Inilah tempat tinggal saya. Karangturi adalah nama salah satu
dusun yang terletak di Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten
Wonogiri. Dusun ini bernama Karangturi yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu
kata Karang yang berarti daerah dan kata Turi yaitu sejenis tanaman yang
bunganya (kembang turi) bisa untuk sayuran pada pecel, lalapan, gudhangan, dan
lain-lain. Dinamakan demikian karena dahulu daerah ini banyak tumbuh pohon
turi. Dusun ini berjarak sekitar 30 km dari Wonogiri Kota, 60 km dari kota
Solo, dan 60 km dari kota Pacitan. Posisi dusun ini cukup strategis, yaitu
terletak di Jalan Raya Solo-Pacitan yang merupakan Jalan Raya Provinsi. Hal
yang cukup terkenal dari dusun Karangturi adalah pertigaan Karangturi dan
jembatan Karangturi.
Dusun Karangturi memiliki 4 RT. RT 01 adalah yang terletak
di sisi selatan jalan raya dan RT 02 terletak di sisi utara jalan raya yang
mana kedua RT ini memang wilayah bernama Karangturi. Sedangkan RT 03 bernama
Sentono terletak di sebelah timur RT 02, dan RT 04 bernama Duren terletak di
bukit sebelah utara RT 02. Ketiga wilayah ini bersatu menjadi satu dusun/satu
RW secara administratif. Di sebelah selatan Karangturi mengalir sungai Wiroko
yang sumber mata air utamanya berada di kecamatan Tirtomoyo. Sawah-sawah dan
ladang-ladang pun terbentang di dusun ini, terutama di utara RT 02.
Pertigaan Karangturi menjadi ciri khas dari dusun ini.
Pertigaan ini secara garis besar menghubungkan tiga daerah. Dari arah barat
pertigaan adalah Wonogiri kota, Ngadirojo, sebagian besar Nguntoronadi. Dari
sisi selatan pertigaan adalah kecamatan Baturetno dan sekitarnya. Lalu di sisi
timur adalah kecamatan Tirtomoyo dan sebagian kecil kecamatan Nguntoronadi.
Pertigaan ini membuat posisinya strategis dan lalu lintas di dusun ini cukup
ramai untuk ukuran kehidupan desa. Di sekitar pertigaan banyak toko-toko yang
berjualan seperti toko kelontong, warung makan, dan usaha-usaha lain. Karena
posisinya yang strategis maka di pertigaan ini banyak berdiri papan-papan
reklame. Di pertigaan ini kendaraan-kendaraan umum biasa berhenti sementara di
daerah ini untuk naik turun penumpang, baik dari daerah Wonogiri kota, Pacitan
dan Baturetno, serta Tirtomoyo. Kendaraan umum yang biasa melewati Karangturi
adalah bus Jakarta-an, bus biasa, dan mini bus. Di utara pertigaan terdapat
pangkalan ojek yang siap mengantar penumpang menuju tempat yang lebih jauh,
biasanya tempat yang jalannya bukan jalan raya atau jalan provinsi. Di
Karangturi juga terdapat beberapa tempat penitipan sepeda motor.
Jembatan Karangturi adalah jembatan untuk menyeberangi
sungai Wiroko yang menghubungkan kecamatan Nguntoronadi di utara dengan
kecamatan Baturetno di selatan. Jembatan ini dibangun sekitar akhir era 1970-an
bersamaan saat pemerintah Orde Baru membangun Waduk Gajah Mungkur. Pembangunan
waduk kala itu menyebabkan jalan Nguntoronadi-Baturetno yang lama tergenang,
sehingga dibangunlah jembatan Karangturi ini sebagai penggantinya, meskipun
sekitar 1,2 km arah timur dari Karangturi sudah ada jembatan talang tutup
buatan kolonial Belanda yang berukuran kecil menghubungkan Nguntoronadi dengan
Batuwarno. Sungai Wiroko dahulu katanya berukuran sangat lebar, tetap saat ini
ukurannya jauh lebih sempit. Posisi dusun Karangturi yang rendah dan dekat
sungai menyebabkan dusun ini sering mengalami banjir saat musim penghujan,
bahkan pernah terjadi banjir besar yang menggenangi jalan raya sehingga arus
lalu lintas sangat terganggu, bahkan terputus. Banjir besar yang dialami terjadi
pada tahun 1960-an, tahun 2008, dan terakhir tahun 2017 bulan November saat
siklon tropis cempaka. Peninggian jalan raya di Karangturi juga membuat banjir semakin parah. Dahulu ketinggian jalan lebih rendah daripada rumah saya, sedangkan sekarang lebih tinggi daripada rumah saya. Pada musim kemarau banyak aktivitas tambang pasir dengan
truk-truk di Karangturi di sungai Wiroko. Pasir tersebut digunakan untuk
kegiatan pembangunan.
Ada beberapa fasilitas masyarakat di dusun Karangturi, seperti
masjid, sekolah dasar, dan halte bus. Masjid tersebut bernama Al-Amin yang
terletak di RT 03 Sentono, arahnya adalah di timur pertigaan terdapat jalan
masuk RT 03 Sentono menuju utara dan sekitar 50 meter terdapat masjid tersebut.
SD N Krapyak terdapat di RT 02 Karangturi. Nama SD ini sejarahnya cukup unik.
Biasanya SD memakai nama desa/kelurahan, tetapi SD ini memakai nama dusun
Krapyak yang sebenarnya terletak tepat sebelah barat Karangturi. Dahulu, Mbah
Cokro Utomo adalah perintis sekolah ini yang awalnya terletak di Krapyak. Saat
itu sekolah masih berupa SR (Sekolah Rakyat) dan Mbah Cokro adalah seorang
mantri guru sekolah itu (sekarang sama dengan kepala sekolah). Kemudian sekolah
pindah ke dusun Karangturi hingga menjadi SD dan bernama SD N Krapyak. Halte
bus di Karangturi disediakan bagi penumpang yang menuju arah barat pertigaan
Karangturi.
Tambahan: Pemandangan Karangturi
Lanjut gan ulasan mengenai dusun Krapyak, lalu asal usul nama betal berubah jadi Nguntoronadi
ReplyDelete