Monday, June 17, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Cahaya Alami dan Arsitektur


Sebelum adanya penemuan lampu listrik (lampu pijar), manusia memiliki ketergantungan yang sangat besar pada cahaya alami, baik pada siang hari dan terlebih pada malam hari. Hal tersebut yang membuat peradaban saat itu sangat menampakkan simbol-simbol sumber-sumber cahaya, seperti matahari dan bintang (matahari juga bintang) yang memancarkan cahayanya sendiri serta bulan yang memantulkan cahaya matahari ke bumi pada malam hari. Cahaya pantulan dari bulan yang maksimal terjadi saat bulan purnama. Cahaya alami saat bulan purnama benar-benar cukup terang untuk sekadar dapat berjalan di malam hari dengan cukup mudah. Sedangkan saat bulan mati, malam benar-benar gelap gulita dan di langit terlihat kumpulan bintang-bintang dan berbagai galaksi saat di langit tidak ada awan. Maka diperlukan penerangan buatan pada malam hari yang sejak zaman dahulu hingga zaman modern sekarang terus berkembang, seperti api unggun, obor, lilin, lampu minyak, lampu listrik, senter, dan sebagainya.
Kehidupan manusia memang tidak dapat lepas dari cahaya alami, bukan hanya karena kebutuhan visual, namun juga karena cahaya alami mampu memberikan suasana yang natural dan berbeda dengan penerangan buatan seperti lampu. Cahaya selalu identik dengan kehangatan, karena cahaya seringkali juga disertai oleh temperatur yang lebih tinggi karena energi yang menyertai kehadirannya.
Cahaya benar-benar menjadi elemen yang tak dapat dipisahkan dari sebuah karya arsitektur. Sejak manusia tinggal di gua, cahaya telah menjadi bagian penting dari peradaban. Ketika manusia telah mampu membuat tempat tinggal atau rumah, cahaya menjadi sangat penting. Ada banyak alasan yang mendasari, terutama yang berhubungan dengan kegiatan. Ketika ada sumber cahaya, manusia lebih mudah melakukan kegiatan karena membuat manusia mampu menerima dan mengakses informasi visual. Dengan mengetahui dan memahami keadaan tempat di sekitarnya, manusia dapat melakukan berbagai kegiatan. Kondisi ini membawa cahaya pada perannya secara fungsional. Di sisi lain, cahaya juga berperan dalam memberikan akses visual pada informasi yang ditampilkan dari karya arsitektur, termasuk permainan geometri yang terasa semakin kuat. Maka cahaya juga berperan dalam hal estetika, selain secara fungsional.
Saat siang hari, dengan adanya peran besar dari cahaya matahari, karya arsitektur dapat diakses oleh indera penglihatan dengan baik. Adanya bayangan karena cahaya yang menimpa geometri membuat sebuah karya arsitektur semakin tampak dramatis dalam ruang visual. Contohnya adalah gapura-gapura untuk menandakan batas suatu wilayah dan penyambutan yang semakin tegas kesan tiga dimensinya saat diterpa cahaya matahari. Kesan yang diperoleh adalah mempertegas bentuk geometri dan menghasilkan bayangan dari bagian-bagian yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung. Desain gapura-gapura tersebut biasanya menyerupai desain pada candi-candi atau bangunan kraton, namun lebih sederhana dengan kaidah yang longgar. Tidak hanya saat terkena cahaya matahari, jika terkena cahaya bulan purnama, maka tetap timbul kesan tiga dimensi meskipun lemah. Hal ini adalah kehebatan budaya Indonesia yang mampu membuat desain bangunan dengan mempertimbangkan cahaya sebagai bagian yang tidak terpisahkan di dalamnya sehingga timbul keindahan yang dapat dinikmati oleh manusia.
Gapura Kabupaten Wonogiri
(Sumber: Google Maps)
Cahaya alami adalah hal penting yang diperhatikan dalam desain Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”). Rancangan kompleks bangunan ini adalah suatu desain yang dibuat agar cahaya alami dapat dimanfaatkan dengan baik. Jika dilihat baik-baik, maka terlihat bahwa desain bangunan-bangunannya memiliki tampilan jendela sebagai desain tempat masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan, terutama Masjid Syahadat dan Bangunan Utama Betterpad-Ray. Dan yang terlihat jelas, bahwa di tengah-tengahnya ada sebuah paviliun berupa bangunan tanpa dinding penutup yang disebut Pendapa Peradaban. Pendapa ini adalah desain yang paling jelas dari Maket Betterpad-Ray agar cahaya dapat masuk ke dalamnya. Selain itu, cahaya alami adalah hal yang harus dibutuhkan supaya jika desain Maket Betterpad-Ray dapat terwujud, Insya Allah, maka bangunan yang selesai dibangun benar-benar dapat dilihat oleh indera penglihatan dan dapat diketahui bentuk dan bagian-bagiannya agar orang-orang dapat melakukan kegiatan dan memanfaatkannya dengan baik dan benar. Bukan hanya cahaya matahari saja yang dapat menampilkan bentuk bangunan, namun juga cahaya yang dipantulkan bulan terutama bulan purnama. Tata lampu pada bangunan di malam hari memang dapat menerangi sebagian dari bangunan, namun cahaya pantulan bulan mampu membantu memperlihatkan hampir semua bagian luar bangunan, meskipun cahayanya lemah.
Ketika manusia berada di dalam bangunan atau di sekitar bangunan dengan memperoleh akses cahaya alami matahari, maka manusia akan mengalami kehangatan sehingga merasa nyaman saat berada di tempat tersebut, hal inilah harapan tentang Maket Betterpad-Ray. Orang yang merasakan kenyamanan saat beraktivitas dalam suatu tempat atau bangunan, maka dia mampu mengerjakan sesuatu dengan baik dan semangat. Kehangatan cahaya matahari tentu hanya dirasakan pada waktu dan tempat tertentu saja, seperti di teras bangunan saat jam 7 pagi di Indonesia. Energi panas dari matahari akan terasa menyengat kulit saat menjelang siang hingga sore hari. Jika menerima panas matahari secara berlebihan tentu merupakan hal yang tidak nyaman, terlebih di tempat terbuka. Maka desain bangunan harus mampu mengantarkan kehangatan cahaya matahari secukupnya ke tubuh manusia baik di teras maupun dalam ruangan dengan meminimalisir rasa panas / gerah dan bangunan juga harus mampu meneduhkan manusia dengan baik saat matahari terik.
Fungsi utama dari cahaya alami adalah agar manusia dapat melihat objek-objek sehingga manusia dapat beraktivitas dengan baik dan lancar. Pengaturan akses cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan harus diperhatikan dengan baik agar mencukupi kebutuhan manusia di dalamnya. Banyaknya cahaya yang masuk harus diatur agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cahaya yang masuk dalam jumlah terlalu banyak akan membuat silau dan mudah merasakan panas. Sedangkan jumlah yang terlalu sedikit tidak dapat mencukupi keperluan dan sulit untuk beraktivitas di dalam ruangan.
Cahaya alami adalah hal utama untuk dapat menampilkan karya arsitektur, dalam hal ini adalah Maket Betterpad-Ray. Cahaya alami adalah cahaya yang sangat besar yang mampu menerangi dan menampilkan alam sekitar dan karya arsitektur dengan baik dan tepat. Inilah ketetapan dari Tuhan Yang Maha Esa yang membuat segalanya sempurna. Ketika ada bagian yang terkena cahaya, maka pasti ada bayangan. Kedua hal inilah yang mampu menunjukkan bentuk estetika karya asitektur secara nyata. Pola atau hiasan yang berbentuk dua dimensi pada bangunan hanya sekadar diterangi oleh cahaya alami tanpa memperlihatkan bentuk yang terlihat nyata. Sedangkan pola atau hiasan tiga dimensi mampu memperlihatkan bentuk yang nyata saat terkena cahaya alami, seperti tiang, ukiran pagar, gapura, air mancur, dan sebagainya. Sudut datang cahaya alami yang berubah-ubah karena rotasi bumi dapat digunakan untuk membuat jam matahari dengan berbagai desain dan teknik yang pernah ada dalam peradaban dunia. Insya Allah, sebagian besar pola-pola hiasan tiga dimensi pada Maket Betterpad-Ray akan menggunakan pola-pola khas Indonesia, karena memiliki nilai estetika yang tinggi, biasanya menampilkan keindahan alam, dan memiliki pola lengkungan dan keluwesan yang indah.
Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.

Referensi:
§  Manurung, Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI.
(https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts