Wednesday, April 3, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Ruang Penunjang pada Desain Masjid Syahadat





Ruang penunjang pada masjid memang berbeda dengan ruang inti. Ruang inti adalah hal yang harus ada pada sebuah masjid, seperti ruang sholat, tempat wudhu, dan jika diperlukan terdapat teras atau serambi. Sedangkan keberadaan ruang penunjang umumnya disesuaikan dengan kategori dan daya tampung masjid. Untuk mushola, biasanya ruang penunjang tidak banyak dan kurang lengkap. Jika ada ruang penunjang berupa perpustakaan atau gudang, biasanya hanya dibuat dengan ukuran secukupnya. Untuk desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) yang dibuat untuk ukuran masjid besar dan merupakan bagian dari  kompleks bangunan yang strategis, ruang-ruang penunjang sangat dibutuhkan karena dapat mendukung optimalisasi penggunaan bangunan masjid.

Berikut ini adalah ruang-ruang penunjang yang didesain untuk model masjid Syahadat.

Selain sebagai tempat beribadah, masjid Syahadat memiliki kegunaan lain yang lebih umum untuk membangun kehidupan masyarakat Islam, yaitu sebagai ruang pertemuan untuk melakukan diskusi dan musyawarah. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW yang mendirikan masjid Nabawi di dekat tempat tinggal beliau, masjid digunakan untuk kepentingan pendidikan, sosial, politik, bahkan militer. Berbagai bidang yang dibahas pada masa kini harus sesuai dengan perkembangan zaman dan isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara, ataupun isu global. Tentunya pertemuan atau musyawarah yang dilakukan demi kepentingan umat dan merupakan hal yang benar yang diridhai Allah SWT. Masjid Syahadat memiliki serambi pada bagian belakang masjid yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan. Dengan ruang semi terbuka, aliran udara akan lebih lancar sehingga suasana lebih sejuk dalam kondisi iklim tropis Indonesia. Pada bangunan memanjang di sebelah samping masjid Syahadat juga terdapat ruang pertemuan, terutama bagi pengurus masjid.

Fungsi yang menonjol dari sebuah masjid adalah fungsi pendidikan. Majelis-majelis yang merupakan sarana kaum muslim belajar agama diadakan di masjid-masjid, begitu juga untuk masjid Syahadat. Wahyu yang diterima Nabi Muhammad ketika berada di Madinah juga saat berada di masjid. Di masjid, Nabi Muhammad menerangkan hukum-hukum Islam. Hal ini dapat membuktikan bahwa fungsi masjid sebagai tempat mengajar dan mempelajari agama bagi umat Islam. Kemudian, masjid telah digunakan oleh para ulama untuk menyebarkan agama Islam. Hal terus berlangsung hingga masa kini. Terdapat sekumpulan muslim yang belajar ilmu agama dan mengaji di masjid dengan mendengarkan ceramah dari para ulama. Alangkah baiknya jika hal tersebut dilakukan dengan penuh keseriusan dan hanya mengharap ridho Allah, terutama bagi para muslim yang belajar.

 Saya berharap bahwa di dalam masjid Syahadat dapat disediakan rak buku sebagai perpustakaan yang berisi buku-buku tentang ilmu agama dan ilmu-ilmu duniawi yang sesuai ajaran Islam. Rak-rak tersebut dapat diletakkan di dalam ruang sholat bagian belakang atau serambi. Saya juga berniat membuat ruang perpustakaan di dalam menara masjid Syahadat. Buku-buku tersebut boleh dibaca oleh para pengunjung. Saya suka jika buku-buku tersebut ditata rapi dalam rak dan menjadi aturan yang diberlakukan bagi para pengunjung, misalnya ada kelompok buku fikih, kelompok buku sejaran Islam, kelompok buku akidah, dan sebagainya. Buku-buku ini hanya boleh dibaca di masjid dan harus dikembalikan untuk dibaca pengunjung lain. Jika memungkinkan, akan dibuat kelompok penjaga perpustakaan yang juga bertugas untuk memberikan pengajaran dalam majelis-majelis atau organisasi muslim.

Kantor kepengurusan di sisi kanan

Seiring kemajuan zaman dan jumlah populasi yang semakin banyak, masjid bukanlah hanya sekadar tempat beribadah, namun juga sebagai sarana kegiatan sosial kemasyarakatan. Karena tingkat pelayanan tiap-tiap masjid dapat berbeda-beda, sebuah masjid dapat melayani masyarakat dari daerah lain, bukan hanya masyarakat sekitar. Begitu juga dengan masjid Syahadat yang jika telah dibangun tentu memiliki ruang lingkup wilayah yang cukup luas. Dengan demikian, diperlukan kepengurusan untuk mengelola masjid Syahadat. Umumnya pengurus masjid disebut takmir. Takmir adalah organisasi yang akan mengatur dan mengurus rumah tangga dari masjid Syahadat. Mereka mengatur hal-hal mengenai pelaksanaan ibadah seperti jadwal sholat lima waktu, pengaturan waktu sholat Jum’at, puasa, sholat tarawih, pengelolaan keuangan masjid, pemenuhan kebutuhan jamaah, dan sebagainya.

Untuk kelancaran pengelolaan masjid Syahadat, kantor kepengurusan terdapat di samping masjid yang hanya berjarak sangat dekat. Ruang kantor juga digunakan sebagai ruang pertemuan sehingga pelaksanaan musyawarah dapat berjalan dengan nyaman. Karena manajemen pengelolaan masjid adalah hal yang penting, keberadaan kantor kepengurusan harus direncanakan dengan baik sejak awal pembangunan masjid atau sejak perancangan. Keberadaan kantor yang baik dapat menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam. Maka hal ini dapat berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

Di masjid Syahadat juga terdapat gudang untuk menyimpan perlengkapan dan peralatan masjid, seperti karpet, barang-barang inventaris masjid, alat kebersihan, dan lain-lain. Untuk peralatan audio dan sound system dapat diletakkan di gudang masjid yang terletak di sisi-sisi mihrab. Sedangkan peralatan lain yang mungkin dapat kotor dapat diletakkan di dekat kantor kepengurusan.

Pada awal perkembangan Islam, menara digunakan oleh muadzin untuk mengumandangkan azan. Karena itulah menara dibuat lebih tinggi dari atap masjid, agar suara dapat menjangkau area yang lebih luas. Karena kemajuan teknologi, menara masjid tidak digunakan lagi sebagai tempat mengumandangkan azan, tapi digunakan untuk menempatkan pengeras suara, termasuk hal yang ada pada desain masjid Syahadat. Keberadaan menara juga dapat menjadi penunjuk lokasi masjid, terlebih desain menara Syahadat yang unik karena terdapat lafadz Allah dan Muhammad serta jam besar yang diharapkan  dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh. Menara Syahadat juga dapat digunakan sebagai tempat observasi pada lantai ketujuh (di atas jam).

Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Referensi:
·         Susanta, Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts