Friday, June 14, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Masalah tentang Air Tanah



Permasalahan air tanah identik dengan permasalahan air permukaan yaitu mengenai kuantitas dan kualitas dan dampak lain seperti terjadinya penurunan permukaan tanah.
Tantangan utama yang dihadapi dalam pengelolaan air tanah di Indonesia adalah terbatasnya pasokan air dari sumber air permukaan, ketergantungan yang tinggi terhadap air tanah untuk penyediaan pasokan air, dan maraknya pengambilan sumber air ini karena tuntutan kebutuhan air yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun pelayanan umum di perkantoran, tempat perbelanjaan, pabrik atau industri, pertanian, pertambangan, dan di berbagai tempat lainnya (Danaryanto dkk., 2008a, diubah seperlunya).
Pelayanan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dilaksanakan oleh pemerintah  belum dapat menjangkau semua wilayah. Sedangkan wilayah yang masyarakatnya sudah terjangkau oleh PDAM, ternyata belum semua kebutuhan air bersihnya terpenuhi 100 % sehingga mereka cenderung mencari cadangan sumber air bersih lain. Bahkan sebagian masyarakat tidak mau berlangganan PDAM karena harus membayar biaya pemakaian setiap bulannya, dan lebih memilih memakai sumber air tanah yang lebih murah.
Sedangkan di wilayah yang belum dilayani PDAM sama sekali, masyarakatnya harus mencari sumber air bersih dengan upaya sendiri dan mereka mendapatkan air bersih dari air tanah sebagai pilihan pertama dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih. Hal ini mengakibatkan semakin banyak terjadi pengambilan air tanah oleh masyarakat sehingga terjadi penurunan muka air tanah (Danaryanto dkk., 2008a, diubah seperlunya).
Dari sumber-sumber berita dari televisi atau internet yang terpercaya, sudah dapat diketahui bahwa pengambilan air tanah di kota-kota besar dan pusat-pusat industri di Indonesia sudah begitu intensif. Ada banyak industri atau hotel yang memiliki banyak sumur produksi, bahkan ada suatu perusahaan dengan lebih dari 20 sumur dengan pengambilan air tanah lebih dari 8.000 m3 per hari. Maka terjadi penurunan kuantitas dan kualitas serta lingkungan air tanah di pusat-pusat pengambilan air tanah (Danaryanto et al., 2005, diubah seperlunya). Hal ini menimbulkan konflik antara pihak industri dan masyarakat, karena dampak negatif pengambilan air tanah secara intensif oleh industri berupa  penurunan muka air tanah. Akibatnya sumur warga menjadi kering dan tercemar, meskipun sebenarnya ada kewajiban bagi setiap industri pengambil air tanah untuk memberikan 10 % dari air tanah yang dipompa kepada masyarakat sekitar. Namun hal tersebut umunya tidak dilakukan.
Selain itu hal yang cukup mengkhawatirkan adalah berubahnya daerah resapan air tanah yang berubah menjadi daerah pemukiman, industri, dan lain-lain. Di sisi lain karena peningkatan penduduk maka kebutuhan air semakin meningkat. Maka dapat dikatakan bahwa permasalahan air tanah akan menjadi bertambah parah karena ketersediaan air berkurang dan sekaligus kebutuhan air meningkat.
Insya Allah jika terwujud, Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) akan dibangun dengan memerhatikan permasalahan air tanah. Hal tersebut untuk menjaga kualitas dan kuantitas air tanah serta mencegah berbagai dampak negatif dari pengambilan air tanah secara tidak tepat dan berlebihan, misalnya penurunan tanah. Maket Betterpad-Ray adalah desain kompleks bangunan untuk tujuan pendidikan dan sosial budaya, maka diharapkan bahwa desain dan kehadirannya tidak akan merusak lingkungan jika sudah dibangun. Untuk kebutuhan air, biasanya bangunan-bangunan besar memang memilih untuk membuat sumur sendiri daripada melalui PDAM, karena tentunya untuk kebutuhan besar maka lebih mudah jika mengambil air tanah sendiri dan ini sudah merupakan hal biasa. Pada dasarnya, juga tidak umum dan hal yang sulit bila memenuhi kebutuhan air dengan mengambil air secara langsung dari air permukaan, seperti sungai, danau, atau telaga. Untuk daerah yang persediaan airnya cukup, mengambil air dari air permukaan adalah hal yang merepotkan. Namun ada juga negara  yang memanfaatkan air permukaan secara langsung untuk kebutuhan air, bahkan menggunakan air laut. Arab Saudi adalah negara dengan keadaan geografis berupa gurun dan sulit untuk memperoleh air tanah, kecuali ada sumur seperti sumur Zam-Zam di kota Mekkah. Maka Arab Saudi mengolah air laut yang rasanya asin agar dapat layak diminum, tentunya airnya sudah tidak asin lagi.
Hal yang menjadi masalah dalam pengambilan air tanah adalah jika kumpulan tanah di dalam ikut tersedot bersama air tanah yang keluar saat dipompa. Tanah yang ikut terambil secara terus-menerus akan mengurangi tanah di bawah permukaan sehingga jika tidak ada yang menyangga permukaan tanah dan ruang kosong bawah tanah semakin besar, maka terjadi penurunan tanah atau amblas. Hal ini tentu tidak diharapkan oleh berbagai pihak termasuk jika Maket Betterpad-Ray bisa dibangun. Jika terjadi penurunan tanah, maka bangunan akan mengalami kerusakan dan tentu sangat sulit untuk diperbaiki karena hampir mustahil bisa menaikkan permukaan tanah lagi. Belum lagi dampak negatifnya terhadap ruang yang lingkup yang lebih luas, terutama lingkungan masyarakat. Rumah-rumah penduduk bisa rusak dan fasilitas umum seperti jalan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Maka hal ini harus dicegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang parah lagi.
Mengingat jumlah air tanah yang disedot sangat banyak untuk bangunan-bangunan besar, maka harus menggunakan proses pengambilan air tanah yang tepat dan tidak merusak lingkungan dengan adanya peran para ahli. Yang terpenting adalah mengurangi jumlah tanah yang ikut tersedot bersama air tanah secara signifikan dengan membuat sumur-sumur yang memiliki struktur yang tepat. Desain Betterpad-Ray akan menggunakan air tanah untuk tujuan positif dan edukasi, sehingga tidak akan digunakan untuk hal bersenang-senang yang tentunya boros. Selain itu, pembuatan bangunan harus memberikan tempat resapan air agar jumlah air tanah yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan dengan baik. Jika tidak ada tempat resapan air, maka air tidak dapat masuk ke dalam tanah dan dapat menyebabkan banjir.
Selain dalam praktiknya, Maket Betterpad-Ray dapat digunakan sebagai tempat untuk mengadakan diskusi atau seminar mengenai permasalahan air tanah. Hal ini dapat dilaksanakan di Pendapa Peradaban atau Bangunan Utama. Permasalaahan air tanah perlu dibahas oleh berbagai pihak karena di zaman sekarang sudah terdapat berbagai permasalahan air tanah yang menimbulkan dampak negatif yang merugikan. Hal tersebut harus segera dicari solusinya termasuk cara-cara pencegahannya dengan mengolah air tanah secara tepat. Tentunya para ahli memiliki kemampuan dan pemikiran-pemikiran yang berguna, terutama bagi masyarakat umum. Karena itu, Betterpad-Ray menyediakan tempat agar para ahli dapat berbicara mengenai permasalahan air tanah dan semoga dapat diaplikasikan dengan baik dan benar dengan peran dari berbagai pihak yang terkait. Betterpad-Ray juga akan membuat perpustakaan dengan berbagai tema buku, dalam hal ini  adalah kelestarian air. Sudah seharusnya agar seluruh instansi, organisasi, atau perusahaan agar membuat perpustakaan dengan bacaan-bacaan yang positif agar dapat dibaca dan menambah wawasan.

Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini.

Referensi:
·       Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief. Tata Ruang Air. 2010. Yogyakarta: ANDI. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1822_Tata%20Ruang%20Air#mode/2up)



(Hobi Arsitektur)





No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts