Friday, April 26, 2019

KISAH NABI MUHAMMAD SAW - Perang Hamra Al Asad (Setelah Perang Uhud)

Setelah kekalahan kaum muslimin di perang Uhud, Nabi Muhammad memikirkan bagaimana situasi Madinah. Beliau waspada terhadap gerakan Quraisy yang baru saja merasa unggul. Mereka pasti akan menuju Madinah untuk kedua kalinya. Maka Nabi Muhammad menyusun rencana untuk melakukan pengejaran terhadap musuh.

Pada tanggal 16 Syawwal tahun 3 Hijriah, setelah peristiwa perang Uhud, penyeru dari Nabi Muhammad mengumumkan kepada kaum Muslimin agar mereka mengejar musuh (musyrikin Quraisy) dan agar hanya orang-orang yang pernah ikut dalam perang Uhud saja yang berangkat dalam pengejaran. Nabi Muhammad bersama para sahabat mengejar musuh untuk menakut-nakuti mereka agar jika kaum musyrikin mendengar bahwa kaum muslimin mengejar mereka, maka mereka akan berpikir bahwa kaum muslimin jauh lebih kuat dan bahwa kekalahan yang baru saja menimpa kaum muslimin tidak membuat mereka kehilangan semangat juang. Nabi Muhammad menunjuk Ibnu Ummi Maktum sebagai imam untuk sementara di Madinah.

Abdullah bin Ubay, tokoh munafik, juga sempat ingin ikut dalam operasi tersebut, namun Rasulullah menolaknya dengan tegas. Seorang muslim bernama Jabir bin Abdullah juga meminta izin untuk ikut dalam operasi tersebut. Sebelumnya dia tidak ikut dalam perang Uhud karena disuruh ayahnya untuk menjaga anak-anak perempuan ayahnya. Rasulullah mengizikan Jabir untuk ikut serta. Lalu Rasulullah dan para sahabat mulai bergerak.

Rasulullah beserta para sahabat sudah sampai di Hamra Al Asad, sejauh 8 mil dari Medinah. Sedangkan pihak Abu Sufyan dari musyrikin Quraisy sudah berada di Rauha’. Saat Ma’bad bin Abu Ma’bad dari Khuza’ah berjalan melewati Rasulullah. Orang Muslim dan orang kafir Khuza’ah dipercaya oleh Rasulullah dalam hal-hal yang bersifat rahasia di Tihamah. Beliau telah membuat kesepakatan dengan mereka agar tidak menyembunyikan apa pun yang terjadi di Khuza’ah. Saat itu, Ma’bad adalah musyrik. Dia berkata, “Wahai Muhammad, demi Allah, sungguh kami turut berduka terhadap apa yang telah menimpa sahabat-sahabatmu dan kami berharap bahwa Allah SWT menyelamatkanmu di tengah-tengah mereka”, lalu Ma’bad pergi. Sedangkan Rasulullah tetap berada di Hamra Al Asad.

Saat Abu Sufyan beserta anak buahnya berencana kembali ke Madinah untuk menghabisi sisa-sisa sahabat Rasulullah, Shafwan bin Umayyah bin Khalaf berkata kepada mereka, “Janganlah kalian kerjakan itu, karena mereka sedang marah besar. Kita khawatir jika mereka memiliki semangat tempur yang tidak ada pada mereka sebelumnya, maka kembalilah kalian ke Mekkah, kemenangan sudah di tangan kalian. Aku khawatir jika kalian ke Madinah, maka kemenangan itu akan dirampas”. Namun pendapat ini tidak disetujui oleh mayoritas kelompok Abu Sufyan.

Abu Sufyan bin Harb memang telah memutuskan untuk kembali melawan pihak Rasulullah. Kelompoknya berkata, “Kita telah berhasil mengalahkan para sahabat Muhammad, tokoh-tokoh, serta pemimpin-pemimpin mereka. Apakah kita akan pulang sebelum berhasil mengalahkan mereka hingga habis? Sekarang kita akan kembali untuk menghabisi sisa-sisa mereka”. Abu Sufyan bin Harb melihat Ma’bad bin Abu Ma’bad dan bertanya, “Wahai Ma’bad, berita apa yang engkau ketahui?”. Ma’bad menjawab, “Muhammad beserta para sahabatnya sedang melakukan pengejaran terhadap kalian yang pernah aku lihat sebelumnya, karena mereka marah kepada kalian. Para sahabat yang tidak ikut dalam perang Uhud juga bergabung dengannya dan menyesal karena tidak ikut perang. Mereka benar-benar marah pada kalian, sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya”.

Abu Sufyan bin Harb berkata, “Celakalah engkau, lalu apa pendapatmu?”. Ma’bad berkata, “Demi Allah, aku berpendapat bahwa sebaiknya engkau pergi hingga melihat ubun-ubun kuda”. Abu Sufyan bin Harb berkata, “Demi Allah, sesungguhnya kami telah bersepakat untuk mendatangi mereka dan menghabisi sisa-sisa mereka”. Lalu Ma’bad terus mencegah kelompok Abu Sufyan agar tidak meneruskan niatnya untuk melawan kaum muslimin.

Memang bagaimana jika Abu Sufyan lari dari Rasulullah dan tidak sampai menghadapinya setelah meraih kemenangan? Maka Quraisy akan menerima cemoohan dari orang-orang Arab seperti yang mereka harapkan bahwa hal itu terjadi kepada Rasulullah beserta para sahabat. Jika kelompok Abu Sufyan menghadapi Rasulullah dan dikalahkan oleh kaum Muslimin, maka Quraisy akan kehilangan kebanggaan lagi. Maka ketika Abu Sufyan melihat sebuah kafilah dari suku Abdul Qais menuju Madinah, dia menyuruh kafilah tersebut untuk memberitahu Nabi Muhammad bahwa kelompok Abu Sufyan sudah memutuskan akan berangkat untuk menyerbu dan menghabisi kaum muslimin sampai ke akar-akarnya. Abu Sufyan berjanji untuk membawakan buah kismisnya kepada mereka di pasar Ukaz nanti.

Rombongan Abdul Qais telah menyampaikan pesan Abu Sufyan bin Harb kepada Rasulullah. Namun semangat beliau dan para sahabat tidak menurun dan tetap tabah. Rasulullah pun bersabda, “Cukuplah Allah bagi kita dan Dia sebaik-baik pelindung”.

Surat Ali Imran ayat 173-174:

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدۡ جَمَعُواْ لَكُمۡ فَٱخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنٗا وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ  ١٧٣ فَٱنقَلَبُواْ بِنِعۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضۡلٖ لَّمۡ يَمۡسَسۡهُمۡ سُوٓءٞ وَٱتَّبَعُواْ رِضۡوَٰنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضۡلٍ عَظِيمٍ  ١٧٤

173.  (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".
174.  Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Bahkan sepanjang malam selama tiga hari berturut-turut, kaum muslimin membuat api unggun yang menunjukkan kepada musyrikin Quraisy bahwa mereka tetap siap-siaga dan menunggu kedatangan mereka. Rasulullah sempat menahan Abu Izzah Al Jumahi, tawanan perang Badar yang dibebaskan Rasulullah secara gratis, namun berkhianat saat perang Uhud. Rasulullah menjatuhkan hukuman mati kepada Abu Izzah. Rasulullah juga memberi hukuman mati kepada Muawiyah bin Al Mughirah bin Abu Al Ash, seorang mata-mata musyrikin Mekkah.

Maka kelompok Abu Sufyan merasa tidak bersemangat lagi dan merasa lebih suka bertahan dengan kemenangan di Uhud. Maka mereka kembali pulang ke arah Mekkah. Pihak Rasulullah juga kembali ke Madinah.

Dari hal ini dapat dikatakan bahwa pihak musyrikin Quraisy memang tida mendapatkan kemenangan yang sebenarnya, meskipun saat perang Uhud mereka mampu menyerang balik. Abu Sufyan mundur karena takut akan mengalami kekalahan jika harus bertempur melawan kaum muslimin lagi. Secara garis besar, kedua pasukan pulang dengan tidak membawa kemenangan.

Menurut Ibnu Ishaq, perang Uhud adalah ujian, pembersihan, dan seleksi. Allah menguji kaum mukminin dengan memperlihatkan orang-orang munafik yang sebenarnya, seperti ketika Abdullah bin Ubay beserta anak buahnya memutuskan untuk mundur dari pasukan muslimin menjelang perang Uhud, padahal sudah di tengah perjalanan. Dia lebih suka jika kaum muslimin bertahan di Madinah saja ketika diserang musyirikin Quraisy dengan tujuan bahwa dia tidak akan ketahuan jika tidak ikut menyerang musyrikin Quraisy saat bertahan di dalam kota. Dia merasa bahwa bertempur di Uhud sama saja dengan bunuh diri, tanpa mengetahui hakikat sebenarnya dari berjuang di jalan Allah. Selain tadi, perang Uhud juga waktu bagi orang-orang mukmin agar mati syahid sesuai kehendak Allah.

Persembahan dari 



(Benteng Terpadu Raya) 

Referensi:
·         Haekal, Muhammad Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah Hidup Muhammad.
·         Al-Mubarakfuriyy, Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah, Al-Raheeq Al-Makhtum.
·         Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. 2000. Jakarta Timur: Darul Falah.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts