Monday, November 5, 2018

KISAH NABI SYU'AIB AS. - Dakwah Nabi Syu’aib kepada Kaum Madyan

Nabi Syu'aib diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada masyarakat negeri Madyan. Nabi Syu’aib dan kaum Madyan adalah keturunan dari Nabi Ibrahim. Masyarakat negeri Madyan sudah lama meninggalkan ajaran para Nabi dan para Rasul terdahulu. Mereka tidak percaya keberadaan Allah Tuhan Yang Maha Esa. Mereka justru menyembah Aikah yaitu sebidang padang pasir yang ditumbuhi pohon dan tanaman.

Kondisi penduduk negeri Madyan sudah sangat tersesat pada saat itu. Mereka selalu berbuat kemungkaran. Sudah hal yang biasa jika mereka hidup dalam kemaksiatan. Dan hal buruk yang telah menjadi kebiasaan penduduk negeri Madyan adalah mengurangi takaran atau timbangan dalam berdagang. Mereka juga memalsukan barang yang mereka jual. Para pedagang dan petani kecil selalu menjadi korban oleh para pedagang besar dan pemilik modal, sehingga yang kaya semakin bertambah kekayaannya dan yang miskin semakin melarat hidupnya.

Nabi Syu'aib berasal dari penduduk Madyan, yang tentunya mereka bersaudara. Nabi Syu’aib mengajak penduduk Madyan agar mereka hanya menyembah Allah SWT, menjauhi kemungkaran, keburukan, dan berbagai kemaksiatan. Penduduk Madyan harus meninggalkan perbuatan menyembah Aikah, sesuatu yang tidak patut disembah. Nabi Syu'aib juga menasihati penduduk Madyan agar mereka menerapkan kejujuran dalam berdagang, menimbang dagangan dengan benar tanpa dikurangi atau menipu para pembeli, tidak merampas barang-barang milik orang lain, dan tidak menindas orang-orang lemah dan miskin. Mereka harus meninggalkan kebiasaan buruk itu.

Surat Al-A’raf ayat 85:

وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ أَخَاهُمۡ شُعَيۡبٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ قَدۡ جَآءَتۡكُم بَيِّنَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡۖ فَأَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ وَٱلۡمِيزَانَ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ أَشۡيَآءَهُمۡ وَلَا تُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بَعۡدَ إِصۡلَٰحِهَاۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ  ٨٥
85.  Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman".

Surat Hud ayat 84-86:

۞وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ أَخَاهُمۡ شُعَيۡبٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرُهُۥۖ وَلَا تَنقُصُواْ ٱلۡمِكۡيَالَ وَٱلۡمِيزَانَۖ إِنِّيٓ أَرَىٰكُم بِخَيۡرٖ وَإِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٖ مُّحِيطٖ  ٨٤ وَيَٰقَوۡمِ أَوۡفُواْ ٱلۡمِكۡيَالَ وَٱلۡمِيزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ أَشۡيَآءَهُمۡ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ  ٨٥ بَقِيَّتُ ٱللَّهِ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيۡكُم بِحَفِيظٖ  ٨٦
84.  Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)".
85.  Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
86.  Sisa (keuntungan) dari Allah adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu"

Surat Asy-Syu’ara ayat 176-184:

كَذَّبَ أَصۡحَٰبُ لۡ‍َٔيۡكَةِ ٱلۡمُرۡسَلِينَ  ١٧٦ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ شُعَيۡبٌ أَلَا تَتَّقُونَ  ١٧٧ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ  ١٧٨ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ  ١٧٩ وَمَآ أَسۡ‍َٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ  ١٨٠ ۞أَوۡفُواْ ٱلۡكَيۡلَ وَلَا تَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُخۡسِرِينَ  ١٨١ وَزِنُواْ بِٱلۡقِسۡطَاسِ ٱلۡمُسۡتَقِيمِ  ١٨٢ وَلَا تَبۡخَسُواْ ٱلنَّاسَ أَشۡيَآءَهُمۡ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ  ١٨٣ وَٱتَّقُواْ ٱلَّذِي خَلَقَكُمۡ وَٱلۡجِبِلَّةَ ٱلۡأَوَّلِينَ  ١٨٤
176.  Penduduk Aikah telah mendustakan rasul-rasul;
177.  ketika Syu'aib berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa?,
178.  Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.
179.  maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
180.  dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
181.  Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan;
182.  dan timbanglah dengan timbangan yang lurus.
183.  Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;
184.  dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu".

Surat Al-Ankabut ayat 36:

وَإِلَىٰ مَدۡيَنَ أَخَاهُمۡ شُعَيۡبٗا فَقَالَ يَٰقَوۡمِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَٱرۡجُواْ ٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَلَا تَعۡثَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُفۡسِدِينَ  ٣٦
36.  Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan".

Nabi Syu’aib memperingatkan bahwa Allah SWT telah memberikan karunia kepada penduduk Madyan berupa tanah yang subur dan keturunan yang banyak, dan seharusnya mereka bersyukur kepada Allah SWT. Tetapi kebanyakan penduduk Madyan tidak mau sadar dengan mengikuti ajaran Nabi Syu’aib. Nabi Syu’aib juga menceritakan siksa dan azab dari Allah SWT terhadap kaum Nuh, kaum Hud, kaum Shalih, dan yang paling dekat adalah kaum Luth yang telah binasa akibat kekafiran mereka. Penduduk Madyan diingatkan agar meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan sehingga tidak mendapat azab seperti kaum-kaum terdahulu.

Surat Hud ayat 87-90:

قَالُواْ يَٰشُعَيۡبُ أَصَلَوٰتُكَ تَأۡمُرُكَ أَن نَّتۡرُكَ مَا يَعۡبُدُ ءَابَآؤُنَآ أَوۡ أَن نَّفۡعَلَ فِيٓ أَمۡوَٰلِنَا مَا نَشَٰٓؤُاْۖ إِنَّكَ لَأَنتَ ٱلۡحَلِيمُ ٱلرَّشِيدُ  ٨٧ قَالَ يَٰقَوۡمِ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٖ مِّن رَّبِّي وَرَزَقَنِي مِنۡهُ رِزۡقًا حَسَنٗاۚ وَمَآ أُرِيدُ أَنۡ أُخَالِفَكُمۡ إِلَىٰ مَآ أَنۡهَىٰكُمۡ عَنۡهُۚ إِنۡ أُرِيدُ إِلَّا ٱلۡإِصۡلَٰحَ مَا ٱسۡتَطَعۡتُۚ وَمَا تَوۡفِيقِيٓ إِلَّا بِٱللَّهِۚ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ وَإِلَيۡهِ أُنِيبُ  ٨٨ وَيَٰقَوۡمِ لَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شِقَاقِيٓ أَن يُصِيبَكُم مِّثۡلُ مَآ أَصَابَ قَوۡمَ نُوحٍ أَوۡ قَوۡمَ هُودٍ أَوۡ قَوۡمَ صَٰلِحٖۚ وَمَا قَوۡمُ لُوطٖ مِّنكُم بِبَعِيدٖ  ٨٩ وَٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٞ وَدُودٞ  ٩٠
87.  Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sembahyangmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal".
88.  Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.
89.  Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.
90.  Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.

Nabi Syu'aib memperingatkan penduduk Madyan agar mereka tidak menghalangi-halangi orang-orang yang beriman untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjalankan ajaran agama dengan benar. Penduduk Madyan memang memiliki kelakuan yang aneh, mereka tidak hanya menolak untuk mengikuti ajaran Nabi Syu'aib, tetapi juga menghalang-halangi dan mengganggu orang-orang yang hendak mengikuti ajaran Nabi Syu'aib. Bahkan ada beberapa orang yang dipaksa dengan cara kekerasan agar mereka tidak mau mengikuti ajaran Nabi Syu'aib dan tetap melakukan kebiasaan lingkungan mereka yang sesat.

Surat Al-A’raf ayat 86-87:

وَلَا تَقۡعُدُواْ بِكُلِّ صِرَٰطٖ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِهِۦ وَتَبۡغُونَهَا عِوَجٗاۚ وَٱذۡكُرُوٓاْ إِذۡ كُنتُمۡ قَلِيلٗا فَكَثَّرَكُمۡۖ وَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُفۡسِدِينَ  ٨٦ وَإِن كَانَ طَآئِفَةٞ مِّنكُمۡ ءَامَنُواْ بِٱلَّذِيٓ أُرۡسِلۡتُ بِهِۦ وَطَآئِفَةٞ لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ فَٱصۡبِرُواْ حَتَّىٰ يَحۡكُمَ ٱللَّهُ بَيۡنَنَاۚ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَٰكِمِينَ  ٨٧
86.  Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
87.  Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah, hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.

Meski tindakan penduduk Madyan sudah berlebihan keburukannya, Nabi Syu'aib tetap bersabar dan terus berdakwah. Berbagai cemoohan didengar dan diterima Nabi Syu’aib dengan tenang. Nabi Syu’aib tidak pernah membalasnya dengan kata-kata kasar ataupun marah. Nabi Syu’aib bahkan semakin lemah lembut dengan menggunakan hati nurani dan akal pikiran dalam berdakwah. Nabi Syu’aib juga berkata bahwa beliau bersaudara dengan  penduduk Madyan, maka sudah pasti bahwa Nabi Syu’aib mengharapkan kebaikan bagi penduduk Madyan. Beliau tidak mengharap upah sama sekali dan tidak menginginkan kedudukan yang tinggi. Nabi Syu’aib sudah puas jika penduduk Madyan kembali ke jalan Allah SWT.


No comments:

Post a Comment

BETTERPAD-RAY MOCKUP - Materiaal van de muur van de Shahada-moskee (Masjid Syahadat)

"Sorry If There Is A Deficiency / Error In Translation From Indonesian To Related Languages, Because It Only Uses Google Translate...

Popular posts