Friday, June 21, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Peran Cahaya Alami terhadap Rumah Tinggal

 

Rumah tinggal yang baik memiliki akses cahaya matahari sebagai kebutuhan penghuninya. Cahaya matahari tidak hanya berguna sebagai pemenuhan kebutuhan visual, tetapi lebih dari itu. Cahaya matahari sangat dibutuhkan untuk menciptakan ruangan yang sehat. Ruangan-ruangan dalam rumah harus memiliki udara bersih, bebas dari kuman dan bakteri, serta mampu mencukupi kebutuhan vitamin D bagi orang-orang di dalamnya. Hal tersebut membuat cahaya matahari memiliki peran sangat penting bagi rumah tinggal, sebuah tempat bagi hampir semua orang dalam beraktivitas setiap hari.
Pada dasarnya, sebuah rumah tinggal memiliki kebutuhan yang relatif sama antara satu dengan yang lain. Baik rumah yang sangat sederhana maupun rumah yang super mewah mengakomodasi aktivitas yang tidak jauh berbeda antara keduanya. Perbedaan yang ada lebih ke arah spesifikasi kegiatan, kebutuhan luas dan volume ruang, serta berbagai perabotan dan peralatan yang ada di dalamnya. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan biasa dilakukan oleh semua orang seperti makan, tidur, bersosialisasi, berkumpul, mandi, cuci, dan sebagainya, memerlukan ruang-ruang yang berperan dalam mengakomodasi seluruh kegiatan tersebut. Pembagian ruang dilakukan untuk mewadahi berbagai kegiatan tersebut, sehingga ada berbagai ruang seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, ruang makan, serta kamar mandi/toilet.
Ruang-ruang tersebut ditata berdasarkan kebutuhan akan kedekatan dan akses antara satu ruang dengan ruang lain. Beberapa ruang juga ditempatkan sesuai kebutuhan privasi. Seringkali terjadi perancangan dan pengaturan ruang-ruang agar sesuai kebutuhan dan keinginan yang lebih spesifik. Tidak jarang bahwa yang terjadi adalah pengabaian beberapa faktor penting dalam proses perencanaan, terutama faktor cahaya alami. Padahal cahaya alami adalah elemen penting dalam perancangan sebuah rumah. Misalnya jika mengambil contoh tentang bentuk jendela, seringkali lebih berorientasi pada selera dan mengabaikan arah datang dan sudut cahaya matahari karena tidak memerhatikan faktor kebutuhan yang seharusnya. Maka dibutuhkan pertimbangan yang menyeluruh dan benar dalam proses perancangan sebuah rumah, baik kebutuhan fungsional, estetika, faktor kesehatan, kenyamanan, keamanan, sampai pada pertimbangan dalam menghasilkan sebuah rumah yang hemat energi.
Faktor lokasi adalah hal yang berpengaruh dalam desain rumah tinggal yang berkaitan dengan optimasi cahaya matahari yang masuk. Dalam hal desain tentunya ada perbedaan untuk rumah di pemukiman padat di perkotaan dengan rumah di desa yang lingkungannya relatif longgar. Namun tidak berarti ada kendala besar untuk pemukiman padat yang membuat pemanfaatan cahaya matahari tidak bisa dioptimalkan, karena kebutuhan cahaya alami sangat penting bagi manusia.
Indonesia terletak di daerah beriklim tropis yang dilewati garis khatulistiwa sehingga mudah mengakses cahaya matahari dengan kondisi dan intensitas yang relatif sama setiap hari dari tahun ke tahun, berbeda dengan negara-negara yang memiliki empat musim yang hanya memperoleh cahaya matahari secara maksimal saat waktu-waktu tertentu. Namun ada banyak orang Indonesia yang tidak begitu peduli dengan keuntungan ini. Desain rumah di Indonesia seringkali tidak memiliki pertimbangan dalam memanfaatkan energi dan cahaya matahari secara maksimal. Adakalanya rumah tersebut menggunakan cahaya buatan meskipun saat siang hari. Sedangkan rumah-rumah tradisional nusantara mampu merespons dan memanfaatkan cahaya matahari, misalnya pada pendapa (paviliun) atau bentuk bangunan-bangunan lain yang memiliki sisi-sisi terbuka sebagai tempat berkumpul  dan desain rumah yang ramping.
Pengaturan arah dan tata denah rumah sangatlah penting. Contohnya ruang tidur harus berada di bagian sisi-sisi rumah agar dapat diberi jendela sebagai akses cahaya alami. Ruangan yang tidak terlalu membutuhkan cahaya matahari langsung seperti gudang / loteng dapat berada di sebelah dalam. Namun pasti ada kesulitan untuk lingkungan padat penduduk di perkotaan serta harga tanahnya yang tinggi, sehingga sulit mencari lokasi yang sesuai. Namun tetap dapat diusahakan agar cahaya matahari dapat masuk ke berbagai sisi rumah, baik depan, samping, maupun belakang. Jika hanya ada bagian depan yang cukup terbuka karena lingkungan pemukiman yang padat, maka dapat memasukkan cahaya matahari dari atas atau merancang bentuk rumah sehingga tetap dapat memasukkan cahaya matahari dari berbagai sisi.
Yang terpenting dalam desain rumah tinggal adalah tetap mempertimbangkan cahaya alami. Harus ada keputusan tepat tentang ruang-ruang mana saja yang membutuhkan cahaya matahari pagi dan langsung, dan ruang mana saja yang tidak terlalu membutuhkan cahaya matahari langsung. Pertimbangan ini juga tetap memerhatikan hubungan antar ruang dan akses yang mudah. Ruang tidur membutuhkan cahaya matahari agar kondisinya mudah dilihat dan tetap hangat saat siang hari. Dapur membutuhkan cahaya matahari karena makanan diolah di tempat ini. Kamar mandi / toilet tetap membutuhkan cahaya matahari agar kuman-kuman dan bakteri tidak berkembang biak secara pesat di dalamnya.
Insya Allah jika terwujud, dari desain Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) akan memanfaatkan cahaya alami dengan baik sesuai dengan rencana lokasinya yang berada di daerah iklim tropis Indonesia. Meskipun desain Betterpad-Ray terlalu besar dan berlebihan untuk ukuran rumah tinggal, kecuali milik orang-orang sangat kaya, namun tentu ada persamaan yang mendasar antara rumah tinggal dengan bangunan Betterpad-Ray, terutama mengenai ruang-ruang yang dibutuhkan manusia secara umum. Ruang-ruang yang dapat berada di setiap bangunan biasanya adalah kamar mandi / toilet, ruang tamu / ruang tunggu, dapur beserta ruang makan, dan kamar pribadi / ruang tidur. Kegiatan yang diwadahi juga relatif ada persamaan untuk setiap bangunan, misalnya kegiatan bersosialisasi, makan, beristirahat, kebutuhan di toilet, dan sebagainya, adalah hal-hal yang dapat dilakukan baik di rumah maupun bangunan kantor atau fasilitas umum. Maket Betterpad-Ray adalah kompleks bangunan yang memiliki tujuan utama dalam hal pendidikan, sosial dan budaya. Kompleks bangunan manapun seperti perkantoran dan museum biasanya memiliki berbagai ruangan yang bermacam-macam. Ruang-ruang tersebut membutuhkan akses cahaya alami yang baik agar memberikan kehangatan dan menjaga kesehatan orang-orang di dalamnya.
Dalam rancangan kompleks bangunan Betterpad-Ray, Insya Allah akan memerhatikan bentuk dan penataan akses cahaya alami dengan tetap memerhatikan estetika. Ruang-ruangnya dapat ditata dengan memerhatikan aspek kedekatan dan hubungan antar ruang kemudian mempertimbangkan bagaimana letak dan sistem akses pencahayaan alami yang dapat diterapkan. Jika dilihat, Maket Betterpad-Ray memiliki desain Bangunan Utama Betterpad-Ray yang dapat dianggap memiliki banyak ruangan dan dapat dianggap sebagai kantor. Karena ukuran bangunan yang luas, pertimbangan tentang akses cahaya alami sangat perlu dilakukan agar hemat energi. Dalam hal lokasi, Insya Alalh kompleks bangunan Betterpad-Ray dapat menempati lahan yang luas sesuai harapan dan tidak ada objek-objek sekitar yang secara signifikan menghalangi cahaya matahari dari pagi hingga sore. Ini adalah hal yang dirasa baik dan tepat dalam penataan ruang yang sehat dan aman dalam lingkungan.
Betterpad-Ray memiliki beberapa bangunan berupa ruangan tunggal yang dapat dilihat dengan jelas karena posisinya berada di bagian depan, yaitu Masjid Syahadat dan Pendapa Peradaban. Terlihat bahwa desain Masjid Syahadat memiliki banyak jendela yang memudahkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan, sebagaimana masjid-masjid pada umumnya yang memiliki banyak jendela atau akses cahaya alami yang baik. Pendapa Peradaban adalah desain karya arsitektur khas nusantara yang mampu memanfaatkan cahaya alami dengan baik. Dengan sifatnya sebagai ruang publik, maka tidak ada dinding penutup yang digunakan karena tidak adanya privasi sekaligus memudahkan cahaya matahari menerangi bagian dalam pendapa.
Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.

Referensi:
·         Manurung, Parmonangan. Pencahayaan Alami dalam Arsitektur. 2012. Yogyakarta: ANDI. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1713_Pencahayaan%20Alami%20dalam%20Arsitektur#mode/2up)

(Hobi Arsitektur)



No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts