Kaum kafir
Quraisy terus mengalami berbagai kegagalan dalam menghentikan dakwah Nabi
Muhammad. Akhirnya mereka memiliki untuk membunuh Nabi Muhammad. Disebutkan
dalam beberapa riwayat bahwa tokoh-tokoh kafir Quraisy berulang kali berupaya
untuk membunuh Rasulullah, namun selalui menemui kegagalan karena Rasulullah
adalah hamba Allah yang paling dikasihi dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.
Salah satu kisah
upaya pembunuhan yang terkenal adalah upaya Abu Jahal yang hendak melemparkan
batu kepada Rasulullah SAW yang sedang sujud dalam shalatnya. Rasulullah memang
memiliki kebiasaan pergi ke Ka’bah untuk shalat. Pada suatu hari saat
Rasulullah sedang bersujud, Abu Jahal mengambil sebongkah batu dan membawanya
sambil mendekati Rasulullah untuk menimpakan batu itu ke atas kepala beliau.
Namun tak berapa lama kemudian, Abu Jahal kembali ke tempat kawan-kawannya
dalam keadaan pucat pasi.
Kawan-kawannya
bertanya, “Ada apa wahai Abulhakam (Abu Jahal)?”.
Abu Jahal
menjawab, “Saat aku akan melakukan rencanaku dan hampir mendekatinya, ternyata
ada seekor unta yang sangat besar menghalangiku. Unta itu sangat besar. Aku
belum pernah melihat unta sebesar dan seganas itu, unta itu hampir saja
menyerangku”.
Ternyata rencana
Abu Jahal yang sangat buruk itu menemui
kegagalan. Ternyata dia ketakutan saat matanya melihat sesuatu yang menyeramkan
sehingga dia tidak mampu membunuh Rasulullah. Namun karena kekafirannya, Abu
Jahal tidak pernah kapok. Dia dan kawan-kawan kafir lainnya tetap tidak mau
menerima kebenaran ajaran Islam dan terus melakukan perlawanan terhadap
Rasulullah di waktu yang lain. Saat bertemu Rasulullah, Abu Jahal mengganggu,
menghina, dan mengatakan sesuatu yang tidak pantas terhadap agama Islam. Namun
Nabi Muhammad selalu bersabar dalam menghadapi kondisi seperti itu.
Masa-masa yang
dialami Rasulullah bersama kaum muslimin adalah masa yang paling dahsyat yang
dialami umat manusia. Rasulullah dan pengikut beliau tidak menuntut harta atau
kekuasaan, tetapi menuntut kebenaran dan iman terhadap kebenaran tersebut.
Rasulullah membimbing manusia agar kembali kepada jalan yang benar. Meskipun
para penyair memaki kaum beliau dan para figur kafir selalu mengganggu, hal ini
tidak membuat beliau putus asa. Beliau justru semakin tabah dan semakin gigih
berdakwah. Beliau dan kaum muslimin rela mengorbankan apapun demi tegaknya
ajaran Islam.
Di tengah
kondisi yang banyak dengan kekerasan dan penindasan dari orang-orang kafir
Quraisy terhadap kaum muslimin, paman Rasulullah yang bernama Hamzah bin Abdul
Muththalib memperoleh cahaya dalam hatinya sehingga dia memutuskan masuk Islam
pada akhir tahun ke-6 kenabian. Dengan begitu kekuatan kaum muslimin semakin
besar.
Hamzah juga
saudara sepersusuan Nabi Muhammad yang pada masa awal dakwah Rasulullah masih
menganut kepercayaan Quraisy. Dia mempunyai kegemaran berburu. Jika ia pulang
dari berburu, dia mengelilingi Ka’bah terlebih dahulu sebelum pulang ke
rumahnya. Hamzah masuk Islam setelah mengetahui kabar tentang perbuatan Abu
Jahal yang telah menganiaya Rasulullah SAW dengan memukulkan sebuah batu ke
kepala beliau hingga mengeluarkan darah. Dia marah mendengar hal itu.
Maka Hamzah,
seorang lelaki gagah dan terpandang di suku Quraisy yang saat itu baru saja
pulang berburu segera menemui Abu Jahal untuk membalas perbuatan kasar yang
diterima keponakannya itu. Hamzah segera menghardik Abu Jahal yang ada di
hadapannya, “Wahai Abu Jahal, apakah kamu yang telah menghina keponakanku
padahal aku sudah masuk agamanya?”.
Lalu Abu Jahal
mendapat pukulan dengan busur panah hingga terluka. Keluarga kedua belah pihak
hendak ikut campur sehingga hampir saja terjadi perkelahian massal. Namun hal
itu segera dihentikan oleh Abu Jahal yang juga mengakui bahwa dia memang
bersikap buruk terhadap Rasulullah SAW.
Hamzah pun
berjanji kepada Nabi Muhammad untuk membela beliau dan rela berkorban di jalan
Allah SWT sampai akhir hayatnya.
Referensi:
·
Mubarakfuri,
Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah.
Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·
Haekal, Muhammad
Husain, dan Audah, Ali (Penerjemah). Sejarah
Hidup Muhammad.
No comments:
Post a Comment