Nabi Sulaiman adalah putra Nabi Daud. Silsilah beliau adalah Sulaiman bin Daud bin Isya bin ‘Uwaid bin ‘Abir bin
Salmun bin Nakhsyun bin ‘Uwainadzab bin Irm bin Hasrun bin Farish bin Yahudza
bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim. Sejak masih muda, Sulaiman menunjukkan kemampuan dan
kecerdasannya di bidang hukum. Bila keputusan Nabi Daud dirasa kurang tepat,
maka Sulaiman akan memberikan keputusan yang lebih tepat.
Setelah Nabi Daud wafat, Sulaiman diangkat menjadi raja dan mulai bertanggung
jawab untuk memimpin negaranya di bawah naungan Allah SWT. Nabi Sulaiman memperkuat
pasukannya dan berniat mengajarkan agama dari Allah SWT ke berbagai wilayah. Bukan hanya kerajaan, Nabi Sulaiman juga mewarisi
ilmu pengetahuan serta ajaran kitab Zabur dari ayahnya.
Nabi Sulaiman adalah seorang nabi yang selalu bersyukur dan bersikap
rendah hati sekaligus sebagai raja yang adil dan bijaksana. Maka Allah SWT
telah memperkuat kerajaannya dan memberkahi negerinya. Nabi Sulaiman hendak
melindungi dan memberdayakan orang-orang beriman di negerinya sehingga kerajaannya
maju dan sejahtera. Allah SWT berkenan memberi karunia-Nya kepada Nabi Sulaiman,
yaitu mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang dibutuhkan. Allah SWT juga
mengajarkan bahasa burung-burung kepada Nabi Sulaiman.
Surat An-Naml ayat 16:
وَوَرِثَ
سُلَيۡمَٰنُ دَاوُۥدَۖ وَقَالَ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ عُلِّمۡنَا مَنطِقَ ٱلطَّيۡرِ
وَأُوتِينَا مِن كُلِّ شَيۡءٍۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡمُبِينُ ١٦
16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia
berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung
dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu
kurnia yang nyata".
Konon, Nabi Sulaiman juga memahami berbagai bahasa hewan lainnya, salah
satunya adalah semut. Pada suatu hari, ada seekor semut yang melihat pasukan Nabi
Sulaiman yang berjalan menuju ke arahnya. Semut itu memperingatkan semut-semut
lainnya agar segera masuk ke dalam sarang mereka agar tidak terinjak. Nabi
Sulaiman mendengar dan memahami perkataan semut itu, maka dia berdoa kepada
Allah SWT.
Surat An-Naml ayat
17-19:
وَحُشِرَ
لِسُلَيۡمَٰنَ جُنُودُهُۥ مِنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ وَٱلطَّيۡرِ فَهُمۡ
يُوزَعُونَ ١٧ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوۡاْ
عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمۡلِ قَالَتۡ نَمۡلَةٞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمۡلُ ٱدۡخُلُواْ
مَسَٰكِنَكُمۡ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمۡ لَا
يَشۡعُرُونَ ١٨ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكٗا مِّن
قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ
أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ
وَأَدۡخِلۡنِي بِرَحۡمَتِكَ فِي عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ ١٩
17. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya
dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam
barisan).
18. Hingga
apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut,
masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";
19. maka dia
tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia
berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
Nabi Sulaiman memiliki pasukan kerajaan yang memiliki kekuatan luar
biasa. Para anggotanya terdiri dari golongan manusia, jin, dan burung-burung. Mereka
berbaris dengan rapi, tertib, dan teratur. Konon,
para jin dan manusia berjalan bersama Nabi Sulaiman sementara pasukan burung
terbang di atas dan menaungi mereka dengan sayap-sayapnya. Agar barisan tertib,
terdapat pasukan yang berada di depan barisan agar tak ada siapa pun yang
melewati batas yang telah ditentukan dan terdapat pasukan di belakang agar tak
ada siapa pun yang ketinggalan.
Allah SWT menundukkan angin agar bermanfaat bagi Nabi Sulaiman, yaitu sebagai
kendaraan yang dapat menempuh perjalanan dengan sangat cepat. Angin itu
berhembus ke arah mana saja dan dapat berhenti sesuai perintah Nabi Sulaiman, bahkan kecepatannya bisa diatur asal masih sesuai
dengan keputusan Allah SWT. Bila Nabi Sulaiman melakukan perjalanan dari pagi
sampai tengah hari dengan angin tersebut, maka jarak
yang ditempuh sama dengan jarak perjalanan biasa selama sebulan, sama pula
halnya saat perjalanan dengan angin tersebut dari tengah hari hingga sore hari.
Surat Al-Anbiya’ ayat
81:
وَلِسُلَيۡمَٰنَ
ٱلرِّيحَ عَاصِفَةٗ تَجۡرِي بِأَمۡرِهِۦٓ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ٱلَّتِي بَٰرَكۡنَا
فِيهَاۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيۡءٍ عَٰلِمِينَ
٨١
81. Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman
angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri
yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.
Surat Saba’ ayat 12:
وَلِسُلَيۡمَٰنَ
ٱلرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهۡرٞ وَرَوَاحُهَا شَهۡرٞۖ وَأَسَلۡنَا لَهُۥ عَيۡنَ ٱلۡقِطۡرِۖ
وَمِنَ ٱلۡجِنِّ مَن يَعۡمَلُ بَيۡنَ يَدَيۡهِ بِإِذۡنِ رَبِّهِۦۖ وَمَن يَزِغۡ
مِنۡهُمۡ عَنۡ أَمۡرِنَا نُذِقۡهُ مِنۡ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ ١٢
12. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman,
yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan
perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami
alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di
hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang
menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab
neraka yang apinya menyala-nyala.
Surat Shad ayat 36:
فَسَخَّرۡنَا
لَهُ ٱلرِّيحَ تَجۡرِي بِأَمۡرِهِۦ رُخَآءً حَيۡثُ أَصَابَ ٣٦
36. Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang
berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,
Allah SWT telah berkehendak agar para jin tunduk dan patuh terhadap Nabi
Sulaiman. Para jin melaksanakan berbagai perintah Nabi Sulaiman tanpa ada pembangkangan dan tipuan. Jika para jin membangkang, mereka akan mendapat
siksaan dan Nabi Sulaiman akan menghukum mereka. Istana Nabi Sulaiman pun dibuat
menjadi tempat tinggal yang megah dan mewah dengan beragam ornamen yang indah. Para jin membuat gedung-gedung yang tinggi dan megah,
serta membuat bermacam-macam hiasan dan fasilitas, seperti patung-patung yang
indah, piring-piring yang besarnya seperi kolam, dan periuk-periuk. Singgasana yang indah dibuat untuk Nabi Sulaiman. Tidak hanya di
darat, para jin juga diperintahkan untuk menyelam ke dalam laut untuk mengeluarkan
barang-barang berharga, seperti mutiara.
Para setan yang berbuat keburukan dibelenggu dan dipenjara oleh Nabi Sulaiman.
Surat Al-Anbiya’ ayat
82:
وَمِنَ
ٱلشَّيَٰطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُۥ وَيَعۡمَلُونَ عَمَلٗا دُونَ ذَٰلِكَۖ
وَكُنَّا لَهُمۡ حَٰفِظِينَ ٨٢
82. Dan Kami telah tundukkan (pula kepada
Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan
mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka
itu,
Surat Saba’ ayat 13:
يَعۡمَلُونَ
لَهُۥ مَا يَشَآءُ مِن مَّحَٰرِيبَ وَتَمَٰثِيلَ وَجِفَانٖ كَٱلۡجَوَابِ
وَقُدُورٖ رَّاسِيَٰتٍۚ ٱعۡمَلُوٓاْ ءَالَ دَاوُۥدَ شُكۡرٗاۚ وَقَلِيلٞ مِّنۡ
عِبَادِيَ ٱلشَّكُورُ ١٣
13. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di
atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan
sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.
Surat Shad ayat 37-39:
وَٱلشَّيَٰطِينَ
كُلَّ بَنَّآءٖ وَغَوَّاصٖ ٣٧
وَءَاخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي ٱلۡأَصۡفَادِ
٣٨ هَٰذَا عَطَآؤُنَا فَٱمۡنُنۡ أَوۡ أَمۡسِكۡ بِغَيۡرِ حِسَابٖ ٣٩
37. dan (Kami tundukkan pula kepadanya)
syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam,
38. dan
syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.
39. Inilah
anugerah Kami; maka berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu
sendiri) dengan tiada pertanggungan jawab.
Berbagai keistimewaan tidak membuat Nabi Sulaiman menjadi sombong dan
lupa diri. Beliau selalu bersyukur dan tetap rajin beribadah kepada Allah SWT.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· Katsir, Ibnu dan
Hudzaifah, Lc., Abu (Penerjemah). 2007. Kisah
Para Nabi dan Rasul. Jakarta: Pustaka as-Sunnah.
· AR., MB.
Rahimsyah. Sejarah Islam Kisah 25 Nabi
dan Rasul. Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan
No comments:
Post a Comment