Nabi
Isa selalu menolong orang-orang yang fakir,
miskin, dan sengsara. Nabi Isa juga mengajarkan hal tersebut kepada
orang lain. Dengan demikian, Nabi Isa tidak hanya sekadar berbicara, tetapi
juga melakukan kebajikan agar ditiru oleh orang lain. Nabi Isa menuntun
orang-orang untuk menuju ke jalan yang benar dan memberi kabar gembira tentang
kedatangan Nabi terakhir, yaitu Ahmad (Nabi Muhammad). Nabi Isa juga membacakan
isi Taurat yang benar kepada para pengikutnya dan yang beliau baca adalah
firman Allah SWT kepada Nabi Musa.
Karena
dakwah Nabi Isa, para peramal Yahudi merasa dendam pada Al Masih dan menghasut
orang-orang untuk membunuhnya. Mereka memfitnah Nabi Isa sebagai tukang sihir
dan telah menyimpang dari ajaran Nabi Musa.
Suatu
hari, Nabi Isa dan para muridnya sedang berada di dalam tempat ibadah.
Tiba-tiba beberapa orang Yahudi menyerbu untuk membunuh Nabi Isa. Maka, Fontius
Filatos, Gubernur Palestina, memerintahkan para pengawalnya untuk menangkap Isa
demi melindunginya dari kejahatan kaum Yahudi dan untuk mengetahui
ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Isa.
Nabi
Isa dibawa menuju istana, orang-orang Yahudi pun juga mengikuti beliau. Filatos
menanyakan kepada orang-orang Yahudi tentang alasan mereka membenci Nabi Isa.
Mereka mengatakan bahwa Nabi Isa telah ingkar dan tidak beriman.
Setelah
itu, Filatos bertanya kepada Nabi Isa, “Apakah benar bahwa engkau menghasut
orang-orang untuk melawan pemerintahanku?”
Nabi
Isa menjawab, “Tidak!”. Nabi Isa menjelaskan bahwa yang dilakukan beliau adalah
mengajak orang-orang untuk beriman dan hanya menyembah Allah SWT Yang Maha Esa,
Pencipta alam semesta ini. Beliau juga mengajak untuk memperlakukan orang lain
dengan baik.
Filatos
telah memahami pandangan-pandangan para filsuf Yunani dan paham bahwa ajaran
Nabi Isa tidak membahayakan Imperium Romawi. Maka Nabi Isa boleh keluar dari
istana.
Namun,
Kaum Yahudi semakin menfitnah Nabi Isa dan menyebarkan desas-desus bahwa Nabi
Isa telah memengaruhi Filatos untuk mengkhianati Kaisar. Hal itu belum cukup
bagi kaum Yahudi. Maka mereka mengirim surat kepada Kaisar Romawi untuk
menurunkan Filatos dari jabatan gubernur. Kaisar khawatir jika kaum Yahudi akan
menggulingkan kekuasaannya, sehingga dia membolehkan mereka untuk melakukan apa
yang mereka inginkan terhadap Nabi Isa.
Para
rahib Yahudi mengadakan suatu pertemuan besar. Mereka membahas tentang cara
untuk menangkap Nabi Isa. Mereka memerintahkan para mata-mata ke berbagai
tempat untuk mencari Nabi Isa, namun mereka tetap tidak bisa menemukannya.
Mereka berpikir bahwa Nabi Isa pasti bersembunyi di suatu tempat. Mereka
menganggap bahwa Nabi Isa benar-benar ancaman serius bagi kedudukan mereka.
Maka mereka memberikan iming-iming berupa hadiah bagi siapa saja yang dapat
menangkap atau memberikan informasi tentang keberadaan Nabi Isa. Sementara itu,
pemerintah Romawi juga mengirim para prajurit untuk menangkap Nabi Isa.
Ternyata
Nabi Isa dan para pengikutnya selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Menurut suatu kisah, pada suatu malam, Nabi Isa dan para
pengikutnya bersembunyi di suatu taman. Mereka sedang menyantap makan malam
mereka. Lalu, Nabi Isa mengajarkan tentang kerendahan hati kepada para
pengikutnya dan beliau pun mencuci tangan mereka. Nabi Isa merasakan adanya
pengkhianatan dan berkata, “Aku ingin mengatakan pada kalian bahwa penggembala
ini akan pergi, dan domba-domba akan tetap tinggal, dan salah satu dari kalian
akan ingkar padaku sebelum ayam jantan berkokok tiga kali.”
Menurut
suatu riwayat, murid Nabi Isa yang berkhianat adalah Yahuda Al Askharyuti
(Yudas Iskariot). Di malam yang dingin, Nabi Isa dan para muridnya tertidur,
kecuali Yahuda yang keluar meninggalkan taman itu. Yahuda menuju ke suatu kuil
dan memberikan informasi tentang Nabi Isa kepada para rahib Yahudi di situ.
Yahuda segera menerima hadiahnya.
Maka
para rahib Yahudi memerintahkan para prajurit Romawi untuk menemani Yahuda dan
mereka pun segera menuju ke tempat Nabi Isa. Yahuda tidak ingin seorang pun
mengetahuinya, maka dia menutupi wajahnya. Yahuda menunjukkan jalannya dan para
prajurit Romawi mengikutinya. Para prajurit memasuki taman tersebut dengan
suara gaduh dan para murid Nabi Isa terbangun. Sebagai hukumannya, wajah Yahuda
pun berubah menyerupai wajah Nabi Isa. Allah SWT telah mengangkat Nabi Isa ke
langit sehingga beliau selamat dari persekongkolan jahat kaum Yahudi.
Para
prajurit Romawi tidak dapat menemukan Nabi Isa yang sebenarnya. Mereka tidak
mengenali beliau karena memang tidak pernah melihat beliau sebelumnya. Dalam
kekacauan, mereka justru melihat wajah Yahuda yang terlihat memiliki ciri-ciri
Nabi Isa. Maka mereka segera menangkapnya.
Kaum
Yahudi sudah tak sabar untuk membunuh orang yang diduga adalah Nabi Isa. Maka
mereka memerintahkan para prajurit Romawi untuk menyalib orang yang sebenarnya
adalah Yahuda di bukit Al Jaljala. Hal itu pun dilaksanakan. Orang-orang Yahudi
mengira bahwa Nabi Isa telah meninggal. Namun sebenarnya mereka tidak yakin
bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa, terlebih lagi ada desas-desus bahwa Nabi
Isa akan datang kembali yang mungkin disebarkan oleh orang-orang miskin yang
mencintai beliau. Karena rasa khawatir tentang hal tersebut, orang-orang Yahudi
menyebarkan rumor bahwa mereka telah menyalib Nabi Isa.
Nabi
Isa akan kembali ke bumi pada hari yang telah dijanjikan untuk mendukung Imam
Mahdi. Kebenaran akan mengalahkan kebatilan.
Surat
Ali Imran ayat 54-55:
وَمَكَرُواْ
وَمَكَرَ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ ٥٤ إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّي
مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوۡقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ
ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأَحۡكُمُ بَيۡنَكُمۡ فِيمَا كُنتُمۡ فِيهِ
تَخۡتَلِفُونَ ٥٥
54. Orang-orang kafir itu
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baik pembalas tipu daya.
55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai
Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat
kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan
menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir
hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan
diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".
Surat
An Nisa’ ayat 155-159:
فَبِمَا
نَقۡضِهِم مِّيثَٰقَهُمۡ وَكُفۡرِهِم بَِٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَقَتۡلِهِمُ ٱلۡأَنۢبِيَآءَ
بِغَيۡرِ حَقّٖ وَقَوۡلِهِمۡ قُلُوبُنَا غُلۡفُۢۚ بَلۡ طَبَعَ ٱللَّهُ عَلَيۡهَا
بِكُفۡرِهِمۡ فَلَا يُؤۡمِنُونَ إِلَّا قَلِيلٗا
١٥٥ وَبِكُفۡرِهِمۡ وَقَوۡلِهِمۡ عَلَىٰ مَرۡيَمَ بُهۡتَٰنًا عَظِيمٗا ١٥٦ وَقَوۡلِهِمۡ إِنَّا قَتَلۡنَا ٱلۡمَسِيحَ
عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن
شُبِّهَ لَهُمۡۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكّٖ مِّنۡهُۚ مَا
لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ إِلَّا ٱتِّبَاعَ ٱلظَّنِّۚ وَمَا قَتَلُوهُ
يَقِينَۢا ١٥٧ بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ
إِلَيۡهِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمٗا
١٥٨ وَإِن مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤۡمِنَنَّ بِهِۦ قَبۡلَ
مَوۡتِهِۦۖ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدٗا ١٥٩
155. Maka (Kami lakukan
terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu,
dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka
membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami
tertutup". Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena
kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari
mereka.
156. Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa)
dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),
157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya
kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah
mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
159. Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali
akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa
itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Referensi:
· As Sayyid, Kamal
dan Anis, Selma (Penerjemah). 2005. Kisah-kisah
Terbaik Alquran. Jakarta: Pustaka Zahra.
No comments:
Post a Comment