Friday, February 22, 2019

LANGIT DENGAN HUJAN YANG “KEMBALI BERPUTAR” DAN UNSUR-UNSUR UTAMA SIKLUS AIR

Bumi adalah satu-satunya planet dalam sistem tata surya yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh wilayah perairan, baik dalm bentuk padat (lembaran-lembaran salju dan es), cair, maupun gas (uap air). Daerah perairan di permukaan bumi ini disebut hidrosfer. Hidrosfer berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Disebut bulatan karena bumi ini memang berbentuk bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang berada di atmosfer. Menurut pengamatan para ilmuwan, hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air.

Jumlah air di bumi ini selalu tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu peredaran berulang-ulang yang disebut siklus air, siklus hidrologi, atau daur hidrologi.

Cabang ilmu kebumian yang secara khusus mempelajari bentang perairan terutama di wilayah daratan adalah hidrologi. Sedangkan ilmu yang mempelajari bentang perairan laut dinamakan oseanografi.

وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلرَّجۡعِ  ١١ [ الـطارق:11-11]

11.  Demi langit yang mengandung hujan [At Tariq:11]

Dalam Al Qur’an surat At Tariq ayat 11, terdapat kata “ٱلرَّجۡعِ “ yang juga berarti kembali berputar menurut para ahli tafsir. Hujan dinamakan raj’i karena hujan berasal dari uap yang naik dari bumi ke atmosfer, lalu turun ke bumi, kembali ke atas, turun lagi, dan begitu seterusnya. Hal ini sesuai dengan penyebutan siklus air, bahwa tahapan-tahapan pembentukan hujan selalu terus berputar atau berulang-ulang.


Sumber objek: https://www.youtube.com/watch?v=iexfrQlwnlE

Pancaran energi panas dari matahari memanaskan wilayah-wilayah perairan di permukaan bumi terutama samudera dan laut lalu terjadilah proses penguapan air. Kemudian uap air tersebut bergerak naik ke udara yang segera diikuti penurunan suhu. Di ketinggian tertentu, uap air yang mengalami kondensasi (pengembunan) berubah menjadi embun atau membentuk awan. Kumpulan awan pada atmosfer terkadang pindah lokasi ke tempat lain oleh gerakan angin. Kemudian embun-embun berubah menjadi hujan atau salju. Curahan hujan dalam bentuk kristal es dan salju biasa terjadi di daerah pegunungan yang sangat tinggi atau saat musim salju (wilayah empat musim) karena suhu udara di sekitarnya sangat dingin di bawah titik beku.

Terdapat tiga macam siklus air, yaitu sebagai berikut.

a.       Siklus kecil, yaitu terjadi penguapan air laut karena panas matahari, lalu berkumpul menjadi awan. Pada ketinggian tertentu karena kondensasi, terjadi titik-titik air yang berkumpul semakin lama semakin besar, lalu jatuh kembali ke laut sebagai hujan.
b.      Siklus sedang, yaitu terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin ke daratan dan terjadi kondensasi. Lalu terjadi hujan dan air hujan masuk ke dalam tanah, selokan-selokan, terus mengalir ke sungai-sungai dan kembali ke laut.
c.       Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas lalu menjadi kristal-kristal es di atas laut, lalu terbawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh ke daratan sebagai salju, membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai-sungai dan kembali mengalir ke laut.

Baca Juga, Penting untuk Diketahui saat Ada Ancaman Virus: Hebatnya Empon-Empon, dari Bumbu Dapur hingga Penambah Daya Tahan Tubuh

Terjadinya siklus air tersebut melalui berbagai proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, yaitu:

a.       Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud dari air menjadi gas. Sekitar 80% penguapan di bumi berasal dari air laut.
b.      Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata/ mulut daun.
c.       Evapotranspirasi, yaitu gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.
d.      Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e.       Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal; seperti transportasi panas dan uap air dari suatu tempat ke tempat lain oleh udara yang bergerak secara mendatar.
f.       Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer yang turun ke permukaan bumi yang meliputi hujan air, hujan es, atau salju.
g.      Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
h.      Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air menuju ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.

Beberapa proses alam saat hujan turun adalah sebagai berikut.

a.      Langsung jatuh kembali ke laut.
b.      Langsung menguap kembali ke atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi.
c.      Jatuh di atas daun-daun atau ranting-ranting tumbuhan dan menguap kembali ke atmosfer sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Proses penguapan air dari ranting dan dedaunan ini dinamakan intersepsi.
d.     Mencapai permukaan bumi dan meresap melalui lapisan-lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah (infiltrasi).
e.      Mencapai permukaan bumi dan menggenang, lalu bergerak atau mengalir di permukaan bumi (surface run off). Hal ini terjadi ketika tanah sudah jenuh air karena hujan intensitas tinggi yang berlangsung lama atau karena kemiringan tanah.



Persembahan dari

(Benteng Terpadu Raya)


Referensi:
·         Wardiyatmoko, K. 2004. Geografi SMA Jilid 1 untuk Kelas X Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. Jakarta: Erlangga.
·         Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·         Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
·         https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/04/11/m2auh6-inilah-mukjizat-alquran-tentang-langit-yang-mengembalikan



No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts