Nabi Ayyub adalah Nabi
yang ditugaskan untuk berdakwah kepada Bani Israil dan dan kaum Amoria (Aramin)
di Haran, Syam. Nabi Ayyub adalah putra Ish bin Ishaq bin Ibrahim. Nabi Ayyub
adalah nabi yang kaya. Nabi Ayyub memiliki isteri yang banyak, anak-anaknya
banyak, dan kekayaan yang melimpah. Beliau hidup makmur dan sejahtera. Nabi
Ayyub selalu tekun beribadah kepada Allah SWT. Nabi Ayyub suka berbuat kebaikan
dan menolong orang yang kesusahan.
Nabi Ayyub adalah nabi yang paling sabar ketika menghadapi cobaan dari Allah
SWT, bahkan mencapai puncak kesabaran.
Para malaikat kagum dan memuji ketaatan Nabi Ayyub dan keikhlasannya
dalam beribadah kepada Allah SWT. Iblis merasa iri terhadap Nabi Ayyub. Dia
ingin menjerumuskan Nabi Ayyub agar menjadi orang yang ingkar. Kemudian Iblis
mencoba membujuk Nabi Ayyub agar tersesat dan tidak mau beribadah kepada Allah
SWT. Namun, usaha Iblis sia-sia saja. Nabi Ayyub memiliki keimanan yang sangat
kuat.
Iblis berusaha lebih keras dari sebelumnya. Mula-mula Iblis dan para
pembantunya membinasakan seluruh hewan ternak Nabi Ayyub. Hewan-hewan mati,
lumbung-lumbung dan lahan pertanian menjadi rusak. Nabi Ayyub tetap tidak
mengeluh. Nabi Ayyub ikhlas jika harta titipan Allah itu telah diambil.
Kemudian Iblis dan para pembantunya menuju ke tempat anak-anak Nabi
Ayyub di rumah mereka. Rumah mereka dirobohkan oleh Iblis sehingga semua
anak-anak Nabi Ayyub meninggal. Nabi Ayyub tetap berserah diri kepada Allah.
Nabi Ayyub sangat menyayangi anak-anaknya. Nabi Ayyub merasa sedih tetapi hati
dan jiwanya tetap kokoh. Nabi Ayyub yakin bahwa Allah SWT Yang Maha Pemberi
telah menghendaki semua ini, maka siapapun tak dapat menghalangi-Nya.
Kemudian Iblis membuat Nabi Ayyub terkena penyakit kulit yang
menjijikkan. Banyak orang yang menjauhinya. Banyak isteri-isterinya yang
menjauhinya. Hanya satu orang yang masih setia. Menurut riwayat, dia bernama
Rahmah. Hidup menderita adalah hal yang berat bagi Nabi Ayyub dan Rahmah. Namun
pada suatu hari, kelakuan Rahmah membuat Nabi Ayyub menjadi tersinggung. Nabi
Ayyub bersumpah apabila dirinya sudah sembuh maka dia akan memukul isterinya (konon sebanyak seratus kali).
Nabi Ayyub hampir mencapai puncak kesabarannya dalam menghadapi
penderitaan ini. Maka Nabi Ayyub berdoa kepada Allah SWT bahwa beliau telah
diganggu oleh setan dengan kesusahan, dan beliau mengharap pertolongan Allah
SWT Yang Maha Pemurah. Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ayyub. Allah SWT
memerintahkan Nabi Ayyub untuk menghantamkan kakinya ke tanah. Dari bekas
injakan itu keluarlah air yang dapat menyembuhkan Nabi Ayyub. Air itu dapat
dimanfaatkan dengan cara diminum dan mandi. Nabi Ayyub minum dan mandi dengan
air pemberian Allah SWT tersebut. Setelah itu, Nabi Ayyub sembuh dan sehat
seperti semula.
Surat Al-Anbiya’ ayat
83:
۞وَأَيُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلضُّرُّ
وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ ٨٣
83. dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru
Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan
Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
Surat Shaad ayat 41-42:
وَٱذۡكُرۡ
عَبۡدَنَآ أَيُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلشَّيۡطَٰنُ
بِنُصۡبٖ وَعَذَابٍ ٤١ ٱرۡكُضۡ
بِرِجۡلِكَۖ هَٰذَا مُغۡتَسَلُۢ بَارِدٞ وَشَرَابٞ ٤٢
41. Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia
menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan
siksaan".
42. (Allah
berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan
untuk minum".
Rahmah sedang mencari keberadaan Nabi Ayyub. Dia bertanya kepada
seseorang yang sebenarnya adalah Nabi Ayyub. Rahmah tidak mengenali Nabi Ayyub
karena penampilan Nabi Ayyub jauh lebih baik daripada sebelumnya. Setelah Nabi
Ayyub menceritakan dirinya, maka Rahmah telah mengenali Nabi Ayyub lagi. Nabi
Ayyub bersyukur dan gembira dengan keadaannya sekarang, namun beliau ingat
bahwa beliau bersumpah akan memukul isterinya jika dirinya sudah sembuh. Hal ini membuat Nabi Ayyub bimbang,
karena sudah lama Rahmah turut menderita bersama dirinya. Maka Allah SWT
memberikan wahyu kepada Nabi Ayyub agar mengambil seikat rumput dan memukul
isterinya dengan itu, dan pukulan itu dilakukan dengan pelan sekali. Dengan
demikian, sumpah Nabi Ayyub telah terlaksana.
Karena kesabaran dan
keteguhan imannya, Nabi Ayyub kembali dikaruniai kekayaan dan keturunan yang
banyak. Kesabaran Nabi Ayyub menjadi suri teladan bagi orang-orang yang sabar,
penghibur bagi orang-orang yang sedang mengalami kesusahan, dan pelajaran bagi
orang-orang yang mau berpikir.
Surat Al-Anbiya’ ayat
84:
فَٱسۡتَجَبۡنَا
لَهُۥ فَكَشَفۡنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرّٖۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ أَهۡلَهُۥ وَمِثۡلَهُم
مَّعَهُمۡ رَحۡمَةٗ مِّنۡ عِندِنَا وَذِكۡرَىٰ لِلۡعَٰبِدِينَ ٨٤
84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu,
lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari
sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.
Surat Shaad ayat 43-44:
وَوَهَبۡنَا
لَهُۥٓ أَهۡلَهُۥ وَمِثۡلَهُم مَّعَهُمۡ رَحۡمَةٗ مِّنَّا وَذِكۡرَىٰ لِأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٤٣ وَخُذۡ بِيَدِكَ ضِغۡثٗا فَٱضۡرِب بِّهِۦ
وَلَا تَحۡنَثۡۗ إِنَّا وَجَدۡنَٰهُ صَابِرٗاۚ نِّعۡمَ ٱلۡعَبۡدُ إِنَّهُۥٓ
أَوَّابٞ ٤٤
43. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan
kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula
sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.
44. Dan
ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan
janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada
Tuhan-nya).
No comments:
Post a Comment