MAKET BETTERPAD-RAY - Membuat Daftar Analisis Satuan Pekerjaan untuk Masjid

Daftar analisis pekerjaan memiliki manfaat untuk menghitung jumlah biaya dari masing-masing komponen pekerjaan. Setelah memperoleh harga masing-masing komponen pekerjaan melalui analisis, maka harga tersebut akan dimasukkan sebagai harga satuan pekerjaan pada rencana anggaran biaya. Rencana anggaran biaya ini merinci komponen-komponen pekerjaan yang ada dalam suatu proyek pembangunan. Sebelum membuat analisis, daftar harga bahan bangunan dan upah pekerja harus disusun terlebih dahulu.

Insya Allah jika dapat diwujudkan, pembangunan dari desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) akan menggunakan analisis dengan membuat daftarnya, terutama dalam hal ini adalah Masjid Syahadat. Analisis ketika hendak membuat bangunan sangat penting dilakukan agar prosesnya dapat berjalan sesuai harapan. Analisis membuat lebih mudah membayangkan apa yang akan dikerjakan serta cara pelaksanaannya. Ketika sedang melakukan perencanaan pembangunan, semua yang dibutuhkan harus dicatat dengan baik agara nantinya pada saat menyediakan semua kebutuhan maka tidak ada yang tertinggal. Jika semua persiapan dan persediaaan sudah lengkap, maka pembangunan dapat berjalan lancar. Jika ada barang yang lupa dicatat, maka pembangunan akan tersendat dan akan menghabiskan waktu untuk mencari hal yang dibutuhkan, sehingga tidak efisien. Insya Allah pembangunan Masjid Syahadat akan selalu memerhatikan daftar analisis yang telah dibuat. Pembuatan daftar analisis harus dilakukan dengan teliti, sungguh-sungguh, dan rapi agar nantinya mudah dibaca saat proses pembangunan. Dalam membuat daftar analisis, diperlukan wawasan yang luas dan paham dalam hal bangunan dan arsitektur. Untuk pembangunan bangunan yang berukuran besar, tentunya harus dengan para ahli. Setiap kebutuhan untuk pembangunan tentu memiliki harga untuk memperolehnya. Pengetahuan tentang harga ini sangat penting agar rencana anggaran biaya dapat dibuat dan dilaksanakan dengan baik. Penjelasan tentang harga dari masing-masing komponen harus sesuai dengan fakta, jangan sampai dimanipulasi untuk kejahatan tertentu, misalnya korupsi. Harga komponen yang dicari dapat sesuai dana yang ada atau sebaliknya dengan mencari barang dengan harga tertentu yang dirasa sesuai dengan kebutuhan dan kualitasnya maka dapat disiapkan dana yang diperlukan untuk pembangunan.

Berikut ini adalah contoh daftar bahan bangunan dan upah pekerja serta analisisnya, meskipun tidak lengkap dan hanya sekadar permisalan saja.

Tabel Daftar Harga Bahan Bangunan

Nomor	Jenis Bahan Bangunan	Satuan	Harga Bahan
1	Pasir urug	m3
2	Pasir beton	m3
3	Tanah urug	m3
4	Split (batu pecah)	m3
5	Bata merah	buah
6	Semen portland (50 kg/sak)	sak
7	Cat tembok	kg
8	Rol cat tembok	buah
9	Kuas 3 inchi	buah
10	Tinner	liter
11	Amplas	lembar
12	Cat transparan	kg
13	Cat kayu dan besi	Kg
14	Kayu papan	m2
15	Kayu balok	m3
16	Paku 8-12 cm	Kg
17	Kaca polos	m2
18	Keramik lantai 40 x 40 cm	Buah
19	Kloset	Buah
20	Genteng	Buah
21	Nok genteng	Buah
22	Seng	m
23	Lem kayu	Kg
24	Engsel pintu	Buah
25	Engsel jendela	Buah
26	Kunci pintu	Buah
27	Grendel	Buah
28	Tripleks 4 mm	lembar
29	Bak mandi	Buah
30	Keran air	Buah
31	Pipa PVC	m
32	Lampu	Buah

Setiap bahan-bahan untuk membuat bangunan tentunya memiliki karakteristik masing-masing. Ada yang merupakan benda padat dan cair, benda utuh dan benda butiran, serta benda yang masih merupakan bahan “mentah” atau yang sudah menjadi suatu barang yang memiliki fungsi langsung. Semuanya ini harus dimasukkan ke dalam daftar harga material yang dibutuhkan. Begitu pula untuk pembangunan Masjid Syahadat di Betterpad-Ray. Daftar material yang akan digunakan harus dicatat dalam daftar harga agar mengetahui bagaimana cara membeli bahan-bahan tersebut berdasarkan satuannya. Bahan-bahan butiran seperti pasir dan tanah biasanya dibeli dengan ukuran volume, dapat dengan satuan m³ atau satuan lainnya berdasarkan daerah pembelian. Namun bahan-bahan butiran seperti semen biasanya sudah diproduksi dalam kemasan yang disebut sak, sehingga satuan yang digunakan adalah sak atau massa semen tiap sak, misalnya satu sak semen memiliki massa 50 kg. Benda-benda yang panjang atau disambung biasanya diperoleh dengan ukuran meter, seperti pipa dan kabel. Benda-benda cair seperti cat dan tinner dijual dalam bentuk kemasan (biasanya ember atau kaleng) dengan satuan kilogram (untuk cat) dan liter (untuk tinner). Jadi ketika hendak membeli cat atau tinner, maka biasanya disebutkan massa (untuk cat) atau volumenya (tinner) yang ukurannya bisa bermacam-macam untuk satu produk dan cara pemilihannya tergantung kebutuhan. Sedangkan benda-benda yang wujudnya padat dan utuh atau sudah memiliki fungsi yang jelas, maka digunakan satuan buah. Contohnya adalah keran, genteng, bata, dan lampu. Benda-benda yang memiliki permukaan luas dan tipis serta dapat dipotong-potong, biasanya dijual dengan satuan m², misalnya kaca.

Tabel Daftar Harga Upah Pekerja

Nomor	Jenis Pekerja	Satuan	Nilai Upah
1	Pekerja	1 orang/hari/ 8 jam
2	Tukang batu	1 orang/hari/ 8 jam
3	Tukang kayu	1 orang/hari/ 8 jam
4	Tukang besi	1 orang/hari/ 8 jam
5	Tukang cat	1 orang/hari/ 8 jam
6	Tukang ledeng	1 orang/hari/ 8 jam
7	Tukang listrik	1 orang/hari/ 8 jam

Ada istilah bahwa untuk membayar upah pekerja sebelum keringatnya kering. Maka pemberian upahnya dapat dilakukan setiap hari secara langsung setelah selesai pekerjaan atau bisa juga sesuai kesepakatan yang berlaku, bisa per minggu atau per bulan. Dalam pembangunan, tentu saja para pekerja tidak hanya menerima upah, namun juga menerima makanan dan minuman saat bekerja untuk mengisi energi. Makanan dan minuman yang diberikan harus lengkap dan bergizi agar para pekerja dapat bekerja dengan lebih semangat. Penentuan upah pekerja bagi semua pekerja disesuaikan dengan tingkat kesulitannya, atau juga tingkat tanggung jawabnya bagi para ahli atau orang-orang yang bukan pekerja kasar. Insya Allah jika terwujud, upah atau gaji bagi para pekerja dan ahli dalam pembangunan Masjid Syahadat tentunya dalam jumlah yang sepantasnya, terlebih bagi mereka yang telah berkeluarga. Jadwal dan lama waktu pekerjaan juga diatur agar pembangunan dapat berjalan lancar namun tidak membuat pekerja terlalu kelelahan. Pembangunan dapat dilakukan dari pagi hari hingga sore hari, yang jelas tidak sampai malam hari.

Contoh Tabel Daftar Harga Analisis Satuan Pekerjaan (Contohnya hanya untuk satu jenis pekerjaan saja)

Nomor	Uraian Pekerjaan	Koefisien	Satuan	Harga Satuan	Total harga
2	1 m2 – Pasangan Bata Merah 1 PC : 5 Pasir
	Bata merah	70,00	Buah
	PC (Semen)	0,19	Sak
	Pasir	0,048	m3
	Pekerja	0,32	Orang
	Tukang Batu	0,18	Orang
	Jumlah

Koefisien-koefisien untuk menghitung kebutuhan jumlah bahan bangunan di artikel ini sesuai buku referensi dari pengalaman sang penulis. Koefisien ini sangat berguna jika diterapkan dalam penghitungan sehari-hari. Koefisien adalah jumlah sesuatu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap satuan pekerjaan. Misalnya dari contoh di atas adalah jumlah yang dibutuhkan untuk menyelsaikan 1 meter persegi bidang yang dikerjakan. Memang hal yang masuk akal jika untuk satu meter persegi pasangan bata merah hanya butuh sekitar seperlima sak semen. Artinya, satu sak semen kira-kira dapat digunakan untuk 5 m² bidang pasangan bata merah. Bahan-bahan tersebut memang tidak harus habis untuk setiap pekerjaan. Mungkin ada pekerjaan yang memang hanya butuh sebagian semen dari satu sak semen dan sisanya dapat disimpan untuk digunakan pada pekerjaan lain. Namun memang terlihat aneh untuk koefisien pada pekerja dan tukang batu tiap meter persegi, karena tidak mungkin seseorang bisa dibagi karena orang itu pasti berjumlah satu, dua, dan bilangan bulat positif seterusnya. Maka dalam hal ini bisa diterjemahkan dengan arti lain. Misalnya tiap meter persegi bidang pasangan bata merah memiliki nilai koefisien sepertiga untuk pekerja. Maka artinya bisa dibalik, bahwa satu orang pekerja dapat menyelesaikan 3 m² pasangan bata merah dalam sekali kerja.

Demikian artikel dari saya ini. Semoga desain Masjid Syahadat yang merupakan bagian dari maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya) dapat memberikan inspirasi dan dapat diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.

Referensi:

·         Susanta, Gatut, dkk. Membangun Masjid & Mushola. 2007. Depok: Penebar Swadaya. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1048_Membangun%20Masjid%20dan%20Mushola#mode/2up)

(Hobi Arsitektur)