Surat Ash-Shaffat ayat 139:
وَإِنَّ
يُونُسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٣٩
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang
rasul,
Yunus bin Matta adalah seorang Nabi
yang diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di Nainawa. Penduduk Nainawa adalah
masyarakat yang melakukan penyembahan terhadap berhala. Mereka tidak menyembah
Allah SWT. Maka Nabi Yunus mengajak mereka agar beriman kepada Allah SWT dan
mengesakan-Nya. Nabi Yunus juga menjelaskan bahwa penyembahan terhadap berhala
adalah perbuatan yang sesat, dan berhala hanyalah buatan manusia yang tidak
mampu memberikan berbagai manfaat, tidak bergerak, dan tak dapat berbicara.
Beliau menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan seluruh makhluk hidup
termasuk manusia, sehingga hanya Allah SWT yang wajib ditaati.
Ajaran Nabi Yunus dianggap sebagai
hal yang baru dan berbeda di Nainawa, maka mereka tidak mau mengikuti ajaran
tersebut. Mereka tetap menyembah berhala karena hal itu sudah menjadi kebiasaan
yang diajarkan oleh nenek moyang mereka secara turun-temurun. Nabi Yunus tetap
terus memberi nasihat. Beliau mengatakan bahwa apa yang disampaikannya adalah
perintah Allah SWT sehingga mereka harus mengikuti ajaran dari Allah SWT. Beliau
juga menjelaskan bahwa beliau hendak menyelamatkan penduduk Nainawa dari
kesesatan menuju agama yang suci. Namun penduduk Nainawa tetap bersikeras
melakukan perbuatan sesat mereka. Hanya ada dua orang yang mau menerima ajaran
Nabi Yunus, yaitu Rubil dan Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim dan
bijaksana, sedangkan Tanuh adalah seorang yang tenang dan sederhana.
Setelah Nabi Yunus merasa bahwa
penduduk Nainawa tidak mau menerima ajarannya, maka Nabi Yunus meninggalkan
mereka dengan perasaan marah. Nabi Yunus berharap agar mereka mendapat hukuman
dari Allah SWT.
Setelah Nabi Yunus pergi, penduduk
Nainawa mengalami kejadian yang aneh. Langit di atas kota mereka tertutupi awan
gelap yang sangat banyak. Hewan-hewan ternak merasa tidak nyaman. Angin
berhembus kencang serta petir dari awan yang menggelegar. Melihat hal tersebut,
mereka paham bahwa ajaran yang dibawa Nabi Yunus adalah ajaran yang benar dan
bukan ajaran yang dibuat-buat. Maka mereka sadar bahwa dahulu mereka berada
dalam kesesatan. Seharusnya mereka tidak menyembah berhala yang tidak berguna
dan paham bahwa seharusnya mereka menyembah Allah SWT.
Mereka mencari Nabi Yunus, namun
Nabi Yunus telah pergi jauh ke tempat yang tidak mereka ketahui. Mereka
menyesali kesesatan mereka dan berkumpul di suatu tempat sambil menyatakan
keimanan mereka kepada Allah SWT. Mereka meminta ampun dan rahmat dari Allah
SWT agar malapeteka tidak datang kepada mereka.
Allah SWT mengabulkan permohonan
ampun dari hamba-hamba-Nya yang menyesal. Maka langit kota Nainawa yang
tertutup awan gelap segera berubah menjadi cerah kembali. Penduduk Nainawa sudah
merasa tenang dan tidak takut lagi. Lalu mereka bersyukur kepada Allah SWT
dengan perasaan senang. Kemudian mereka hanya menyembah Allah SWT yang telah
memberi karunia kepada mereka.
Surat Yunus ayat 98:
فَلَوۡلَا
كَانَتۡ قَرۡيَةٌ ءَامَنَتۡ فَنَفَعَهَآ إِيمَٰنُهَآ إِلَّا قَوۡمَ يُونُسَ
لَمَّآ ءَامَنُواْ كَشَفۡنَا عَنۡهُمۡ عَذَابَ ٱلۡخِزۡيِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا
وَمَتَّعۡنَٰهُمۡ إِلَىٰ حِينٖ ٩٨
98. Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota
yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala
mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka
sampai kepada waktu yang tertentu.
Sedangkan Nabi Yunus masih dalam
perjalanan tanpa tujuan yang pasti.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· AR., MB.
Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi
dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan.
· mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment