Orang-orang Quraisy
semakin sulit menemukan cara mencegah perkembangan Islam setelah gagal membujuk
Abu Thalib untuk menghentikan dakwah Rasulullah. Dakwah terang-terangan
Rasulullah semakin menarik minat orang-orang untuk masuk Islam. Mereka juga
semakin bingung saat beberapa bulan lagi akan tiba musim haji, saat orang-orang
Arab dari berbagai tempat berkunjung ke Mekkah. Mereka berpendapat bahwa Nabi
Muhammad harus diberi citra negatif agar para jamaah haji tidak mau
memerhatikan dahwah beliau.
Maka merekapun
berdiskusi di rumah Walid bin Mughirah untuk membahas hal apa yang dilakukan
agar mampu memengaruhi jamaah haji. Walid berkata, “Kamu harus bersatu dan
jangan ada di antara kamu yang berselisih atau berdusta antara satu dengan yang
lain. Mari kemukakan pendapat kalian”.
Awalnya mereka
mengusulkan agar Nabi Muhammad disebut sebagai dukun saja, namun Walid menolak
usulan tersebut karena menurutnya pada diri Rasulullah SAW tidak memiliki
ciri-ciri seperti dukun. Apa yang dikatakan Rasulullah juga bukan kata-kata
dukun. Lalu mereka mengusulkan agar Rasulullah disebut gila dan Walid juga
tidak menyetujuinya, memang kata-kata Rasulullah bukan tidak berarti. Lalu
mereka mengusulkan sebutan penyair, namun Walid masih menolak karena kata-kata
Rasulullah tidak sesuai dengan semua jenis syair yang mereka kenal. Dan ada
juga yang memberi sebutan penyihir dan Walid juga menolaknya karena kata-kata
Rasulullah bukan mantra atau jampi-jampi dari semua jenis sihir.
Setelah berdiskusi
sekian lama, akhirnya mereka sepakat untuk menjuluki Nabi Muhammad sebagai
tukang sihir. Setidaknya menurut mereka, perkataan Rasulullah dianggap telah
menghipnotis orang-orang dan menyebabkan anak berpisah dari orang tuanya,
saudara berpisah dari saudara dan keluarganya, dan suami berpisah dengan
isterinya.
Maka mereka sudah
bertekad akan melakukan keputusan tersebut. Saat musim haji tiba, kaum
musyrikin Arab sudah berada di setiap jalan-jalan yang menjadi pintu masuk ke
Mekkah dan mengatakan kepada setiap orang yang datang agar tidak memerhatikan
dakwah Rasulullah. Semua tamu menerima peringatan dari para musyrikin tersebut.
Menurut suatu riwayat,
Abu Lahab melaksanakan perbuatan jahat tersebut. Ketika Rasulullah SAW
mengikuti para jamaah haji ke tempat mereka atau di pasar-pasar agar mereka
berkenan mengikuti ajaran beliau, Abu Lahab juga mengikutinya dari belakang dan
memberi tahu para jamaah haji, “Janganlah kamu percaya dia karena dia sudah
keluar dari agama dan berdusta.”
Para musyrikin berharap
bahwa saat tamu-tamu itu pulang dari haji, mereka menyebarkan cerita bohong
tentang Rasulullah ke seluruh tanah Arab.
Selain cara tersebut,
masih ada cara-cara lain yang dilakukan kaum musyrikin Quraisy untuk
menghentikan dakwah Rasulullah, yaitu:
1. 1. Ejekan dan
hinaan serta berbagai macam tuduhan
Mereka berharap bahwa kaum muslimin akan kehilangan
semangat dan kekuatan. Mereka memberikan tuduhan yang buruk kepada Rasulullah. Hal
ini dikisahkan dalam Al Qur’an surat Al Hijr ayat 6:
وَقَالُواْ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِي نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلذِّكۡرُ إِنَّكَ لَمَجۡنُونٞ ٦ [ الحجر:6-6]
Mereka berkata: "Hai orang yang
diturunkan Al Quran kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila.
[Al Hijr:6]
Mereka menuduh Rasulullah sebagai tukang sihir dan
pendusta.
وَعَجِبُوٓاْ
أَن جَآءَهُم مُّنذِرٞ مِّنۡهُمۡۖ وَقَالَ ٱلۡكَٰفِرُونَ هَٰذَا سَٰحِرٞ
كَذَّابٌ ٤
[ ص:4-4]
[ ص:4-4]
Dan mereka heran karena mereka kedatangan
seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir
berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".
[Sad:4]
Mereka mengamati dan memandang Rasulullah dengan
penuh kebencian.
وَإِن
يَكَادُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزۡلِقُونَكَ بِأَبۡصَٰرِهِمۡ لَمَّا سَمِعُواْ ٱلذِّكۡرَ
وَيَقُولُونَ إِنَّهُۥ لَمَجۡنُونٞ ٥١ [
الـقـلـم:51-51]
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu
benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka
mendengar Al Quran dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia (Muhammad)
benar-benar orang yang gila". [Al Qalam:51]
Ketika Nabi Muhammad sedang duduk di antara sahabat-sahabat
beliau yang miskin, para musyrikin mengejek beliau.
وَكَذَٰلِكَ
فَتَنَّا بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ
عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّٰكِرِينَ ٥٣ [ الأنعام:53-53]
Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian
mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya
(orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara
kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman):
"Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur
(kepada-Nya)?" [Al An'am:53]
Mereka sering menertawakan kaum muslimin, saling
mengedipkan mata penuh ejekan jika kaum muslimin berjalan di hadapan mereka,
dan menuduh mereka sebagai orang-orang sesat.
إِنَّ
ٱلَّذِينَ أَجۡرَمُواْ كَانُواْ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يَضۡحَكُونَ ٢٩ وَإِذَا مَرُّواْ بِهِمۡ
يَتَغَامَزُونَ ٣٠ وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓاْ
إِلَىٰٓ أَهۡلِهِمُ ٱنقَلَبُواْ فَكِهِينَ
٣١ وَإِذَا رَأَوۡهُمۡ قَالُوٓاْ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ ٣٢ وَمَآ أُرۡسِلُواْ عَلَيۡهِمۡ
حَٰفِظِينَ ٣٣ [ المطـفـفين:29-33]
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah
mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di
hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya
31. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu
kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
32. Dan apabila mereka melihat orang-orang
mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar
orang-orang yang sesat", [Al Mutaffifin:32]
33. padahal orang-orang yang berdosa itu tidak
dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. [Al Mutaffifin:29-33]
2. 2. Menyebarkan isu
negatif terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah SAW
Mereka membuat
berita-berita bohong dan palsu tentang agama Islam dan pribadi Rasulullah SAW.
Mereka menyebarluaskan fitnah agar tidak ada peluang bagi orang lain untuk
menerima dakwah Rasulullah. Mereka mengatakan bahwa Al Qur’an adalah kebohongan
dan dongengan orang-orang dahulu.
وَقَالُوٓاْ
أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ ٱكۡتَتَبَهَا فَهِيَ تُمۡلَىٰ عَلَيۡهِ بُكۡرَةٗ
وَأَصِيلٗا ٥
[ الفرقان:5-5]
[ الفرقان:5-5]
Dan mereka berkata: "Dongengan-dongengan
orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan
itu kepadanya setiap pagi dan petang". [Al Furqan:5]
3. 3. Penawaran
Mereka
mengajukan penawaran kepada Rasulullah untuk beribadah secara bergantian, yaitu
dalam satu tahun Rasulullah beribadah kepada tuhan mereka. Pada tahun
berikutnya mereka juga akan beribadah kepada Tuhan beliau. Tawaran yang sangat
aneh itu langsung ditolak oleh Allah SWT melalui surat Al-Kafirun.
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ ١ لَآ أَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُونَ ٢ وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ
أَعۡبُدُ ٣ وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٞ مَّا
عَبَدتُّمۡ ٤ وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ
مَآ أَعۡبُدُ ٥ لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ
دِينِ ٦ [ الـكافرون:1-6]
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah,
5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku". [Al Kafirun:1-6]
Referensi:
·
Mubarakfuri,
Syekh Shafiyyur-Rahman, dan Haidir, Abdullah (Penerjemah). 2005. Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah.
Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang Al-Sulay.
·
Al-Mubarakfuriyy,
Syeikh Safy Al-Rahman. Seerah Nabawiyyah,
Al-Raheeq Al-Makhtum.
No comments:
Post a Comment