Wednesday, June 19, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Cahaya Alami Mengakomodasi Kegiatan



Mewadahi kegiatan adalah salah satu peran arsitektur yang dapat dirasakan dalam kehidupan. Hal ini pula yang membedakan arsitektur dengan sebuah karya seni. Karya seni cenderung menonjolkan unsur estetika daripada fungsinya. Sedangkan arsitektur bermula dari kebutuhan tempat tinggal manusia, dalam hal ini adalah bangunan buatan manusia yang merupakan kebutuhan primer selain pangan dan sandang. Bangunan memiliki bentuk sesuai dengan budaya setempat, dari yang awalnya sederhana kemudian kerumitan dan bentuk bangunan terus meningkat seiring berjalannya waktu hingga membentuk karya arsitektur yang memiliki berbagai fungsi serta nilai keindahan.
Sebuah rumah tinggal, misalnya, dirancang agar mampu mewadahi berbagai kegiatan pemilik atau penghuninya. Karena peran sebuah rumah tinggal dalam mengakomodasi kegiatan berlangsung selama dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu, maka sebuah rumah tinggal harus melayani berbagai kegiatan di dalamnya terus-menerus. Maka rumah tinggal harus bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan benar.
Kantor memiliki hal-hal yang berbeda dengan dengan rumah tinggal, misalnya dalam hal waktu penggunaan bahwa kantor memiliki durasi pelayanan kegiatan yang relatif lebih pendek. Demikian juga dengan organisasi yang ada serta berbagai sistem pendukungnya pun akan berbeda. Secara umum, sebuah kantor berfungsi selama delapan sampai sepuluh jam dalam sehari, serta beroperasi selama lima atau enam hari dalam seminggu. Perbedaan durasi dalam berlangsungnya aktivitas tersebut akan menciptakan perbedaan dalam hal desain antara kantor dengan rumah tinggal.
Dalam pembahasan mengenasi durasi waktu dalam mewadahi kegiatan secara umum, sebuah tempat ibadah seperti masjid, dapat menjadi contoh lain. Secara garis besar, sebuah masjid melayani kegiatan ibadah minimal untuk lima kali sholat wajib dalam sehari, termasuk sholat Jum’at. Tentu saja masih ada kegiatan lain yang bisa dilakukan di masjid. Tentunya hal ini juga berpengaruh pada desain dan sistem di dalamnya, sebagaimana halnya dengan rumah tinggal dan kantor.
Bangunan-bangunan lainnya juga memiliki peran dalam mengakomodasi kegiatan. Setiap bangunan memiliki fungsi tertentu dan kebutuhan desain akan berorientasi pada fungsi agar setiap kegiatan yang diwadahinya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Bangunan membutuhkan bantuan cahaya dalam menunjang kegiatan di dalamnya. Cahaya dapat membuat berbagai kegiatan berjalan dengan baik. Tanpa cahaya, yang terjadi adalah hilangnya kemampuan untuk mengakses informasi visual. Hal ini juga berarti bahwa manusia tidak memiliki informasi tentang ruang tepatnya tempat mereka berada, baik elemen pembentuk ruang, luas atau dimensi ruang, volume ruang, serta berbagai elemen yang ada di dalam ruang. Tanpa informasi-informasi tersebut, manusia tidak dapat melakukan kegiatan dengan baik, bahkan beberapa aktivitas tidak dapat dilakukan sama sekali.
Seseorang dapat membayangkan jika memasuki sebuah kantor yang di dalamnya gelap tanpa ada penerangan. Seseorang dapat menyimpulkan bahwa sulit atau bahkan tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan di tempat tersebut. Atau ketika pada malam hari sedang duduk santai dan bercengkerama dengan keluarga di ruang keluarga, kemudian terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba, maka tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan sebelum memperoleh sumber penerangan yang lain, misalnya lilin atau senter. Hal ini menunjukkan pengaruh besar dari cahaya pada kegiatan atau fungsi sebuah ruang.
Insya Allah jika terwujud, kompleks bangunan dari desain Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) dapat mewadahi berbagai kegiatan positif yang bermanfaat dengan adanya pemanfaatan cahaya alami dengan baik. Jika dilihat, maka dapat disimpulkan bahwa desain tersebut memiliki berbagai bangunan untuk mewadahi tiap-tiap kegiatan sesuai dengan fungsinya. Cahaya alami (matahari) memang berperan besar dalam menerangi bumi sehingga kehidupan terus berjalan dan manusia bisa melakukan berbagai aktivitas dengan aman dan nyaman. Maka sumber cahaya yang sangat besar ini harus dimanfaatkan dengan baik pada bangunan-bangunan, begitu juga dengan desain Maket Betterpad-Ray.
Jika diperhatikan dalam hal ukuran dan jumlah bangunan, maka terlalu berlebihan jika desain Betterpad-Ray ditujukan sebagai tempat tinggal pribadi, kecuali untuk istana ataupun rumah milik hartawan yang sangat kaya raya. Namun dari sisi durasi penggunaannya, mungkin saja bangunan ini melayani aktivitas hingga dua puluh empat jam, terutama jika melihat pendapa yang bernama Pendapa Peradaban (paviliun) yang merupakan aula seperti aula-aula lain yang bisa digunakan hingga malam hari. Terlebih misalnya jika ada pementasan wayang kulit Jawa yang biasa dilakukan dari malam hari hingga hampir Subuh. Mungkin juga bahwa desain Betterpad-Ray digunakan sebagai tempat menginap untuk dua puluh empat jam. Tapi pembahasan tersebut tentunya masih jauh dari waktu penulisan artikel ini, semuanya bisa mungkin terjadi. Yang penting, untuk bangunan dengan aktivitas dua puluh jam membutuhkan pengaturan cahaya alami yang baik saat siang hari dan pemasangan lampu yang cukup pada malam hari.
Desain maket Betterpad-Ray juga mungkin digunakan sebagai kantor. Adanya Bangunan Utama Betterpad-Ray di belakang pendapa memang dapat memberikan kesan bahwa bangunan tersebut adalah tempat berbagai aktivitas utama dilakukan. Adanya jendela-jendela yang banyak menunjukkan bahwa desain Bangunan Utama memiliki akses pencahayaan alami yang baik agar aktivitas di dalamnya bisa dilakukan dengan baik. Umumnya kantor-kantor memang memiliki akses cahaya alami yang baik, karena biasanya terdiri dari banyak ruang yang membutuhkan akses ke luar berupa jendela agar bisa mengetahui keadaan di luar dan mudah keluar jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Untuk urusan keamanan memang sudah ada petugas keamanan, karena banyaknya jumlah jendela juga membuat hal-hal buruk mudah masuk ke dalam kantor.
 Umumnya masjid-masjid telah memiliki akses pencahayaan alami yang baik dengan adanya banyak jendela kaca, bahkan ada ruang yang benar-benar terbuka tanpa jendela penutup dan dinding, hanya ada pilar-pilar penyangga atap. Begitu juga dengan desain Masjid Syahadat yang tampilan yang banyak terdapat jendela. Dengan adanya banyaknya jendela, cahaya alami mudah masuk ke dalam masjid sebagai penerangan. Terlebih masjid adalah bangunan dengan ruangan tunggal sebagai tempat ibadah yang umumnya berukuran luas, maksudnya tidak ada pembagian ruangan di dalamnya sehingga cahaya alami benar-benar efektif dalam menerangi seluruh bagian ruangan masjid.
Dalam hal pencahayaan, jangan sampai ada ruangan yang kurang penerangan atau gelap di dalam bangunan, termasuk dalam desain maket Betterpad-Ray. Selain tidak bisa melihat berbagai objek dengan baik, ruangan yang gelap juga memiliki dampak negatif dan bisa membahayakan. Yang menjadi masalah di ruangan gelap adalah bahwa jika terdapat benda-benda atau binatang yang berbahaya sedangkan mata tak bisa melihat. Maka akibatnya bisa fatal bagi orang-orang di dalamnya. Ruangan yang gelap juga cenderung mudah kotor dan sulit untuk dibersihkan karena sulitnya dalam melihat saat pembersihan. Karena itu, cahaya adalah hal yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karena itu cahaya adalah simbol untuk hal-hal yang positif.

Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.

Referensi:
·         Manurung, Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts