Nabi Zakaria adalah
ayah dari Nabi Yahya. Konon, Nabi Yahya lahir saat Nabi Zakaria telah mencapai usia
sembilah puluh tahun. Nabi Zakaria mendambakan seorang anak yang akan menjadi
pewarisnya. Beliau selalu berdoa dan bertasbih kepada Allah SWT agar dikaruniai
seorang putra yang dapat meneruskan dakwahnya kepada Bani Israil. Beliau tidak
ingin jika beliau mati, Bani Israil akan kehilangan pemimpin dan akan hidup
dalam kemungkaran dan kemaksiatan. Bahkan mereka dapat menambah atau mengurangi
isi kitab Taurat sekehendak hati mereka.
Setiap hari, Nabi Zakaria
rutin pergi ke Baitul Maqdis untuk melakukan perawatan serta beribadah di
dalamnya. Beliau juga selalu mengunjungi Maryam di sana. Saat Nabi Zakaria
berada di kamar Maryam, beliau kagum dengan suatu keajaiban yaitu Maryam
memperoleh buah-buahan dari Allah SWT tanpa meminta atau berusaha. Yang
dilakukan Maryam hanyalah terus beribadah kepada Allah SWT, dan Allah SWT memuliakan
Maryam dengan memberikan karunia-Nya. Setelah mengetahui tentang kemuliaan
Maryam, Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak yang
baik.
Surat Ali Imran ayat
38:
هُنَالِكَ
دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ
طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
٣٨
38. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya
seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak
yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
Allah SWT mengabulkan
doa Nabi Zakaria. Ketika beliau sedang beribadah di mihrabnya, tiba-tiba
suasana berubah dengan hawa kehadiran malaikat. Nabi Zakaria mendengar kabar
gembira dari malaikat bahwa Allah SWT akan memberikan beliau seorang anak
bernama Yahya yang nanti akan menjadi seorang nabi. Nabi Zakaria merasa gembira
dan bersyukur mendengar kabar baik tersebut. Beliau akan menjadi seorang ayah. Beliau
berharap bahwa dia akan memiliki seorang anak laki-laki yang memiliki sikap
menjaga keimanan dan kejujuran seperti Maryam.
Surat Ali Imran ayat
39:
فَنَادَتۡهُ
ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ
يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدٗا
وَحَصُورٗا وَنَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
٣٩
39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil
Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya):
"Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang
puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi
ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan
orang-orang saleh".
Surat Maryam ayat 7:
يَٰزَكَرِيَّآ
إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسۡمُهُۥ يَحۡيَىٰ لَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ مِن قَبۡلُ
سَمِيّٗا ٧
7. Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar
gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang
sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Namun Nabi Zakaria masih
merasa heran dengan kabar tersebut. Beliau merasa bahwa hal tersebut tidak
masuk akal karena beliau sudah sangat tua dan isterinya seorang yang mandul.
Maka beliau bertanya kepada malaikat. Allah berfirman dengan jawaban terbaik.
Surat Ali Imran ayat
40:
قَالَ
رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَقَدۡ بَلَغَنِيَ ٱلۡكِبَرُ وَٱمۡرَأَتِي
عَاقِرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفۡعَلُ مَا يَشَآءُ ٤٠
40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana
aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang
yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya".
Surat Maryam ayat 8-9:
قَالَ
رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا وَقَدۡ بَلَغۡتُ
مِنَ ٱلۡكِبَرِ عِتِيّٗا ٨ قَالَ
كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞ وَقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِن قَبۡلُ
وَلَمۡ تَكُ شَيۡٔٗا ٩
8. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana
akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku
(sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua".
9. Tuhan
berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah
bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di
waktu itu) belum ada sama sekali".
Agar semakin yakin,
Nabi Zakaria ingin mengetahui tanda-tanda bahwa isterinya benar-benar hamil.
Malaikat menjawab bahwa Nabi Zakaria tidak dapat berkata-kata dengan manusia
selama tiga hari.
Surat Ali Imran ayat
41:
قَالَ
رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَةَ
أَيَّامٍ إِلَّا رَمۡزٗاۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ ٤١
41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu
tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya
bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali
dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta
bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
Surat Maryam ayat 10:
قَالَ
رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ
لَيَالٖ سَوِيّٗا ١٠
10. Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah
aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu
tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu
sehat".
Pada suatu hari, Nabi
Zakaria benar-benar tak dapat berbicara. Jadi, isterinya benar-benar sedang
hamil. Maka Nabi Zakaria bersujud kepada Allah SWT. Lalu beliau keluar dari
mihrabnya dan menasihati kaumnya dengan bahasa isyarat agar selalu mengingat
Allah SWT. Selama tiga hari, Nabi Zakaria tetap tidak bisa berbicara kepada
kaumnya dengan kata-kata dan terus menggunakan bahasa isyarat.
Surat Maryam ayat 11:
فَخَرَجَ
عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنَ ٱلۡمِحۡرَابِ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡهِمۡ أَن سَبِّحُواْ
بُكۡرَةٗ وَعَشِيّٗا ١١
11. Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya,
lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi
dan petang.
Setelah tiga hari, Nabi
Zakaria dapat berbicara seperti semula. Maka beliau memberitahukan kabar
gembira dari malaikat kepada isterinya (Ilisabat) bahwa mereka akan memiliki
seorang anak laki-laki bernama Yahya. Isterinya merasa gembira dengan kabar
tersebut, namun dia tetap merasa heran karena dia adalah seorang wanita yang
mandul. Nabi Zakaria menjelaskan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
seperti saat Allah menciptakan Nabi Adam langsung dari tanah liat tanpa ayah
dan ibu.
Waktu yang dinantikan
telah tiba. Isteri Nabi Zakaria melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat.
Nabi Zakaria dan isterinya bergembira dan bersyukur dengan kelahiran bayi
mereka. Yahya tumbuh dengan baik dengan diasuh oleh kedua orang tuanya. Yahya
menjadi seorang anak yang beriman dan suci. Dia mencintai Allah SWT, dan Allah
SWT mencintainya.
Surat Al-Anbiya’ ayat
90:
فَٱسۡتَجَبۡنَا
لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ
كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ
وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ ٩٠
90. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami
anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
· mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001
(PDF)
No comments:
Post a Comment