Nabi Yahya adalah
seorang Nabi yang Allah SWT ciptakan yang tidak ada seorangpun yang serupa
dengan beliau sebelumnya. Nabi Yahya lahir melalui doa seseorang yang suci dan
mulia yaitu Nabi Zakaria, ayah beliau.
Surat Maryam ayat
12-15:
يَٰيَحۡيَىٰ
خُذِ ٱلۡكِتَٰبَ بِقُوَّةٖۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِيّٗا ١٢ وَحَنَانٗا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةٗۖ
وَكَانَ تَقِيّٗا ١٣ وَبَرَّۢا
بِوَٰلِدَيۡهِ وَلَمۡ يَكُن جَبَّارًا عَصِيّٗا
١٤ وَسَلَٰمٌ عَلَيۡهِ يَوۡمَ وُلِدَ وَيَوۡمَ يَمُوتُ وَيَوۡمَ يُبۡعَثُ
حَيّٗا ١٥
12. Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu
dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih
kanak-kanak,
13. dan rasa
belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia
adalah seorang yang bertakwa,
14. dan
seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang
sombong lagi durhaka.
15.
Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia
meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
Nabi Yahya dikaruniai
rasa cinta yang luar biasa dari sisi Allah SWT. “Hanan” adalah ilmu yang luas
yang di dalamnya terkandung suatu kecintaan terhadap semua makhluk dan alam.
Hanan adalah salah satu tingkatan dari cinta yang bersumber dari ilmu. Nabi
Yahya cinta kepada semua makhluk. Beliau dicintai oleh manusia, hewan-hewan,
bahkan gunung dan gurun.
Yahya lahir pada saat
masyarakat Yahudi menjalani kehidupan yang penuh kejahatan dan kebohongan.
Mereka bersikap materialistis. Isi kitab Taurat telah banyak diubah oleh mereka
sehingga menyimpang dari ajaran Allah SWT. Bagi mereka, keimanan dan kebaikan
tidaklah penting, yang penting bisa mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dan
memperoleh kedudukan duniawi. Namun, di antara keburukan itu, ada seorang
wanita suci bernama Maryam yang memancarkan aura positif di Baitul Maqdis.
Yahya menjalani masa
kecilnya tidak seperti anak-anak lainnya. Biasanya anak-anak bermain dan
bergembira, namun Yahya bersikap serius dan suka memikirkan segala hal. Saat
anak-anak menghampiri Yahya dengan berkata, "Mari kita bermain-main."
Yahya menjawab dengan sopan, "Aku tidak diciptakan untuk
bermain-main." Yahya selalu berpikir tentang penyebab kaum Yahudi
melakukan hal-hal yang menyimpang dan dapat dikuasai oleh bangsa Romawi. Yahya
menyimpulkan bahwa hal itu terjadi karena Bani Israil telah meninggalkan ajaran
agama yang benar. Yahya tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak berguna.
Sejak kecil Yahya suka membaca buku dan mempelajari berbagai ilmu. Yahya juga
suka memberi makan binatang-binatang dan burung-burung karena rasa belas
kasihnya.
Allah SWT memanggil
Yahya yang masih anak-anak agar mengambil kitab Taurat dengan sungguh-sungguh.
Maksudnya, Yahya diperintahkan untuk belajar kitab Taurat dengan rajin dan
teliti. Allah SWT juga telah memberikan kemampuan kepada Yahya agar mengetahui
syariat dan mendapatkan solusi tentang perkara kehidupan manusia. Nabi Yahya
menjelaskan kepada kaumnya tentang pengetahuan agama, bahkan memberitahu
tentang jalan kebenaran dan mengingatkan agar tidak mengikuti jalan yang sesat.
Semakin dewasa, wawasan
Nabi Yahya semakin bertambah dan rasa kasih sayangnya semakin meningkat kepada
manusia dan semua makhluk. Nabi Yahya mengajak manusia untuk bertobat kepada
Allah SWT akibat dosa-dosa mereka. Beliau memandikan orang-orang yang bertobat
di sungai Jordan sebagai tanda bahwa mereka telah menyucikan diri. Beliau juga
mengajak mereka agar beriman dan menyembah Allah SWT. Nabi Yahya adalah orang
yang sangat dicintai oleh masyarakatnya, karena beliau memang orang yang
penyayang dan alim.
Nabi Yahya selalu tekun
beribadah kepada Allah SWT di manapun dan kapanpun. Beliau menyendiri di suatu
tempat dalam waktu yang lama untuk mengingat Allah SWT dan mengagungkan-Nya.
Bahkan saat malam pun beliau terus berzikir kepada Allah SWT dengan khusyuk.
Beliau merasakan kedamaian dan hatinya menjadi tenteram. Beliau hanya memakan
makanan yang sederhana saja yang penting cukup untuk menambah energi tubuh.
Beliau juga tetap memberi makan hewan-hewan lainnya dan memperlakukan mereka
dengan baik.
Saat Nabi Yahya
mengajak para manusia untuk menyembah Allah SWT, orang-orang yang mendengarnya
merasakan ketenangan dan timbul rasa cinta mereka kepada Allah SWT, bahkan
sampai menangis. Beliau mengajarkan kebenaran dengan sopan santun sehingga
dapat memengaruhi hati manusia. Memang, Nabi Yahya adalah orang yang sangat
dekat dengan Allah SWT.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment