Nabi Ilyas adalah keturunan keempat Nabi Harun. Silsilah beliau adalah Ilyas bin Yasin bin Fanhash
bin Al-‘Izar bin Harun bin Imran. Nabi Ilyas diutus oleh
Allah SWT untuk berdakwah kepada kaumnya yang menyembah berhala yang bernama
Ba'al. Mereka adalah penduduk
kota Ba’labak, salah satu daerah bangsa Phunicia/Fenisia (sekarang masuk salah
satu kota yang ada di Libanon, sebelah barat kota Damaskus). Nabi Ilyas memperingatkan kaumnya agar meninggalkan penyembahan terhadap
berhala dan mengajak mereka agar hanya menyembah Allah SWT.
Surat Ash-Shaffaat ayat
123-132:
وَإِنَّ
إِلۡيَاسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ
قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤
أَتَدۡعُونَ بَعۡلٗا وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٢٥ ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٢٦ فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمۡ
لَمُحۡضَرُونَ ١٢٧ إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ
ٱلۡمُخۡلَصِينَ ١٢٨ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ
فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٢٩ سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ
إِلۡ يَاسِينَ إِنَّا ١٣٠ كَذَٰلِكَ
كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣١
إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
١٣٢
123. Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk
salah seorang rasul-rasul.
124. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya:
"Mengapa kamu tidak bertakwa?
125. Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu
tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
126. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu
yang terdahulu?"
127. Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka
akan diseret (ke neraka),
128. kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan
(dari dosa).
129. Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang
baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
130. (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas
Ilyas?"
131. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik.
132. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami
yang beriman.
Nabi Ilyas berkata kepada kaumnya, "Hai kaumku, takutlah kalian kepada
Tuhan kalian yaitu Allah yang menciptakan kalian dan Dialah Tuhan nenek
moyangmu dulu."
Nabi Ilyas mengajak kaumnya agar meninggalkan
paganisme tanpa kenal lelah dan tidak putus asa. Namun kaum durhaka itu tetap
membangkangnya dan malah mengejeknya. Mereka justru berniat mencelakai Nabi
Ilyas, bahkan mengancam membunuhnya agar beliau tidak berdakwah lagi. Namun
Allah SWT tidak membiarkan Nabi Ilyas yang ikhlas dan sholeh tersebut dianiaya
orang-orang kafir. Lalu, Allah SWT mendatangkan azab kepada kaum durhaka
tersebut berupa musim kemarau panjang hingga beberapa tahun. Hampir tidak ada
air di tempat mereka sehingga mereka kesulitan memperoleh air. Banyak tanaman
yang mati, gagal panen, hewan-hewan ternak mati karena kelaparan dan kehausan,
dan dampak lainnya. Tanpa air, kehidupan kaum durhaka tersebut menjadi
semrawut. Mereka benar-benar
menderita dan kesusahan.
Mereka sudah tidak
tahan lagi. Mereka ingin keluar dari kesengsaraan. Maka barulah mereka ingat
kepada Nabi Ilyas. Mereka yakin bahwa Nabi Ilyas dapat menghentikan bencana
ini. Lalu mereka menemui Nabi Ilyas dan memohon agar beliau berdoa kepada Allah
SWT untuk mendatangkan hujan. Mereka berjanji akan bertaubat dan mengikuti
ajaran Nabi Ilyas.
Setelah Nabi Ilyas
berdoa, maka terjadilah hujan deras di negeri mereka. Tanah pertanian kembali
subur seperti semula. Kehidupan mereka menjadi tenteram meny dan kebutuhan
tercukupi. Mereka sudah dapat beraktifitas seperti biasa. Namun mereka
mengingkari janji mereka. Mereka tetap tidak mau mengikuti ajaran Nabi Ilyas
dan masih menyembah berhala serta
berbuat kejahatan.
Kaum Nabi Ilyas tidak
mau beriman kepada Allah SWT. Maka Allah SWT mendatangkan azab kepada mereka.
Tanah mereka diguncang gempa bumi yang amat dahsyat sehingga orang-orang kafir
mati bergelimpangan. Rumah-rumah mereka hancur total. Orang-orang kafir itu
kelak akan dimasukkan ke dalam neraka.
Sedangkan Nabi Ilyas
beserta pengikutnya yang beriman diselamatkan oleh Allah SWT.
Surat Al-An’am ayat 85:
وَزَكَرِيَّا
وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٨٥
85. dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang
yang shaleh.
Referensi:
·
Katsir, Ibnu dan
Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah
Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
·
AR., MB.
Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi
dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
No comments:
Post a Comment