Tuesday, April 2, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Menara Masjid Syahadat Terinspirasi Isra' Mi'raj




Desain Masjid Syahadat di maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) memiliki sebuah desain menara masjid di sampingnya yang memiliki tujuh lantai. Menara ini juga dinamakan menara Syahadat, karena di menara ini terdapat lafadz Allah dan Muhammad di atas lantai ketujuh. Sedangkan dua kalimat Syahadat berisi pengakuan keimanan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dua kalimat inilah sebagai syarat seseorang yang tadinya non-muslim untuk masuk agama Islam (Muallaf). Menara masjid Syahadat memiliki fungsi sebagaimana masjid-masjid lainnya yang memiliki menara di zaman sekarang, yaitu tempat pengeras suara adzan. Menara didesain agar dapat dikunjungi orang-orang dan dapat naik hingga lantai ketujuh sebagai tempat observasi. Di lantai teratas terdapat lima buah jam untuk menunjukkan waktu sholat wajib.

Desain menara Syahadat memiliki makna tentang peristiwa Isra’ Mi’raj, yang di Indonesia diperingati pada tanggal 27 Rajab tahun Hijriah. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting yang dialami Nabi Muhammad yang harus diketahui oleh umat Islam. Pada peristiwa inilah Nabi Muhammad menerima perintah bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat wajib dari Allah SWT. Umat Islam harus tahu bagaimana sejarah mengenai Isra’ Mi’raj, setidaknya pada garis besarnya. Maka di menara Syahadat akan dijelaskan bagaimana sejarah Isra’ Mi’raj dari sumber-sumber riwayat yang shahih sebagai pelajaran bagi umat Islam. Pada menara ini, peristiwa yang dibahas dikhususkan pada peristiwa Mi’raj (dinaikkan) yang dialami Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis hingga Sidratul Muntaha.

Makna yang terlihat tentang peristiwa Mi’raj dari menara Syahadat adalah adanya tujuh lantai yang menandakan tujuh langit. Nabi Muhammad dibawa oleh malaikat Jibril dari Baitul Maqdis menuju ke langit dengan mengendarai Buraq. Satu demi satu langit beliau lewati, dan setiap kali melwati sebuah langit, beliau menemui para Nabi. Di langit pertama, Nabi Muhammad menemui Nabi Adam. Beliau juga diperlihatkan tentang keadaan neraka oleh malaikat penjaga Neraka. Kemudian Nabi Muhammad naik ke langit kedua. Beliau menjumpai Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Yahya. Saat beliau di langit ketiga, beliau menjumpai Nabi Yusuf. Lalu beliau menjumpai Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Beliau juga dibawa Malaikat Jibril untuk masuk ke dalam surga.

Makna lafadz Allah dan Muhammad di atas lantai tujuh adalah tentang Nabi Muhammad yang menemui Allah di langit ketujuh, tepatnya Sidratul Muntaha. Lafadz Allah berada di posisi tertinggi daripada lafadz Muhammad, hal ini jelas bermakna bahwa Allah adalah Tuhan Sang Pencipta yang Maha Tinggi, sedangkan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya. Awalnya, Allah mewajibkan sholat lima puluh kali dalam sehari kepada Nabi Muhammad dan umat Islam, bukan sholat lima kali. Lalu Nabi Muhammad keluar dari tempat Tuhan dan melewati Nabi Musa. Nabi Musa bertanya kepada beliau, “Berapa kali Allah mewajibkan sholat kepadamu?”, Nabi Muhammad menjawab, “Lima puluh kali dalam sehari”. Nabi Musa berkata, “Sesungguhnya sholat itu berat dan umatmu itu lemah. Kembalilah kepada Tuhan-Mu dan mohonlah agar dia meringankan sholat bagimu dan bagi umatmu”.

Lalu Nabi Muhammad kembali kepada Tuhan dan memohon agar meringankan jumlah sholat. Setelah itu beliau kembali dan menemui Nabi Musa. Nabi Musa masih berkata kepada beliau seperti sebelumnya. Lalu Nabi Muhammad kembali lagi kepada Tuhan untuk meminta keringanan jumlah sholat. Hal itu terus berlangsung berulang kali hingga Allah menetapkan sholat lima waktu bagi umat Islam dalam sehari. Lalu Nabi Muhammad menemui Nabi Musa lagi yang berkata seperti sebelumnya. Nabi Muhammad berkata, “Aku telah kembali menghadap Tuhanku dan memohon hingga aku merasa malu kepada-Nya. Aku tidak akan melakukan permintaan ini”.


Makna bentuk segi lima pada menara Syahadat adalah sholat lima waktu. Jam menara pada tiap-tiap sisi menara berada di lantai teratas dan berukuran besar agar dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh. Orang-orang yang hendak mengerjakan sholat di masjid Syahadat dari tempat yang cukup jauh dapat menghitung waktu yang diperlukan agar sampai ke masjid. Dengan adanya lafadz Allah dan Muhammad, mereka semakin ingat tentang kewajibannya untuk beribadah kepada Allah, serta ingat dengan sejarah Isra’ Mi’raj. Dan tentunya setiap orang memiliki jadwal kegiatan sendiri-sendiri yang diatur dengan waktu, sehingga jam menara juga membantu seseorang agar dapat melakukan aktivitasnya tepat waktu.

Desain Menara Syahadat adalah sebuah tempat yang dapat memberi pelajaran dan menambah wawasan para pengunjung, terutama Isra’ Mi’raj. Maka pada lantai pertama menara Syahadat, akan terdapat informasi tentang peristiwa Isra’, yaitu perjalanan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Baitul Maqdis, dan informasi tentang peristiwa yang dialami Nabi Muhammad pada langit pertama, seperti ketika menemui Nabi Adam. Begitu juga seterusnya pada setiap lantai akan terdapat informasi tentang kejadian yang dialami Nabi Muhammad pada tiap-tiap langit hingga langit ketujuh. Nabi-nabi yang wajib diimani berjumlah 25 orang, termasuk Nabi Muhammad. Maka setiap lantai menara juga akan terdapat penjelasan mengenai biografi para 25 Nabi, terutama yang berhubungan dengan Nabi yang ditemui Nabi Muhammad di setiap langit. Dan Nabi-nabi yang disebutkan dalam Al Qur’an juga akan diinformasikan di dalam menara. Hal ini penting untuk menambah wawasan umat. Untuk dapat naik ke lantai berikutnya, akan disediakan tangga yang didesain senyaman mungkin dan pengunjung dapat membaca informasi dengan baik.

Semoga desain menara dari Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin.


Referensi:
·         Mubarakfuri, Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah. Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay..
·         Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam Al-Muafiri. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam. 2000. Jakarta Timur: Darul Falah.

No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts