memerhatikan tingkat kehidupan, pendidikan, dan adat-istiadat masyarakat yang memungkinkan diterimanya keberadaan masjid sehingga akan dicintai oleh masyarakat. Karena desain masjid Syahadat untuk masyarakat luas, tentu para pengunjungnya memiliki tingkat kehidupan yang bermacam-macam. Desain masjid Syahadat dapat mudah dipahami oleh masyarakat awam sebagai bangunan yang memiliki identitas masjid.  Masjid ini terbuka bagi semua umat muslim dan memiliki desain yang tradisional dan unsur Islami sehingga ramah bagi siapapun. Masjid ini tidak akan didesain sangat mewah tapi memiliki nilai keindahan dan kebudayaan yang tinggi. Desain masjid Syahadat memiliki unsur budaya nusantara yang tampak, sehingga masyarakat Indonesia tidak akan merasa asing saat berada di masjid tersebut. Masyarakat akan merasa nyaman dengan melihat arsitektur budaya sendiri dan merasa seperti rumah sendiri. Adanya serambi sebagai ruang terbuka juga menunjukkan sikap masyarakat Indonesia yang ramah tamah dan terbuka terhadap orang lain, sehingga interaksi masyarakat di masjid Syahadat dapat berjalan baik. Saya juga berharap bahwa desain masjid Syahadat dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan arsitektur Indonesia kepada orang asing. Adanya akulturasi menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sudah lama  berinteraksi dengan bangsa luar.

 Dari aspek planologis, bangunan masjid direncanakan agar tidak mengganggu syarat-syarat utama pendirian bangunan sehingga sesuai dengan tata kota atau denah. Jika terjadi, pembangunan masjid Syahadat diusahakan serasi dengan seluruh denah maket Betterpad-Ray, karena memang satu lahan kompleks bangunan. Rancangan saya ini diusahakan agar seluruh bangunan dalam satu kompleks bangunan memiliki tingkat proporsi, komposisi, dan keseimbangan yang baik. Masjid berada di sebelah barat (kiblat orang Indonesia) agar di depan masjid tidak ada objek yang mengganggu penataan selain pagar batas. Tempat masuk masjid juga menghadap halaman utama kompleks bangunan agar mudah terlihat dan arus masuk masjid juga lancar. Dengan demikian diharapkan bahwa bangunan masjid Syahadat dapat dicapai dengan mudah oleh para pengunjung, serta menjadi daya tarik bagi masyarakat.


Berdasarkan aspek fisik, bangunan masjid harus sesuai dengan iklim daerah setempat sehingga menciptakan suasana yang sejuk secara klimatologis. Diharapkan bahwa desain bangunan masjid Syahadat dapat memberikan kenyamanan secara psikologis bagi jamaah. Dengan demikian, jamaah akan merasa betah untuk berada di dalam masjid Syahadat. Masjid syahadat memiliki serambi sebelum mencapai ruang utama. Desain serambi yang terbuka dapat membuat arus udara menjadi lancar sehingga udara lebih sejuk, sesuai dengan iklik tropis Indonesia yang selalu memperoleh sinar matahari sepanjang tahun. Karena kesejukannya, serambi dapat digunakan sebagai tempat bermusyawarah atau beristirahat sambil berbincang dengan sesama muslim.

Di ruang utama masjid, bagian dalamnya memiliki langit-langit yang tinggi, bagian dinding memiliki pintu, jendela dan ventilasi udara yang banyak, sehingga udara mengalir lebih lancar dan jamaah merasakan udara lebih sejuk dan tidak merasa gerah. Di dalam dapat disediakan kipas angin, baik yang dipasang di dinding dan tiang masjid maupun dipasang di langit-langit masjid, sehingga udara semakin terasa sejuk dan jamaah merasa tenang dalam beribadah. Situasi tersebut dapat menambah kekhusyukan dalam beribadah. Ini artinya, faktor klimatologi, ekologi, dan geologi harus dicermati. Faktor ini pada hakikatnya sesuai dengan prinsip umum Islam, yaitu berbuat islah (beres), Islam (keselamatan dan keserasian), hasan (kebaikan), dan ihsan.

Dari aspek ekonomis, pembangunan masjid juga harus memerhatikan kemampuan finansial, baik dari masyarakat sekitar atau pengelola. Tidak hanya dalam pembangunannya, namun juga untuk perawatan masjid. Untuk desain masjid Syahadat, tentu ini adalah proyek yang besar yang modalnya berasal dari perusahaan, bank, atau pemerintah, karena posisinya sebagai fasilitas umum yang strategis. Namun masyarakat umum boleh membantu melalui sumbangan/infak secara ikhlas. Harus ditekankan bahwa tidak boleh ada korupsi dalam pembangunan ini. Insya Allah semua yang berpartisipasi dalam pembangunan memperoleh penghasilan yang cukup dan selau ditekankan bahwa pembangunan masjid merupakan suatu ibadah yang harus dilaksanakan secara ikhlas. Insya Allah jika masjid Syahadat berdiri, maka akan dirawat sebaik mungkin. Bangunan dan lantai harus selalu dibersihkan, lampu masjid selalu menyala meskipun ruang utama sudah ditutup pada malam hari, sambungan listrik perlu dirawat, dan sebagainya.

Demikian artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Referensi:
·         Susanta, Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts