Kejadian saat Zulaikha merayu Yusuf untuk berbuat maksiat adalah hal yang
memalukan dan merupakan aib. Peristiwa itu dirahasiakan sebisa mungkin agar
tidak diketahui orang lain. Namun lama-lama berita memalukan itu tersebar juga
ke orang-orang di kota. Para wanita mempergunjingkan Zulaikha. Mereka mencela
Zulaikha karena melakukan sesuatu yang tidak pantas.
Surat Yusuf ayat 30:
۞وَقَالَ نِسۡوَةٞ فِي ٱلۡمَدِينَةِ ٱمۡرَأَتُ ٱلۡعَزِيزِ
تُرَٰوِدُ فَتَىٰهَا عَن نَّفۡسِهِۦۖ قَدۡ شَغَفَهَا حُبًّاۖ إِنَّا لَنَرَىٰهَا
فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ٣٠
30. Dan wanita-wanita di kota berkata:
"Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya),
sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya
kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata".
Mendengar dirinya dicela, Zulaikha merasa malu. Zulaikha tidak suka bila
dirinya dipergunjingkan. "Seenaknya saja mereka mengatakanku begitu. Mereka
belum tahu betapa tampannya Yusuf itu. Coba kalau mereka melihatnya langsung,
mereka pasti akan terpesona."
Pada suatu hari, Zulaikha mengundang wanita-wanita yang
mempergunjingkannya ke rumahnya. Para tamu wanita itu masuk ke dalam rumah
Zulaikha dan disambut dengan baik. Hidangan yang nikmat seperti buah-buahan telah
disajikan untuk mereka. Masing-masing tamu diberikan sebuah pisau untuk
memotong jamuan itu. Tamu-tamu itu merasa senang terhadap hidangan yang ada dan
mulai memotongnya. Di saat itulah Zulaikha memanggil Yusuf untuk menampakkan
dirinya di hadapan para tamu. Para tamu melihat penampilan Yusuf dan mereka pun
kagum dan terpesona kepada Yusuf yang tampan dan gagah. Mereka tercengang dan menjadi lupa diri. Mereka belum pernah melihat orang setampan
Yusuf. Para tamu wanita itu sampai tidak sadar bahwa mereka telah melukai
tangan mereka sendiri akibat pisau, darah bercucuran, sehingga mereka terkejut.
Surat Yusuf ayat 31:
فَلَمَّا
سَمِعَتۡ بِمَكۡرِهِنَّ أَرۡسَلَتۡ إِلَيۡهِنَّ وَأَعۡتَدَتۡ لَهُنَّ مُتَّكَٔٗا
وَءَاتَتۡ كُلَّ وَٰحِدَةٖ مِّنۡهُنَّ سِكِّينٗا وَقَالَتِ ٱخۡرُجۡ عَلَيۡهِنَّۖ
فَلَمَّا رَأَيۡنَهُۥٓ أَكۡبَرۡنَهُۥ وَقَطَّعۡنَ أَيۡدِيَهُنَّ وَقُلۡنَ حَٰشَ
لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٞ كَرِيمٞ ٣١
31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar
cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka
tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk
memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah
(nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu
melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari)
tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia.
Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".
Zulaikha telah senang dan puas dengan peristiwa itu. Zulaikha bisa membuktikan
ketampanan Yusuf dan membalas gunjingan para tamu wanita itu. Zulaikha juga mengatakan bahwa saat itu Yusuf
ternyata tidak mau menuruti perintahnya. Zulaikha tak akan menggoda Yusuf jika
saja Yusuf bukanlah lelaki tampan. Kemudian tamu-tamu itu dengan perasaan takjub pulang
ke rumah masing-masing. Yusuf merasa tidak nyaman dengan kejadian itu. Yusuf
berpikir bahwa lebih baik dirinya berada di penjara daripada mengalami hal-hal
yang tidak baik. Begitulah maksud Yusuf, dia ingin lebih dekat kepada Allah SWT
dan menghindarkan diri dari potensi kemaksiatan. Allah SWT mengabulkan do'a
Yusuf.
Surat Yusuf ayat 32-34:
قَالَتۡ
فَذَٰلِكُنَّ ٱلَّذِي لُمۡتُنَّنِي فِيهِۖ وَلَقَدۡ رَٰوَدتُّهُۥ عَن نَّفۡسِهِۦ
فَٱسۡتَعۡصَمَۖ وَلَئِن لَّمۡ يَفۡعَلۡ مَآ ءَامُرُهُۥ لَيُسۡجَنَنَّ
وَلَيَكُونٗا مِّنَ ٱلصَّٰغِرِينَ ٣٢
قَالَ رَبِّ ٱلسِّجۡنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدۡعُونَنِيٓ إِلَيۡهِۖ وَإِلَّا
تَصۡرِفۡ عَنِّي كَيۡدَهُنَّ أَصۡبُ إِلَيۡهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ ٣٣ فَٱسۡتَجَابَ لَهُۥ رَبُّهُۥ فَصَرَفَ
عَنۡهُ كَيۡدَهُنَّۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٣٤
32. Wanita itu berkata: "Itulah dia orang
yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah
menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan
sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya,
niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang
hina".
33. Yusuf
berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan
mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka,
tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku
termasuk orang-orang yang bodoh".
34. Maka
Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya
mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kabar tentang Zulaikha dan Yusuf masih diperbicarakan di kota. Para
wanita masih mempergunjingkannya. Qitfir
dan Zulaikha tidak ingin nama baik mereka menjadi buruk. Qitfir dan Zulaikha
ingin menutupi rasa malu mereka dengan memasukkan Yusuf ke dalam penjara hingga
beberapa waktu, meskipun sebenarnya adalah Yusuf yang benar dan Zulaikha yang
bersalah. Ini sudah merupakan kehendak Allah SWT.
Surat Yusuf ayat 35:
ثُمَّ
بَدَا لَهُم مِّنۢ بَعۡدِ مَا رَأَوُاْ ٱلۡأٓيَٰتِ لَيَسۡجُنُنَّهُۥ حَتَّىٰ
حِينٖ ٣٥
35. Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah
melihat tanda-tanda (kebenaran Yusuf) bahwa mereka harus memenjarakannya sampai
sesuatu waktu.
No comments:
Post a Comment