Allah SWT telah
memperkuat Nabi Isa dengan Ruhul Kudus sejak lahir. Menurut beberapa pendapat,
Ruhul Kudus adalah Malaikat Jibril. Ruhul Kudus selalu mendampingi dan membela
Nabi Isa dalam berjuang menegakkan kebenaran. Nabi Isa berdakwah kepada kaum
Yahudi agar mau kembali ke jalan yang benar sesuai perintah Allah SWT. Untuk
memperkuat bukti kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa, Allah SWT
memberikan mukjizat kepada beliau agar orang-orang mau beriman. Mukjizat Nabi
Isa memang sungguh luar biasa dan berada di luar nalar manusia. Berikut ini
adalah beberapa mukjizat Nabi Isa seperti yang tertera dalam beberapa ayat Al
Qur’an.
Surat Al Maidah ayat
110:
إِذۡ
قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱذۡكُرۡ نِعۡمَتِي عَلَيۡكَ وَعَلَىٰ
وَٰلِدَتِكَ إِذۡ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ تُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ
وَكَهۡلٗاۖ وَإِذۡ عَلَّمۡتُكَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَۖ
وَإِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ ٱلطِّينِ كَهَيَۡٔةِ ٱلطَّيۡرِ بِإِذۡنِي فَتَنفُخُ فِيهَا
فَتَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِيۖ وَتُبۡرِئُ ٱلۡأَكۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ بِإِذۡنِيۖ
وَإِذۡ تُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِيۖ وَإِذۡ كَفَفۡتُ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ
عَنكَ إِذۡ جِئۡتَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ إِنۡ
هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٞ مُّبِينٞ ١١٠
110. (Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
"Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di
waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan
manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu
Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula)
diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan
ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang
sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang
yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur
(menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani
Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata".
Ayat tersebut
menjelaskan lima mukjizat Nabi Isa. Pertama, Nabi Isa mampu berbicara kepada
orang-orang sejak masih dalam buaian. Beliau tercipta tanpa seorang ayah. Dengan
perkataannya itulah Isa menjelaskan bahwa dirinya adalah utusan Allah SWT. Orang-orang yang mendengarnya terbagi menjadi
dua, ada yang beriman dan ada yang ingkar.
Kedua, Allah SWT telah
mengajarkan Nabi Isa tentang Taurat yang sebenarnya karena isi Taurat yang asli
telah diubah dan direkayasa oleh orang-orang Yahudi yang ingkar. Allah SWT juga
menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa untuk membenarkan kitab sebelumnya,
yaitu Taurat. Menurut riwayat, Injil diturunkan di malam kedelapan belas bulan
Ramadhan dan saat itu Nabi Isa berumur tiga puluh tahun.
Ketiga, Nabi Isa mampu
membuat burung dari tanah liat dan dapat hidup dengan cara meniup tanah liat
tadi. Keempat, Nabi Isa mampu menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan tak
ada seorang pun yang mampu mengobatinya. Nabi Isa juga mampu menyembuhkan orang
yang menderita sopak (belang-belang putih pada kulit) yang terkadang
penanganannya harus diamputasi.
Kelima, Nabi Isa mampu
menghidupkan orang-orang yang telah mati. Ada banyak kisah mengenai mukjizat
ini.
Konon, pertama kali
Nabi Isa menghidupkan orang yang telah mati adalah saat beliau melihat seorang
wanita yang menangis di dekat makam anak perempuannya yang telah meninggal.
Anak itu hanyalah anak satu-satunya dari ibu yang menangis tersebut. Sang ibu
berjanji tidak akan meninggalkan makam anaknya kecuali hingga dia merasakan
kematian atau Allah SWT menghidupkan anaknya kembali. Maka Nabi Isa mengerjakan
shalat dua rakaat dan memanggil nama anak perempuan tersebut hingga tiga kali.
Mayat anak tersebut bangkit dari kuburnya dan hidup kembali. Nabi Isa
menanyakan penyebab beliau harus memanggil tiga kali. Si anak mengatakan bahwa
saat panggilan pertama, malaikat menyusun jasadnya hingga utuh. Saat panggilan
kedua, ruh ditiupkan kembali ke jasadnya. Saat panggilan ketiga, dia merasa
takut bahwa hari kiamat telah tiba sehingga rambutnya beruban. Lalu si anak
menjelaskan kepada ibunya bahwa ibunya harus bersabar karena si anak sudah tak
memiliki urusan lagi di dunia ini. Si anak memohon kepada Nabi Isa agar berdoa
kepada Allah SWT untuk dimatikan kembali. Maka si anak telah mati kembali.
Berita tersebut telah sampai hingga telinga orang-orang Yahudi. Orang-orang
yang ingkar semakin membenci Nabi Isa.
Konon, Nabi Isa juga
pernah menghidupkan kembali Sam bin Nuh melalui shalat dua rakaat. Sam bin Nuh
sempat bercerita tentang bahtera Nuh sebelum mati kembali. Beliau juga pernah
menghidupkan kembali raja dari kalangan Bani Israil yang meninggal. Nabi Isa
juga memiliki teman bernama Azir. Saat ibunya Azir bercerita bahwa Azir telah
meninggal, Nabi Isa menghidupkan Azir kembali pada keesokan harinya.
Surat Al Maidah ayat
112-115:
إِذۡ
قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ هَلۡ يَسۡتَطِيعُ رَبُّكَ أَن
يُنَزِّلَ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِۖ قَالَ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن
كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ١١٢ قَالُواْ نُرِيدُ
أَن نَّأۡكُلَ مِنۡهَا وَتَطۡمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعۡلَمَ أَن قَدۡ صَدَقۡتَنَا
وَنَكُونَ عَلَيۡهَا مِنَ ٱلشَّٰهِدِينَ
١١٣ قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلۡ عَلَيۡنَا
مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدٗا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا
وَءَايَةٗ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ ١١٤ قَالَ ٱللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا
عَلَيۡكُمۡۖ فَمَن يَكۡفُرۡ بَعۡدُ مِنكُمۡ فَإِنِّيٓ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابٗا لَّآ
أُعَذِّبُهُۥٓ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
١١٥
112. (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa
berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan
dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah
jika kamu betul-betul orang yang beriman".
113. Mereka
berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami
dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami
menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".
114. Isa
putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu
hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami
yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi
tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki
Yang Paling Utama".
115. Allah
berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu,
barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka
sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan
kepada seorangpun di antara umat manusia".
Keenam, Nabi Isa
memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hidangan dari langit kepada Al
Hawariyyin.
Surat Ali Imran ayat
49:
وَرَسُولًا
إِلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنِّي قَدۡ جِئۡتُكُم بَِٔايَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ
أَنِّيٓ أَخۡلُقُ لَكُم مِّنَ ٱلطِّينِ كَهَيَۡٔةِ ٱلطَّيۡرِ فَأَنفُخُ فِيهِ
فَيَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ وَأُبۡرِئُ ٱلۡأَكۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ
وَأُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۖ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأۡكُلُونَ وَمَا
تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمۡۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لَّكُمۡ إِن كُنتُم
مُّؤۡمِنِينَ ٤٩
49. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang
berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan
membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu
dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor
burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari
lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati
dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang
kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.
Ketujuh, Nabi Isa mampu
melihat benda-benda yang tersembunyi dan hal-hal ghaib lainnya padahal beliau
tak melihatnya secara langsung. Abu Hudzaifah, Ishaq bin Bisyr telah
meriwayatkan dengan sanad-sanadnya sendiri dari Ka’b Al Ahbar, Wahb bin
Munabbih, Ibnu Abbas dan Salman Al Farisiy. Hadits mereka saling melengkapi
satu sama lain. Intinya, saat Nabi Isa berdakwah kepada Bani Israil,
orang-orang munafik dan orang-orang kafir dari mereka mencoba menguju Nabi Isa,
“Apa yang dimakan oleh si fulan tadi malam dan apa yang sedang ia simpan?” Lalu
Nabi Isa memberitahukan kepada mereka dengan benar.
Mukjizat Nabi selaras
dengan kondisi pada zamannya. Para ulama mengatakan, mukjizat Nabi Musa sesuai
dengan kondisi masyarakat yang pada saat itu mengagumi sihir dan para ahli
sihir. Maka Nabi Musa memiliki mukjizat seperti sihir yang sejatinya justru
bertentangan dengan sihir dan bertujuan untuk melawan sihir.
Nabi Isa diutus pada
masa munculnya para tabib dan ahli hikmah. Maka Allah SWT memberikan
mukjizat-mukjizat yang tak dapat ditandingi. Tidak ada para tabib atau ahli
hikmah yang mampu menyembuhkan orang buta sejak lahir, menghilangkan penyakit
sopak, bahkan menghidupkan orang mati.
Di zaman Nabi Isa,
masyarakat di tempat beliau juga bersikap materialitis dan mengingkari roh dan
hari kebangkitan. Menurut mereka, manusia hanyalah tubuh tanpa roh. Mereka
menganggap bahwa darah adalah “roh”-nya manusia. Oleh karena itu,
mukjizat-mukjizat Nabi Isa berusaha untuk menunjukkan alam rohani. Nabi Isa
terlahir tanpa seorang ayah dan rohnya ditiup langsung oleh sang Pencipta. Saat
membuat burung dari tanah liat hingga dapat hidup, Nabi Isa meniupkan benda
yang awalnya tidak memiliki sifat hidup tersbut. Sesuatu yang masuk ke dalam
benda tersebut tidak berwujud fisik, tetapi adalah roh yang memiliki nilai yang
hakiki. Beliau juga memiliki mukjizat untuk menghidupkan orang-orang yang telah
mati. Hal ini menunjukkan adanya roh dan hari kebangkitan. Orang-orang yang
mati yang jasadnya telah hancur di dalam bumi dapat hidup kembali dan bangkit
dari kematiannya dengan izin Allah SWT.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· Katsir, Ibnu dan
Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah
Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
· mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment