Tuesday, June 11, 2019

MAKET BETTERPAD-RAY - Konflik dan Faktor dari Kondisi Air yang Kritis



Kondisi air yang kritis terjadi karena eksploitasi alam yang berlebihan, perubahan tata guna lahan yang tidak terkendali, dan menurunnya daya dukung lingkungan. Contoh kritisnya pengelolaan sumber daya air adalah mudah banjir, ketersediaan air yang tidak sebanding dengan banyaknya jumlah penduduk (di kota-kota besar), serta hilangnya lahan hijau dan daerah resapan air. Intinya, kondisi air yang kritis dapat menimbulkan berbagai macam konflik. Konflik utama yang terjadi adalah saat ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan. Perebutan air akan menjadi pemicu konflik antara berbagai pihak karena di waktu dan lokasi yang sama akan berusaha memenuhi kebutuhan air dengan ketersediaan yang jauh lebih kecil. Hal ini sudah diberitakan di televisi maupun media internet. Misalnya di suatu pantai tempat wisata, ada hotel-hotel baru yang memanfaatkan sumber air lokal dan ada air dalam jumlah banyak yang digunakan untuk kolam renang hotel.  Sedangkan penduduk di sekitar tempat wisata tersebut yang tadinya memiliki sumber air sendiri harus berebut dengan hotel-hotel, sehingga para penduduknya hanya memperoleh sedikit air saja dan merasa kesulitan.
Konflik lainnya adalah konflik yang berkaitan dengan kelebihan air akibat tata guna lahan. Misalnya suatu lahan hutan dianggap oleh pengembang merupakan daerah yang sesuai untuk dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonominya. Lahan hutan akhirnya diubah menjadi lahan industri. Secara ekonomi lahan tersebut memang berkembang dan menjadi pusat pemikat aktivitas lainnya dan ada dampak yang memiliki efek bagi berbagai pihak, misalnya peningkatan harga jual tanah yang berlipat di sekitarnya, sistem infrastruktur yang lebih layak, dan munculnya pemukiman baru. Ini berarti ada perubahan tata guna lahan yang signifikan (Kodoatie, 2008c. Sesuai referensi, diubah seperlunya). Hal tersebut menimbulkan terjadinya konflik kepentingan. Secara ekonomi berubahnya tata guna lahan cukup menarik. Namun biasanya, peningkatan ekonomi akibat perubahan lahan ini dengan tidak memerhatikan kajian lingkungan atau sosial yang seimbang. Maka sudah dapat dipastikan bahwa terjadi peningkatan aliran permukaan sekaligus berkurangnya daya tampung air karena hilangnya resapan air. Dampak yang terjadi adalah peningkatan banjir di wilayah hilirnya.
Karena itu, pemerintah seharusnya membuat peraturan dan persyaratan yang tepat tentang perubahan tata guna lahan. Mungkin peraturannya sudah ada, namun aplikasinya bisa menyimpang atau belum dilaksanakan, sehingga perlu peningkatan penegakan hukum secara terus-menerus.
Maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya “Tembok Mural”) adalah desain kompleks bangunan yang tidak digunakan untuk kepentingan pribadi terutama secara ekonomi, tetapi digunakan untuk kepentingan umum yang bermanfaat, baik dalam bidang pendidikan maupun sosial budaya. Jadi poin utama dari tujuan desain Maket Betterpad-Ray adalah sebagai tempat yang mampu membangun karakter manusia agar lebih baik, peduli terhadap lingkungan, selalu berpikir rasional, dan suka menambah wawasan demi tujuan positif. Karena Maket Betterpad-Ray memiliki tujuan positif, maka proses pembangunannya pun dengan cara positif. Insya Allah jika terwujud, pembangunan Betterpad-Ray “Tembok Mural” akan berada di tempat yang strategis, tidak merusak lingkungan, dan memerhatikan kebutuhan masyarakat. Maka perlu dilakukan kajian dan perencanaan yang baik agar pembangunan Betterpad-Ray tidak merusak lingkungan, dalam kasus ini adalah air. Pembangunan Betterpad-Ray akan melalui prosedur yang benar dan legal dari pemerintah dan diharapkan berbagai pihak dapat menyambut dengan baik dan ikut membantu semampunya, terutama agar pembangunan tidak merusak tata ruang air. Tentu diharapkan bahwa bukan desain maket ini saja, namun juga semua rencana pembangunan lain juga harus memerhatikan tata ruang air agar tidak terjadi krisis air.
Dunia sudah merasakan bahwa krisis air telah terjadi, terus terjadi, dan cenderung terus meningkat. Ada berbagai faktor yang membuat krisis air telah terjadi di banyak tempat. Dari banyak faktor tersebut, Biswas (1997, di sini diubah seperlunya) menyebutkan bahwa setidaknya ada 5 faktor utama, yaitu:
§  Ada fakta yang tidak menguntungkan bahwa jumlah air bersih (tawar) yang ada (tersedia) di semua negara yang berbasis jangka panjang hampir konstan untuk semua maksud. Karena pertimbangan teknis dan ekonomi, maka hanya sebagian tertentu dari total air yang ada yang dapat digunakan untuk setiap waktu tertentu. Jumlah ketersediaan air berbanding terbalik dengan peningkatan populasi.
Penjelasannya adalah bahwa  jumlah manusia di muka bumi ini semakin meningkat. Namun jumlah ketersediaan air (tawar) tidak mungkin meningkat dan pada dasarnya tidak bisa dimanfaatkan seluruhnya. Misalnya pada air sungai yang terus mengalir hanya sebagian saja yang dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, sedangkan sisanya terus mengalir ke laut. Namun sebenarnya sudah ada cara dengan membendung aliran sungai, meskipun tidak mungkin membendung seluruhnya karena tetap ada air yang terus mengalir dan adanya halangan secara bentuk geografis sungai. Untuk daerah yang mengalami kekeringan, air adalah hal yang sulit dicari karena mungkin sudah mengalir ke laut ataupun hujan tidak turun dalam waktu yang lama. Yang parah lagi, karena kerusakan alam, saat musim hujan tiba maka terjadi banjir besar yang merusak dan tentunya airnya tidak bisa dimanfaatkan karena keruh dan mengotori sumur penduduk.

§  Air adalah kebutuhan dasar untuk semua kegiatan manusia, mulai dari air minum, pertanian, energi, industri, hingga pada pemanfaatan tak langsung.
Penjelasannya adalah tanpa air, tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Karena itu sumber-sumber air harus dijaga dengan baik dan dimanfaatkan seperlunya saja dengan baik.

§  Hingga kini, semua sumber air yang mudah dieksploitasi terus berkembang dan karena perubahan tata guna lahan, maka banyak sumber air yang hilang. Akibatnya dalam rangka memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat di masa mendatang, pencarian sumber air baru dan eksploitasinya akan lebih mahal daripada sebelumnya.
Penjelasannya adalah bahwa pada dasarnya perubahan tata guna lahan tidak digunakan untuk kebutuhan dasar, melainkan cenderung ke kebutuhan tersier yang biasanya tidak berguna. Misalnya pembangunan hotel-hotel di tempat wisata sesungguhnya tidak akan memberikan dampak hakiki terhadap daerah sekitar. Yang merasakan kesenangan atau keuntungan hanyalah para wisatawan dari luar dan para pebisnis. Jika dipikir-pikir, meskipun wisatawan dari luar ingin berekreasi di suatu daerah, seharusnya mereka sudah senang dengan melihat pemandangannya dan berinteraksi serta mempelajari kegiatan penduduk sekitar yang merupakan kearifan lokal. Sebenarnya para wisatawan juga tidak butuh fasilitas “mewah”. Hal tersebut hanyalah untuk kepentingan pribadi dari para pebisnis yang berusaha untuk mencari peluang bisnis tanpa memerhatikan lingkungan.

§  Peningkatan aktivitas manusia akan menambah limbah buangan di lingkungan alam. Kontaminasi akan meningkat baik di air permukaan maupun air tanah.
Penjelasannya adalah bahwa di zaman modern sekarang, berbagai kegiatan industri modern beserta produk industri yang digunakan konsumen adalah hal yang sudah lumrah. Ada saja kebiasaan atau perilaku buruk dari manusia yang membuang sampah atau limbah seenaknya ke sungai karena sifat tidak peduli dan tidak pernah berpikir panjang. Banyak orang-orang menganggap bahwa sungai adalah “tempat sampah yang mudah ditemukan” karena airnya yang mengalir dan bentuknya yang memanjang serta dalam. Padahal apa yang terbawa dalam aliran sungai memiliki pengaruh besar bagi kehidupan dalam setiap detiknya. Jika airnya bersih, tentunya bermanfaat. Namun jika sudah tercemar dan terkena polusi, sedangkan sungai adalah urat nadi kehidupan, maka zat-zat pengganggu dan kotor tersebut membahayakan manusia. Benda-benda atau limbah yang menumpuk karena sulit terurai akan menumpuk dan membuat sungai semakin sempit dan kehilangan ruang, sehingga terjadilah banjir. Maka perlu ada upaya untuk menjaga kebersihan sungai, yang paling sederhana adalah membuang sampah pada tempatnya. Lalu tidak membuang limbah rumah tangga atau dari industri ke sungai, atau setidaknya limbah industri diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari sungai. Maket Betterpad-Ray juga didesain agar di setiap titiknya terdapat tempat sampah yang nantinya akan dikelola dengan baik dan ramah lingkungan.

§  Selama beberapa puluh tahun terakhir beragam dampak sosial dan lingkungan di berbagai tingkatan terus meningkat. Pentingnya pengembangan sumber daya air yang berwawasan lingkungan bukan lagi hanya sebagai bahan diskusi atau wacana saja, namun sudah merupakan hal sangat penting dalam strategi pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Ada niat bahwa Maket Betterpad-Ray didesain agar dapat digunakan sebagai tempat untuk membahas masalah krisis air, bisa di Pendapa Peradaban, Bangunan Utama Betterpad-Ray, bahkan Masjid Syahadat dengan tambahan nilai-nilai agama. Namun meskipun ada berbagai diskusi tentang krisis air, rasanya tidak akan ada manfaatnya jika Betterpad-Ray hanya sekedar memberikan tempat berbicara tanpa ada tindakan. Sebenarnya ada ide untuk membuat lomba terutama bagi para pelajar tentang lingkungan, dalam hal ini adalah air dengan Betterpad-Ray sebagai tempat lomba. Lalu para juara dapat memberikan pendapatnya atau bahkan ikut langsung dalam memecahkan permasalahan air. Dan pemerintah harus mendengar pendapat mereka dan memerhatikan masalah air secara serius dan melakukan tindakan nyata, tentunya dari berbagai pihak. Ini hanyalah salah satu cara agar krisis air bisa diminimalisasi. Intinya, harus ditanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian air.
Masjid Syahadat

Pendapa Peradaban

Bangunan Utama Betterpad-Ray

Demikianlah penjelasan dari artikel mengenai desain maket Betterpad-Ray (Benteng Terpadu Raya). Insya Allah bisa diwujudkan. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan terutama di artikel ini. 

Referensi:
·       Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief. Tata Ruang Air. 2010. Yogyakarta: ANDI. (https://archive.org/stream/BukuArsitektur/1822_Tata%20Ruang%20Air#mode/2up)

(Hobi Arsitektur)


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate"...

Popular posts