Monday, December 17, 2018

KISAH NABI YAHYA AS. (DAN ZAKARIA AS.) - Kelahiran Yahya, Anak yang Didambakan Nabi Zakaria

Nabi Zakaria adalah ayah dari Nabi Yahya. Konon, Nabi Yahya lahir saat Nabi Zakaria telah mencapai usia sembilah puluh tahun. Nabi Zakaria mendambakan seorang anak yang akan menjadi pewarisnya. Beliau selalu berdoa dan bertasbih kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang putra yang dapat meneruskan dakwahnya kepada Bani Israil. Beliau tidak ingin jika beliau mati, Bani Israil akan kehilangan pemimpin dan akan hidup dalam kemungkaran dan kemaksiatan. Bahkan mereka dapat menambah atau mengurangi isi kitab Taurat sekehendak hati mereka.

Setiap hari, Nabi Zakaria rutin pergi ke Baitul Maqdis untuk melakukan perawatan serta beribadah di dalamnya. Beliau juga selalu mengunjungi Maryam di sana. Saat Nabi Zakaria berada di kamar Maryam, beliau kagum dengan suatu keajaiban yaitu Maryam memperoleh buah-buahan dari Allah SWT tanpa meminta atau berusaha. Yang dilakukan Maryam hanyalah terus beribadah kepada Allah SWT, dan Allah SWT memuliakan Maryam dengan memberikan karunia-Nya. Setelah mengetahui tentang kemuliaan Maryam, Nabi Zakaria berdoa kepada Allah SWT agar diberi seorang anak yang baik.

Surat Ali Imran ayat 38:

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ  ٣٨

38.  Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Ketika beliau sedang beribadah di mihrabnya, tiba-tiba suasana berubah dengan hawa kehadiran malaikat. Nabi Zakaria mendengar kabar gembira dari malaikat bahwa Allah SWT akan memberikan beliau seorang anak bernama Yahya yang nanti akan menjadi seorang nabi. Nabi Zakaria merasa gembira dan bersyukur mendengar kabar baik tersebut. Beliau akan menjadi seorang ayah. Beliau berharap bahwa dia akan memiliki seorang anak laki-laki yang memiliki sikap menjaga keimanan dan kejujuran seperti Maryam.

Surat Ali Imran ayat 39:

فَنَادَتۡهُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدٗا وَحَصُورٗا وَنَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ  ٣٩

39.  Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

Surat Maryam ayat 7:

يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسۡمُهُۥ يَحۡيَىٰ لَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ مِن قَبۡلُ سَمِيّٗا  ٧

7.  Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.

Namun Nabi Zakaria masih merasa heran dengan kabar tersebut. Beliau merasa bahwa hal tersebut tidak masuk akal karena beliau sudah sangat tua dan isterinya seorang yang mandul. Maka beliau bertanya kepada malaikat. Allah berfirman dengan jawaban terbaik.

Surat Ali Imran ayat 40:

قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَقَدۡ بَلَغَنِيَ ٱلۡكِبَرُ وَٱمۡرَأَتِي عَاقِرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفۡعَلُ مَا يَشَآءُ  ٤٠

40.  Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

Surat Maryam ayat 8-9:

قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا وَقَدۡ بَلَغۡتُ مِنَ ٱلۡكِبَرِ عِتِيّٗا  ٨ قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞ وَقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِن قَبۡلُ وَلَمۡ تَكُ شَيۡ‍ٔٗا  ٩

8.  Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua".
9.  Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali".

Agar semakin yakin, Nabi Zakaria ingin mengetahui tanda-tanda bahwa isterinya benar-benar hamil. Malaikat menjawab bahwa Nabi Zakaria tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari.

Surat Ali Imran ayat 41:

قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمۡزٗاۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ  ٤١

41.  Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".

Surat Maryam ayat 10:

قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَ لَيَالٖ سَوِيّٗا  ١٠

10.  Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat".

Pada suatu hari, Nabi Zakaria benar-benar tak dapat berbicara. Jadi, isterinya benar-benar sedang hamil. Maka Nabi Zakaria bersujud kepada Allah SWT. Lalu beliau keluar dari mihrabnya dan menasihati kaumnya dengan bahasa isyarat agar selalu mengingat Allah SWT. Selama tiga hari, Nabi Zakaria tetap tidak bisa berbicara kepada kaumnya dengan kata-kata dan terus menggunakan bahasa isyarat.

Surat Maryam ayat 11:

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ مِنَ ٱلۡمِحۡرَابِ فَأَوۡحَىٰٓ إِلَيۡهِمۡ أَن سَبِّحُواْ بُكۡرَةٗ وَعَشِيّٗا  ١١

11.  Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.

Setelah tiga hari, Nabi Zakaria dapat berbicara seperti semula. Maka beliau memberitahukan kabar gembira dari malaikat kepada isterinya (Ilisabat) bahwa mereka akan memiliki seorang anak laki-laki bernama Yahya. Isterinya merasa gembira dengan kabar tersebut, namun dia tetap merasa heran karena dia adalah seorang wanita yang mandul. Nabi Zakaria menjelaskan bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, seperti saat Allah menciptakan Nabi Adam langsung dari tanah liat tanpa ayah dan ibu.

Waktu yang dinantikan telah tiba. Isteri Nabi Zakaria melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Nabi Zakaria dan isterinya bergembira dan bersyukur dengan kelahiran bayi mereka. Yahya tumbuh dengan baik dengan diasuh oleh kedua orang tuanya. Yahya menjadi seorang anak yang beriman dan suci. Dia mencintai Allah SWT, dan Allah SWT mencintainya.

Surat Al-Anbiya’ ayat 90:

فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَوَهَبۡنَا لَهُۥ يَحۡيَىٰ وَأَصۡلَحۡنَا لَهُۥ زَوۡجَهُۥٓۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡخَيۡرَٰتِ وَيَدۡعُونَنَا رَغَبٗا وَرَهَبٗاۖ وَكَانُواْ لَنَا خَٰشِعِينَ  ٩٠

90.  Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.



Referensi:
·     As Sayyid, Kamal dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
·       mafiadoc.com_25-kisah-para-nabi_5a17d36a1723ddce5c8a2001 (PDF)


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts